. Anak Suka Ibu Bahagia){kind=link}
Bismillah.
Sejatinya saya tipe orang yang kurang suka di dapur. Bukan karena tak suka masak, tetapi lebih malas saat mencuci perabotan pasca memasak. Rasanya ingin segera bersamtai selepas masakan selesai. Namun, peralatan memasak yang kotor tak mungkin ditinggalkan begitu saja. Meski lelah telah memenuhi isi kaki, tetapi tangan harus tetap bergerak membersihkan semua peralatan tempur yang sudah terpakai.
Beberapa minggu terakhir, ada penjual jajanan di dekat masjid tempat anak-anak mengaji. Saya mengenal penjual tersebut sebab beliau masih tetangga kami. Jajanan yang beliau jual beraneka macam. Ada cilok, agar-agar jeli, cilor, maklor, sosis mie, dan aneka minuman kemasan. Anak-anak yang mengaji senang sekali membeli jajan di beliau. Rasanya yang cukup enak dengan harga murah menjadi faktor pendukung. Dagangan beliau laris manis setiap kali para santri jeda mengaji.
Salah satu menu jajanan yang menjadi kesukaan sulung kami adalah sosis dengan gulungan mie. Sosis mi tersebut digoreng kering dan disiram dengan saus pedas ataupun bumbu yang lain sesuai selera. Sulung kami lebih menyukai saus pedas saja. Rasanya lebih nikmat.
Terinspirasi dari jajanan kesukaan sulung, saya pun coba membuatnya di rumah saat libur mengaji. Kami menyebutnya SoMiLor, sosis yang digulung mi lalu dicelup telur.
Bahan-bahan SoMiLor :
- Sosis ( ayam atau sapi )
- Mi telur
- Telur ayam
- Garam
- Minyak goreng
Cara membuat :
- Potong sosis sesuai selera atau jika suka biarkan panjang
- Rebus mi telur hingga matang, lalu tiriskan
- Kocok satu butir telur dan tambahkan garam secukupnya.
- Gulung sosis dengan mi yang telah direbus. Usahakan sosis terlilit mi secara menyeluruh
- Celupkan sosis yang telah digulung mi ke dalam kocokan telur
- Panaskan minyak goreng, lalu goreng sosis mi yang telah dibaluri telur
- Goreng dengan api kecil hingga warnanya kecokelatan
- Angkat SoMiLor dan tiriskan
- Sajikan SoMiLor dengan saus atau bumbu lain sesusai selera.
Saat pembuatan SoMiLor ini, saya melibatkan sulung. Mulai dari membeli sosis dan mi telur, merebus mi, memecahkan dan mengocok telur, sampai menggulung sosis dengan mi. Sedangkan untuk proses menggoreng, saya mengijinkan sulung untuk melihat dan mengamati saja. Saya memang belum memberi kesempatan sulung untuk menyentuh tahap goreng menggoreng. Saya merasa belum waktunya bagi sulung bermain dengan minyak panas.
Sejak awal tahu bahwa kami akan membuat SoMiLor, sulung sangat antusias. Dengan sabar ia menggulung sosis memakai mi telur yang sudah direbus terlebih dahulu. Meski terasa lengket dan butuh kesabaran, sulung tetap berusaha menyelesaikan kesenangannya. Mi telur yang telah direbus harus diambil sehelai demi sehelai agar lebih mudah saat digulungkan ke sosis. Hasilnya, ada 12 SoMiLor yang berhasil kami buat dari tiga sosis ayam yang dipotong menjadi empat bagian.
Awalnya, SoMiLor yang kami buat akan dijadikan cemilan siang dan sore. Namun kenyataannya sulung tak ingin makan makanan lain. Sulung terlalu bersemangat menghabiskan cemilan yang ia buat dengan sukacita. Sampai-sampai, semua SoMiLor yang kami buat digoreng tak tersisa. Jadilah sulung memakan SoMiLor sebagai menu makan siangnya. Sekitar sepuluh SoMiLor habis dilahap bersama saus pedas kesukaannya.
Sulung kami memang suka makanan pedas. Baik sambal maupun saus pedas, ia suka menikmatinya bersama makanan lain. Lengkap sudah kenikmatan makan siang sulung. Sepiring SoMiLor dengan saus pedas menemaninya ber hah ria.
Ada pembelajaran sederhana dari kebersamaan kami membuat SoMiLor.
1. Mengenalkan anak bahan makanan
2. Mengajarkan tentang food preparation
3. Belajar membuat cemilan sederhana
4. Melatih kesabaran
5. Mengikat bonding saat membuat cemilan bersama
6. Melatih rasa tanggung jawab.
"Jadikan setiap kebersamaan sebagai jembatan pembelajaran"
Posting Komentar