√Tips Mendampingi Anak Saat Menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS)
Header catatantirta.com

Tips Mendampingi Anak Saat Menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS)

Bismillah,

Akhir tahun selalu identik dengan hari libur. Bertepatan dengan libur hari raya Natal dan juga tahun baru yang akan datang. 
Dalam kurikulum pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas / Kejuruan (SMA/K), akhir tahun bertepatan dengan libur sekolah. Libur sekolah tersebut dilakukan setelah anak-anak menyelesaikan semester pertama atau semester ganjil di tahun ajaran saat itu. 

Sebelum libur tiba, anak-anak akan disibukkan dengan persiapan ulangan yang dilakukan satu minggu penuh atau lebih. Meski pada akhirnya anak-anak akan bebas dari belajar, namun sebelum itu terjadi anak tetap harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. Menghadapi persiapan penilaian sekolah terutama saat semester bukanlah perkara mudah. Anak-anak akan dipaksa untuk belajar lebih rajin karena harus mengulang materi pelajaran yang sudah lewat. Tak hanya satu materi pembelajaran dalam satu jenis pelajaran. Terkadang anak diharuskan belajar hingga dua materi pembelajaran. Hal ini tentu memerlukan persiapan. Dari segi anak dan juga segi orangtua.

Mengapa orangtua juga harus bersiap diri?

Sebab orangtua memiliki peran penting dalam proses belajar anak. Bukan hanya di sekolah, tetapi anak juga perlu peran orangtua di rumah saat belajar.

Seperti apakah peran yang bisa diambil oleh orangtua dalam mendampingi anaknya mempersiapkan  diri menghadapi penilaian akhir di sekolah?

Berikut beberapa tips yangbisa dipraktekkan oleh orangtua agar dapat mendukung anaknya belajar lebih fokus sebelum menghadapi ujian sekolah.

1. Nutrisi makanan
Anak-anak perlu tenaga lebih saat menghadapi ujian sekolah. Sebagai orangtua, terutama bagi para ibu, dapat menyajikan makanan yang bernilai gizi tinggi dengan kandungan nutrisi yang tepat. Sediakan juga makanan-makanan kesukaan anak agar mereka semakin bersemangat dalam belajar. Motivasi untuk anak tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga dengan memberikan makanan kesukaan anak-anak. Mood atau perasaan anak akan bangkit dan siap menghadapi ujian sekolah dengan penuh percaya diri dan semangat.

2. Kata motivasi
Anak-anak memiliki kecenderungan senang dengan cerita dan kisah yang menarik. Melalui sebuah cerita, orangtua dapat memberikan kata-kata motivasi agar anak mendapat dukungan yang penuh sebelum menghadapi kertas ujian. Berikan kata-kata yang baik dengan memberikan pujian pada setiap tindakan positif yang dilakukan oleh anak. Jadikan kesempatan tersebut sebagai waktu yang tepat untuk memberikan motivasi dan semangat sehingga anak-anak semaki  siap dalam menyelesaikan tahap penilaian di sekolah.

3. Ruang dan Waktu Bebas
Ketika anak menghadapi ujian sekolah, maka anak membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk belajar. Orangtua dapat memberikan ruang dan waktu kosong pada anak agar bisa lebih lama belajar. Kurangi tanggungjawab yang biasa dilakukan anak saat di rumah. Tukar dengan waktu belajar sehingga anak masih memiliki banyak energi untuk membaca buku pelajarannya. Ekstra waktu yang disediakan oleh orangtua bukan berarti memberi kelonggaran pada anak. Waktu dan ruang bebas tersebut disediakan untuk anak agar ia lebih fokus dan lebih banyak kesempatan untuk belajar.

4. Menjaga Mood Anak (Suasanan Hati)
Menghadapi ujian yang terus menerus biasanya akan membuat anak lelah dan mudah sekali marah atau ngambek. Keadaan ini merupakan luapan emosi anak yang disebabkan oleh stres yang menumpuk. Orangtua dapat mengambil peran sebagai teman dan menjaga mood anak dengan cara memenuhi apapun permintaan anak. Tentunya dengan catatan bahwa permintaan anak masih dalam batas kewajaran.

5. Reward
Anak-anak paling suka dengan hadiah. Orangtua dapat memberikan motivasi pada anak melalui hadiah. Hadiah tersebut disampaikan sebelum anak memulai ujian sekolahnya. Hal ini akan menambah semangat anak-anak sehingga dapat belajar lebih rajin dan penuh semangat. Tak perlu reward yang besar dan mahal. Cukup dengan hal sederhana yang disukai anak. Dengan demikian sasaran dari reward yang diberikan tepat dan bermanfaat.

6. Peluk dan Senyum
Beri pelukan dan senyuman hangat setiap kali anak selesai belajar. Senyuman dan pelukan tersebut akan membuat anak nyaman dan bahagia sehingga kekuatan dalam dirinya semakin bertambah. Rasa percaya diri anak akan tumbuh dan siap menghadapi hari. Selain itu, senyuman dan pelukan juga diberikan setiap kali anak pulang sekolah. Hal ini akan menjadi energi baru bagi anak sehingga ia tetap semangat dan siap menghadapi ujian hingga selesai.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta