Jika sebelumnya kami sudah menceritakan tentang Tiris Pisan Vilage di Puncak Dua, Bogor dan juga tracking seru ke curug nya, kali ini kami mau sedikit mengulas Padi Resto yang ada di dalamnya.
Saat pertama kali melihat gerbang utama Tiris Pisan Vilage makan nama Padi Resto bersanding di sebelahnya. Ini menandakan bahwa Padi Resto sangat spesial dan punya keunikan tersendiri.
Sekilas Tentang Padi Resto & Cafe
Informasi tentang resto yang menyediakan makanan hingga malam hari membuat kami lebih santai perihal persediaan makanan. Kami hanya membawa setengah kilogram stik kentang yang sudah siap goreng. Selain itu kami membawa 4 butir telur dan juga 6 buah mi instan. Empat mi goreng dan 2 lainnya adalah mi rebus. Semuanya sengaja kami bawa sebagai cadangan makanan.
Sebelum memutuskan camping ke Tiris Pisan Village kami sudah sempat memngumpulkan informasi dari media sosial dan juga berbagai ulasan. Mulai dari lokasi, fasilitas, rute, dan kondisi yang ada di Tiris Pisan Village. Meski keberangkatan ke Tiris Pisan Village masuk kategori buru-buru, tetapi kami sudah siap angkut semua peralatan dan perlengkapan. Semua kebutuhan utama tersebut sudah tersusu rapi pasca kami camping di Camping Ground Nyampay, Bandung.
Informasi tentang Padi Resto & Cafe membuat kami lebih tenang perlihal makanan. Informasi yang kami dapat langsung dari narahubung Tiris Pisan Village bahwa Padi Resto & Cafe buka hingga malam. Sekitar pukuk 21.00 wib atau bisa jadi buka 24 jam ketika ramai pengunjung.
Lokasi Padi resto & Cafe berada di dekat area parkir Tiris Pisan Village. Dari arah masuk bisa langsung ambil jalan kiri dan lurus sampai ujung. Di situlah Padi Resto & Cafe berdiri cantik.
Menu Di Padi Resto & Cafe
Contoh menu tradisional atau daerah yaitu mpek mpek Palembang, dan bakso. Sedangkan menu kekinian ada miklshae, varian kopi, dan juga steak / sirloin.
Aneka menu di Padi Resto & Cafe ini bisa berubah-ubah. Bisa jadi dipengaruhi oleh kapasitas pengunjung, hari-hari tertentu, dan juga stok bahan yang ada.
Makan Malam Di Padi Resto & Cafe
Selesai tenda berdiri dan mebersihkan diri, perut berontak minta di isi. Kami pun bergerak ke Padi Resto & Cafe yang terlihat menawan dari tenda kami berdiri. Ya, letak Padi Resto & Cafe tepat berada di sebrang tenda kami. Hanya terpisah satu lapangan saja.
Situasi saat kami camping memang sangat sepi. Hanya dua keluarga yang menginap di Tiris Pisan Village. Kami sempat saling bertegur sapa dan berbincang sejenak. Lokasi tenda kami cukup jauh sehingga tidak bisa bergabung.
Padi Resto & Cafe masih buka. Temaram lampu dan musik memenuhi ruang resto. Kami mencari makanan dan minuman hangat untuk mencegah masuk angin akibat hujan-hujanan sore tadi. Dua porsi mi ayam yamin dan satu mi ayam bakso menjadi pesanan kami. Ditambah 3 teh manis panas sebagai pelengkapnya.
Sambil menunggu pesanan dibuat, kami berbincang-bincang dengan pramusaji resto. Mereka ramah dan menjawab banyak pertanyaan kami dengan santun. Termasuk pertanyaan tentang aneka menu yang masih belum tersedia sebab hari biasa seperti ini pengunjung yang datang tidak banyak sehingga hanya menu tertentu yang siap saji. Kami memaklumi hal tersebut. Wajar jika menu terbatas, lagi pula pengunjungnya juga terbatas.
Tak lama mi ayam dan teh manis panas siap terhidang di meja. Kepul asap dan aromanya membuat liur melimpah di lidah. Tanpa basa-basi kami pun menyantapnya dengan bahagia.
