√Waspada Autoimun Henoch-Schonlein Purpura, Peradangan Pembuluh Darah
Header catatantirta.com

Waspada Autoimun Henoch-Schonlein Purpura, Peradangan Pembuluh Darah




Apa itu Henoch-Schonlein Purpura?


Henoch-Schonlein Purpura atau yang biasa disingkat dengan HSP merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan atau perdarahan pada pembuluh darah kecil, kulit, sendi, usus, dan ginjal. HSP masuk dalam kategori penyakit autoimun. Biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia antara 2-11 tahun. Kebanyakan dialami oleh anak laki-laki, namun juga terjadi pada anak perempuan meskipun jumlahnya relatih lebih sedikit. Pada kasus lain, HSP juga menyerang orang dewasa dengan gejala yang cenderung lebih parah.
 
Henoch-Schonlein Purpura disebut juga dengan vaskulitis Imunoglobulin A (IgAV).  Penyakit ini tidak menular dan juga bukan penyakit turunan dalam sebuah keluarga. Setiap orang bisa saja terkena penyakit HSP karena penyakit ini belum diketahui pasti faktor penyebabnya. HSP tidak pilih-pilih, tanpa kategori tertentu saat menyerang seseorang. Bahkan ada yang muncul tiba-tiba tanpa ada keluhan sebelumnya.

Ciri-ciri seseorang terkena Henoch-Schonlein Purpura yaitu muncul ruam/purpura berwarna merah atau ungu pada tungkai kaki atau pantat. Kemudian juga timbul gejala lain yaitu nyeri dan bengkak pada persendian, mual dan muntah yang menyebabkan tidak nafsu makan, demam, nyeri perut, sakit kepala, dan mudah lelah. Mual dan muntah pada penderita HSP bisa berakibat pada penurunan berat badan, lemah, dan gangguan pencernaan. Jika kondisinya semakin memburuk, maka bisa mengakibatkan usus terlipat (intususepsi) dan pecah usus.

Penyakit Henoch-Schonlien Purpura ini belum diketahui secara pasti penyebab utamanya. Namun, peradanngan pembuluh darah yang muncul diduga disebabkan oleh sistem kerja imun yang bekerja secara abnormal. Ketidaknormalan dari sistem kekebalan tubuh (imun) inilah yang menjadikan pembuluh darah pecah dan menimbulkan ruam pada kulit. Diibaratkan ketika tubuh kita mendapat serangan dari benda asing yang dibalas oleh sistem kekebalan tubuh secara berlebihan sehingga sisa dari imun justru menyerang balik tubuh kita sendiri. 

Sebagian besar penderita Henoch-Schonlein Purpura (HSP) dapat pulih dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun, meskipun sudah sembuh HSP ini seringkali kambuh dengan gejala-gejala yang sama. Oleh sebab itu, para penderita Henoch-Schonlein Purpura disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter ahli yang menangani kasus imunologi.

Pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter ahli sebagai monitoring perkembangan pengobatan dari penyakit HSP tersebut. Pemberian obat pada penderita Henoch-Schonlein menggunakan takaran sesuai dengan keluhan yang dialami oleh penderita. Jadi, obat yang dikonsumsi oleh penderita HSP bisa saja berbeda sesuai dengan keluhannya. Biasanya dokter juga akan dilakukan tes urine, tes darah, atau usg perut jika terjadi keluhan lanjutan.

Tes Urine dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein dan darah di salam urine. Hal ini bertujuan sebagai deteksi dini jika ada kerusakan pada ginjal. Tes darah juga dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dan mengawasi fungsi ginjal/ Sedangkan usg perut dilakukan guna melihat kondisi pencernaan dan mencari penyebab utama nyeri perut sebagai antisipasi terjadinya komplikasi lanjutan.

Secara sederhana penyakit autoimun HSP bisa sembuh dengan mudah ketika gejala-gejala yang timbul telah hilang. Namun sebagai tindakan pencegahan munculnya gejala lanjutan maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan rutin sampai kondisi penderita dinyatakan benar-benar sembuh. Pemeriksaan rutin tersebut memiliki jangka waktu yang cukup lama yaitu 6-12 bulan. Tetapi pemeriksaan rutin juga dapat dihentikan ketika semua kondisi pasien dinyatakan normal dan sembuh.

Pada kasus tertentu, Henoch-Schonlein Purpura (HSP) dapat menimbulkan komplikasi dalam diri penderitanya yaitu gangguan fungsi ginjal, perdarahan pada usus, peradangan testis (pada penderita laki-laki), dan sumbatan/terlipatnya usus (intususepsi).

Penyakit Honech-Schonlein Purpura (HSP) sulit untuk dicegah, karena penyakit ini belum diketahui pasti penyebab utamanya. Namun, kita dapat melakukan penurunan resiko terjadinya HSP yaitu dengan menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari infeksi virus dan bakteri dan juga menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi sistem imunitas diri. 

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta