Catatan liburan Keluarga Jejak Lampah
Hai, Sahabat,
Kali ini saya akan menceritakan sedikit kegiatan yang kami lakukan saat sulung libur sekolah.
Dua minggu pertama liburan sekolah, kami tetap berada di rumah karena kepala Keluarga Jejak Lampah sedang banyak tugas. Alhamdulillah. Kami membuat beberapa kegiatan sederhana setiap harinya agar anak-anak tidak jenuh selama berada di rumah.
Namun, namanya anak-anak yang notabene sedang libur sekolah tentu saja ingin refreshing atau berlibur ke suatu tempat. Sulung terlihat bosan dengan aktivitas di rumah. Ia menjadi lebih sering menggoda adiknya sehingga mereka berselisih dan ujung-ujungnya menangislah si adik.
Melihat kejadian yang sudah mulai jenuh ini akhirnya kami memutuskan untuk berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah. Tentunya menunggu kepala Keluarga Jejak Lampah menyelesaikan pekerjaannya. Akhirnya kami putuskan untuk menyaksikan pertunjukan air menari atau Dancing Fountain Tirta Cerita yang sedang happening di Taman Mini Indonesia Indah.
Seperti biasa kami selalu melakukan riset terlebih dahulu sebelum datang ke sebuah tempat. Kami sudah lama penasaran dengan pertunjukan air menari ini. Hingga akhirnya kami putuskan untuk datang di hari sore sehingga bisa menyaksikan pesona air menari Tirta Cerita di malam harinya.
Rencana Tinggal Rencana
Jumat siang hujan turun cukup deras. Cuaca saat itu sedang tidak baik sebab hujan datang diantara teriknya matahari. Kalau kata orangtua dulu, namanya hujan panas. Hujan yang bisa menyebabkan sakit seperti masuk angin, diare, dan gatal-gatal. Kami berharap cuaca akan membaik di hari sabtu esok sebab tiket masuk ke Taman Mini Indonesia Indah sudah kami beli secara online.
Sabtu pagi, cuaca nampak baik. Sisa-sisa air di ujung dedaunan terlihat berkilau terkena sinar matahari pagi yang cerah. Kebetulan pagi itu saya ada seminar bersama Ibu Profesional Bekasi. Jadi kami akan berangkat ke Taman Mini Indonesia Indah setelah acara selesai. Jadwal kegiatan bersama Ibu Profesional Bekasi selesai sekitar pukul 13.00 wib. Selepas itu suami dan anak-anak akan menjemput saya, kemudian kami berangkat bersama ke Taman Mini Indonesia Indah untuk menyaksikan pertunjukan air menari Tirta Cerita.
Bersama matahari yang bersinar ceria, saya berangkat seminar menggunakan kereta listrik bersama teman bermain dan belajar di Ibu Profesional. Pagi itu langit masih biru dan udara terasa hangat. Namun, cuaca berubah drastis hanya sekitar 3 jam kemudian. Langit meredup, udara dingin datang, dan hujan pun turun tanpa permisi.
Hujan turun sekitar pukul sepuluh. Deras bersama angin sehingga membuat siapapun enggan ke luar rumah. Saya dan teman-teman Ibu Profesional yang saat itu berada di salah satu resto merasakan derasnya hujan dari balik jendela kaca. Nampak angin memainkan tetes-tetes hujan dan pepohonan sehingga nampak bernyanyi dan menari bersama. Sayangnya, harmonisasi itu membawa kesan kecewa bagi kami. Bukan karena tidak bersyukur atas rahmat hujan yang Allah berikan, akan tetapi kami memikirkan perjalanan pulang yang tentunya akan macet.
Posting Komentar