√Si Hijau Lucu Menggemaskan
Header catatantirta.com

Si Hijau Lucu Menggemaskan



Si Hijau

Pagi tadi ditemukan beberapa gumpal benda aneh di teras rumah. Kami menduga itu adalah remahan tanah dari pot bunga yang ada di atas pagar rumah. Tak berpikir aneh, kami mengambil sapu dan pengki. Selepas membersihkannya, kami anggap kejadian itu angin lalu.
Tak memikirkannya lagi.

Sore pun datang. Kami berencana keluar rumah untuk sekedar menyegarkan pandangan. Tak disangka, gumpalan aneh itu ada lagi. Rasa penasaran pun muncul. Beruntung, ibu kami menemukan dua mata hijau melekat di salah satu daun anggur. Sosok gemuk berwarna hijau dengan tubuh lunak dan cukup panjang. Hampir saja kami tidak melihatnya sebab ia berwarna hijau. Sama persis seperti daun anggur yang menjadi tempatnya berkembang.

Sejatinya ia sangat imut dan menggemaskan dengan mata hijau menawan. Tetapi bentuk tubuhnya dengan garis yang berlipat-lipat membuat efek geli-geli gemas ketika dipandang. Kami harus fokus untuk melihat keberadaannya. Ia sangat pintar berkamuflase. Hanya matanya yang membuat ia berbeda. Semakin dipandang, semakin gemas dan geli.

Si hijau ini sedang asik memamah daun anggur. Sudah satu batang pohon anggur dihabiskan daunnya. Ia sedang mengincar daun di dahan berikutnya. Mulut kecilnya sibuk mengunyah tak peduli sepuluh pasang mata sedang mengamatinya.

Awalnya kami berniat menjadikan si Hijau sebagai media belajar fotosintesis untuk anak-anak. Tetapi mengingat keberadaannya akan mengganggu pertumbuhan pohon anggur, jadilah terpaksa kami pindahkan. Hati-hati sekali kami memetik dahan yang menopang tubuh si Hijau lucu ini. Perlahan menjaga keseimbangan agar ia tidak jatuh bebas ke tanah.

Si Hijau berpindah lahan.

Kami membawanya ke kebun samping rumah. Lahan yang bebas ditumbuhi berbagai jenis tanaman. Kami rasa ia akan hidup dengan baik di sana. Banyak dedaunan yang bisa dinikmati untuk pertumbuhannya. Terutama sebagai penunjang proses metamorfosisnya .

Hai, Hijau.
Kami menunggu kecantikanmu.
Kami yakin kamu akan bertahan hingga menyelesaikan perjalananmu. Ulat->kepompong->upu-kupu. Proses yang cukup panjang dan membutuhkan banyak dukungan. Makanan dan juga tempat yang nyaman.

Hai, Hijau.
Bukan kami tak sayang padamu.
Bukan kami tak senang akan kehadiranmu.
Kami sangat antusias ketika melihatmu. Bahkan aku dan si adik berani menyentuhmu. Rasanya ingin melihatmu terus. Tetapi jika engkau tetap di sana, di pohon anggur, kami khawatir akan mengusik pertumbuhkan si anggur. Jadi, terpaksa kami memindahkanmu.
Semoga perjalananmu lancar hingga kami bisa melihatmu lagi dalam wujud yang berbeda.
Wujud seekor kupu-kupu yang cantik dan menawan.

#ulat 

#metamorfosis

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta