Curriculum Vitae Pertama di 2023

Bismillah

Tahun 2023 saya coba mengambil peran baru. Peran ini erat dengan dunia literasi. Peran pertama yang saya ambil karena rasa nyaman dan senang berada di sana.

Ibu Profesional adalah wadah bagi para wanita, istri, dan ibu yang ingin menggali potensi yang ada pada dirinya tanpa meninggalkan peran dan tanggungjawabnya dalam keluarga. Banyak yang saya dapatkan selama di Ibu Profesional. Salah satunya yaitu mendapatkan wadah untuk belajar dan berkarya di dunia literasi. Tepatnya bernama Rumah Belajar Literasi yang disingkat menjadi Rumlit.

Tahun ke tahun, Rumlit berhasil menciptakan banyak kegiatan dan juga karya. Ada workshop kepenulisan, seluk beluk blogger, read a loud, dan acara lain yang dilakukan secara online maupun offline. Selain itu dalam setiap pekan ada materi kata baku dan juga ulasan yang menjadi media untuk menambah wawasan.

Rasa nyaman di Rumlit membuat saya betah bergabung kembali setelah hampir dua tahun keluar dan keanggotaan. Saya kembali untuk menambah semangat menulis dan juga mengumpulkan banyak ilmu di dunia literasi. Senang sekali Rumlit sudah semakin berkembang. Sudah menghasilkan banyak buku antologi. Sayangnya, saya tidak ada di salah satu nama penulis buku antologi tersebut. Bukan tidak ada sih sebenarnya, lebih tepatnya belum berkontribusi dan saya berharap bisa bergabung di buku berikutnya. Aamiin.

Saya mendapat kejutan menjelang akhir tahun 2022. Saat itu, saya mendapat pesan pribadi alias japri dari salah seorang yang sudah saya kenal. Beliau memberitahukan dan menawarkan amanah pada saya untuk menjadi PJ Rumlit selanjutnya. Saya syok, kaget sebab tidak menyangka bisa mendapat tawaran yang luar biasa ini. Saya sangat berterima kasih karena sudah diberi kepercayaan untuk mencoba menerima amanah baru. Selain beliau, ada lagi dua orang teman yang juga memberi kabar tentang amanah menjadi PJ Rumlit dan ia termasuk PJ Rumlit yang akan seleh di akhir tahun 2022. Betapa saya semakin terkejut memdapat kabar ini berturut untuk memgemban amanah.

Saat itu, saya beljm bisa memberi jawaban pasti. Saya meminta waktu untuk memikirkan dan mendiskusikan dengan suami. Ya, saya meminte pendapat dan ijin suami tentang tawaran amanah menjadi PJ.

Mengapa harus ijin suami?

Tentu saja karena sebuah amanah baru sama dengan tanggungjawab baru dan akan memakan waktu lebih.

Perlahan saya ceritakan semua hal yang berkaitan dengan Rumlit. Alhamdulillah, suami tak keberatan dengan catatan bisa membagi waktu dengan baik. Tetap mengutamakan yang prioritas dan tak menimbulkan kegalauan.

Setelah mendapat persetujuan suami, saya kembali bertanya pada diri sendiri. Apakah mampu?

Menyadari bahwa hasil tes ST12 dan juga sadar diri bahwa kemampuan leaderahip saya termasuk kecil. Saya khawatir tidak dapat menjadi pengambil keputusan yang baik. Keraguan ini saya sampaikan pada PJ yang masih bertugas. Saya sampaikan apa adanya semua hal yang saya rasakan. Tentang keraguan dan kemampuan yang saya mikiki.

Alhamdulillah, beliau sangat nyaman diajak berdiskusi. 

Ada rasa nyaman yang saya dapatkan selama berada di Rumlit. Rasa inilah yang mendorong kuat untuk berani melangkah. Mengambil peran lebih dari biasanya. Rasa nyaman yang membuat saya ingin bergandengan tangan dengan semua anggota Rumlit untuk bisa belajar dan berkarya bersama.

Tangan ini rasanya berat ketika membuat CV (Curiculum Vitae) yang dipakai untuk memperkenalkan diri pada teman-teman Rumlit. Berat sebab saya yang belum banyak prestasi tetapu ingin mencoba mengambil peran ini.

Hapus tambah berulang kali terjadi saat membuat flyer sederhana tentang diri sendiri. Tak bNyak yang bisa dibanggakan. Hanya beberapa karya buku antologi yang pernah saya miliki.

Tak ada niat ria ataupun sombong saat menunjukkan buku-buku tersebut. Hanya ingin memotivasi teman-teman dan memyemangati bahwa setiap diri kita bisa berkarya.

Siapapun bisa menghasilkan banyak karya dengan niat yang kuat.

Bismillah,

Saya siap menjalankan amanah baru.

Semoga bisa menjalankaanya dengan baik

Aamiin.