Tak lama berselang ada satu rombongan mobil datang. Mereka duduk dan memesan beberapa menu. Dari sini kami jadi tahu bahwa Padi Resto & Cafe bukan hanya untuk pengunjung Tiris Pisan Village. Akan tetapi bisa disambangi oleh siapa saja yang ingin mampir dan menikmati kuiner serta suasana di Padi Resto & Cafe.
Suasana malam di Padi Resto & Cafe cukup menyenangkan. Tidak terlalu berisik dengan suara musik. Justru lebih banyak dihiasi oleh nyanyian malam para penghuni alam. Bisa dibilang jika makan di sini bersama pasangan makan terasa romantis.
Makan Siang Di Padi Resto & Cafe
Sabtu pagi, kami sarapan mi goreng telor yang menjadi perbekalan camping. Kami juga menggoreng kentang frozen sebagai camilannya. Selesai sarapan dan menyegarkan badan, kami mulai berkeliling ke semua area Tiris Pisan Village. Mulai dari area campervan, camping ground, villa, glamping, kolam renang, hingga main basket.
Selesai berkeliling, kami lanjut melakukan tracking ke curug Tiris Pisan Village. Tidak butuh waktu lama untuk sampai di sana. Hanya sekitar 40 menit untuk turun dan kembali ke area camping. Kami sengaja tidak mandi ataupun main air di curug. Masih ada rasa khawatir untuk bercengkrama dengan air alami tersebut.
Kembali dari curug sekitar pukul 10 pagi. Kami langsung mulai berkemas tenda agar bisa cekout tepat waktu. Baru saja memulai bongkar tenda, anak-anak mengeluh lapar. Jadilah anak-anak memesan makanan lebih dulu sambil menunggu kami membongkar tenda.
Sulung penasaran dengan baner sirloin yang terpampang di Padi Resto & Cafe. Kami pun memesan satu steak tersebut yang untungnya sedang tersedia. Bahagialah sulung yang kebetulan sedang berulang tahun di hari Jumat kemarin. Ya anggap saja ini bagian dari perayaan ulang tahunnya.
Selepas bongkar tenda rampung dan semua barang sudah rapi di dalam mobil, kami meluncur ke Padi Resto & Cafe. Pesanan sudah tersaji di meja dengan kepulan asap dan aromanya yang menggugah selera. Sebagai menu tambahan kami memesan bakso dan juga mpek mpek. Minumannya es kopi gula aren dan teh manis hangat. Cuaca dingin di Tiris Pisan Village memang cocok untuk sajian yang hangat-hangat. Semua menu yang kami pesan sangat memuaskan. Rasanya enak dan penyajiannya rapi juga bersih. Kami sempat memerhatikan dapur tempat mengolah pesanan. Dapurnya benar-benar rapi, bersih, dan cukup estetik.
Meninggalakan Tiris Pisan Village dan Padi Resto & Cafe
Salat dzuhur berjamaah di musala Tiris Pisan Village menjadi bagian penutup perjalanan Keluarga Jejak Lampah. Kami beranjak meninggalkan area camping setelah melakukan cekout di resepsionis.
Keluarga Jejak Lampah membawa kenagan manis dari Tiris Pisan Village. Mungkin di lain kesempatan kami akan kemabli ke sana bersama teman, sahabat, tetangga, ataupun komunitas.
Tiris Padi Resto Cafe asik bamget tempatnya. Pas lihat penampakan di siang hari, langsung kebayang duduk di situ, msnikmati makanan sambil merasakan sejuknyahempusan angin. Apalagi viewnya asik
BalasHapusmbak, kalau mau bikin acara beginian, perkiraan budgetnya berapa sih, bisa ya mbak, dibuat diartikel berikutnya. Semakin kesini, saya terpikir juga untuk ikutan camping deh. Sekaligus ngajarin anak dekat dengan alam. meski intinya cuma pindah tidur dan makan, hhhhe. So far, yang berharga pengelamannya .
BalasHapusCamping di depan resto itu life saver banget nggak sih. Kalau lapar bisa langsung pesan makanan. Pengen deh ikutan camping juga
BalasHapusDari foto aja keliatan banget suasana malam di restonya enak banget. Seru banget ya mbak pengalaman camping disini? Apalagi dengan suasana yang masih alami banget.
BalasHapusDari namanya udah kebayang unik dan serunya. Saya suka suasana alami seperti ini. Menu nya ada yang western juga ya ga hanya traditional menu.
BalasHapus