√Truk Sampah yang Dinanti
Header catatantirta.com

Truk Sampah yang Dinanti

Bismillah,

Setiap rumah di lingkungan kami memiliki tempat sampah untuk menampung sampah rumah tangga masing-masing. Hal ini memudahkan pengangkutan sampah saat truk pengangkut datang mengambil sampah di komplek kami. Ketika sampah tiap rumah dikumpulkan dalam satu tong, maka pemindahannya ke truk sampah bisa sekali angkat. Tidak berserakan dan meninggalkan sisa sampah berceceran. Tim pengangkut sampah pun menjadi lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya.

Hari itu, satu minggu sudah truk pengangkut sampah tidak datang ke komplek kami. Tong sampah sudah hampir terisi penuh dan mulai tercium bau tidak sedap. Ya maklum karena memang sampah mengalami pembusukan, menimbulkan bau yang menyengat. Kami mencari tahu penyebab keterlambatan pengambilan sampah yang biasanya rutin dilakukan di hari kamis. Para oengurus RT dan RW memberitahukan bahwa truk pengangluy sampah sedang mengalami kerusakan. Jadi butuh waktu untuk perbaikan hingga armada siap beroperasi lagi.

Satu hari, dua hari berikutnya, kabar pengambilan sampah belum juga terbit. Tiap rumah mulai gelisah karena tong sampah mereka sudah mulai penuh, bau, dan muncul belatung. Termasuk ting smapah rumah kami yang sangat penuh karena kebetulan beberapa kerabat singgah ke rumah kami. Berlipatkan sampah yang kami hasilkan dan kondisinya tak jauh berbeda dari tong sampah tetangga yang lain. Penuh menggunung, berbau busuk, dan muncul belatung yang berlompatan riang. 

Kembali kami mempertanyakan jadwal pengambilan sampah. Usut punya usut ternyata ada permasalah dalam pengelolaan armada truk sampah. Para pengurus komplek pun segera bertindak. Mencari tahu sumber masalah dan mulai berdiskusi mencari solusi terbaik. 

Alhamdulillah

Akhirnya armada pengangkut sampah pun berhasil didapatkan. Warga komplek pun bersyukur sebab sampah segera diangkut. Kami khawatir sampah yang terus membusuk tanpa penanganan bisa menyebabkan penyakit. Bakteri yang bisa saja berterbangan hingga di pakaian, terhirup saat bernapas, dan lain sebagainya bisa menimbulkan masalah baru lagi.

Sekitar dua minggu, akhirnya sampah berhasil diangkut. Jangan tanya seperti apa rupanya. Berair, membusuk, dan yang pasti sangat bau. Ketika truk sampah melintas, kami menutup pintu dan jendela. Hal ini kami lakukan untuk mencegah virus ataupun bakteru yang mungkin saja beterbangan dan masuk ke dalam rumah. Bau menyengat pun masih tercium meski pintu dan jendela telah kami tutup rapat. Ini menandakan bahwa sampah kami benar-benar telah busuk sekali.

Setelah truk sampah selesai mengangkut dan memastikan bau sudah berkurang, kami mulai membuka pintu dan jendela. Kami pun menyiapkan sabun, sapu, dan air untuk membersihkan sisa-sisa sampah yang ada di sekitar tong sampah. Benar saja, sisa air busuk dan belatung masih ada di sekitar tong sampah. Tanpa aba-aba, kami segera membersihkan tong sampah. Air disemprotkan ke dalam dan luar tong sampah. Lalu diberi sabut atau detergen dan kami sikat menggunakan sapu lidi juga sikat kamar mandi. Busa memenuhi area tong sampah dan bau wangi sabun lun tercium. Setelah menyikat tong sampah, kami membilasnya hingga bersih. Tak cukup sekali kami mencuci tong sampah. Perlu beberapa kali hingga tong sampah jadi lebih bersih. Selepas tong sampah bersih, kami juga membersihkan jalan yanh kotor dan juga bau karena tetesan air dan sampah yang berceceran. Tak butuh waktu lama, tong sampah dan halaman rumah kami telah bersih dan tidak ada lagi bau busuk menyengat. Lingkungan terasa lebih nyaman dan udah pun bersih.

Baru kali ini kami sangat menantikan truk pengangkut sampah. Biasanya kami acuh saat truk sampah lewat. Sudah tugasnya, begitulah pikiran kami. Namun, semenjak kejadian terlambatnya armada pengangkut sampah, kami jadi lebih menghargai mereka. Setidaknya dendan menaruh sampah lebih tertata dan diikat dengan benar, bisa meringankan pekerjaan tim pengangkut sampah.

Semoga jadwal pengangkutan bisa lancar terus.

Aamiin


Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta