√Tantangan Bayar Hutang Puasa Ramadhan
Header catatantirta.com

Tantangan Bayar Hutang Puasa Ramadhan

Bismillah,
Ramadhan segera tiba. Sudah lunaskah hutang puasa tahun kemarin? Jika belum, ayo segerakan. Masih ada waktu satu bulan lagi untuk membayar hutang puasa Ramadhan tahun lalu.

Rasanya berat sekali ketika harus berpuasa di hari biasa. Hari yang tak umum untuk melakukan puasa sebab Ramadhan sudah lewat. Namun, ketika ada hutang, tentu saja wajib untuk membayarnya.
Ya, membayar hutang itu memang berat. Tak hanya hutang uang, hutang puasa pun nyatanya sangat berat.
Hutang puasa Ramadhan umumnya terjadi pada kaum perempuan. Ini terjadi karena adanya siklus haid bulanan. Setiap perempuan yang sudah mengalami menstruasi atau telah baligh, diwajibkan berpuasa dan membayar puasa ketika terjadi hutang puasa. Selain karena menstruasi atau haid, penyebab lain hutang puasa yaitu hamil, menyusui, pasca melahirkan/nifas, dan sakit. Tentu saja dengan aturan dan kaidah yang sesuai dengan syariat Islam.

Ada beberapa cara untuk membayar hutang puasa. Hutang puasa yang utama adalah dilunasi dengan mengganti puasa di hari lain setelah Idul Fitri. Selain itu, hutang puasa juga bisa dilunasi dengan membayar fidyah, dan diwakilkan atau dibadalkan oleh anak. Semua tatacara membayar hutang puasa juga telah diatur dengan jelas dalam Islam. Semua dimudahkan dan diringankan sesuai dengan ketentuan dan kaidah yang benar.

Ketika seseorang ingin melunasi hutang puasa dengan menggantinya di hari lain, biasanya akan muncul banyak tantangan.
Tantangan terbesar adalah puasa dilakukan saat orang-orang sekitar sedang tidak berpuasa alias makan kapan pun di mana pun.  Saat orang lain menikmati sarapan mungkin belum terasa sebab baru saja sahur. Tetapi, saat hari terur bergerak maka akan mulai merasakan perbedaannya. Melihat yang lain meneguk air pengobat dahaga di siang hari menjadi bagian yang cukup menggoda. Terlebih lagi jika yang membayar hutang puasa adalah seorang ibu sengan balita di rumahnya. Diri yang sedang berpuasa harus menyuapi ananda u tuk makan siang. Reflek ikut mencicipi makanan saat menyuapi inilah yang juga menjadi ujian berpuasa di hari biasa. Hingga menjelang sore godaan berpuasa belum juga berhenti.

Bingung menu berbuka.
Berpuasa di hari ganti tentu saja suasana sangat berbeda dengan saat Ramadhan. Aneka menu takjil tidal dijumpai saat bayar hutang puasa. Padahal salah satu penyemangat puasa Ramadhan adalah ramainya menu takjil saat menjelang berbuka puasa. Jadi, buka puasa di hari pengganti tidak semenarik saat Ramadha. Hanya air putih atau teh manis hangat yang menjadi pembuka. Tanpa kurma ataupun kolak legendaris.

Nah, kalau sudah banyak godaan seperti ini, bagaimana solusinya supaya puasa bayar hutang ini tetap berjalan lancar?

Pertama dan paling utama adalah niatkan dalam hati dengan yakin dan tulus untuk menuntaskan kewajiban membayar hutang puasa. Niat akan memb
Kemudian yang kedua, siapkan menu sahur yang menarik sehingga tetap semangat makan meski sendirian sementara yang lain masih terlelap. Selanjutnya, siapkan juga amunisi untuk berbuka puasa sebagai reward diri karena telah berhasil menuntaskan bayar hutang puisi.
Terkadang diri kita tak sadar terlalucuek pada diri sendiri. Kurang menghargai pencapaian diri. Padahal dengan memberi sedikit perhatian untuk diri sendiri akan menjadi jalan bahagia sehingga terus bersemangat menjalani berbagai aktifitas.
Terakhir dan paling penting adalah bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberi kekuatan dan kemudahan selama menjalankan puasa.

Nah, sudah lunaskan hutang puasa Anda?
Jika belum, yuk segera bayar sebelum Ramadhan tiba lagi.

 

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta