√Mengupas Kulit Telur, Asah Motorik Anak
Header catatantirta.com

Mengupas Kulit Telur, Asah Motorik Anak

Mengupas Kulit Telur Rebus

Bismillah,

Serpihan cerita kami.

Setiap anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda. Selama pertumbuhan dan perkembangan diri anak masih dalam standar normal, maka orangtua tidak perlu khawatir. Ada banyak faktor yang bisa mempengavuhi perbedaan tumbuh kembang setiap anak. Bisa dari faktor genetik, makanan, maupun lingkungan tempat anak beraktifitas. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit serpihan cerita dalam mendampingi adik, anak kedua kami.

Adik memiliki kecenderungan kinestetik yang tinggi. Kemampuan geraknya bisa dikategorikan cukup kuat dan berani. Banyak hal yang bisa dilakukan adik pada masa tertentu yang belum bisa dilakukan oleh teman sebayanya. Kami sebagai orangtua terus mengawasi dan mendampingi kemampuan kinestetik adik. Selama aktivitasnya tidak berbahaya, maka kami akan mengawasi dan menjaganya dengan jarak yang wajar.

Namun, dibalik kelebihan kinestetik adik ini, ada hal yang menurut kami perlu diawasi dan dilatih agar tetap dalam koridor yang baik. Anak kedua kami memiliki daya fokus yang bisa dibilang kurang. Adik cukup sulit untuk diajak duduk diam dan fokus pada hal yang ada di hadapannya. Adik yang sangat senang bergerak tidak bertahan lama jika harus duduk diam dan menyimak sesuatu. Ada saja gerak dari badannya. Bahkan pandangan mata adik pun seringkali entah kemana. Hal ini menjadi tantangan bagi kami untuk dapat melatih fokus dan kesabaran adik ketika beraktivitas.

Perlahan, kami memberi adik aktivitas yang dapat melatih dan merangsang gerak motoriknya. Secara umum, ada dua jenis perkembangan motorik anak yaitu motorik kasar dan motorik halus. 

Gerak motorik kasar merupakan  kemampuan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak,. Biasanya gerakan ini memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Contohnya merangkak, berjalan, berlari, dan sebagainya.

Gerak motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil atau otot-otot halus. Motorik halus ini dapat diasah dengan berlatih menggunakan benda-benda kecil. Contohnya keterampilan menggunakan gerakan jari-jemari tangan seperti menggambar, mewarnai, mengupas, menggunting, dan lain sebagainya.

Melihat kelebihan adik dalam kemampuan kinestetiknya, adik lebih banyak terasah kemampuan gerak motorik kasarnya. Hal ini membuat kami perlu mencari dan membuat aktivitas yang dapat melatih gerak motorik halus adik. Salah satu aktivitas yang kami berikan pada adik untuk mengasah motorik halusnya yaitu kegiatan mengupas kulit telur. Telur yang kami gunakan adalah telur yang sudah direbus dan akan dimasak. 

"Sekali dayung, dua tiga pulai terlampaui."

Begitulah kira-kita peribahasa yang cocok untuk kami.

Siang itu, kami berencana memasak telur kecap atau telur semur. Telur yang kami gunakan adalah telur ayam. Setelah dicuci dan direbus sampai matang, kami rendam telut dengan air biasa atau air dingin agar suhu telur yang panas bisa cepat turun. Setelah suhu telur rebus cukup hangat dan tidak berbahaya, kami pun memanggil adik dan mengajaknya ke dapur. Mengetahui akan mengupas kulit telur, adik sangat senang. Respon baik ini menjadi pertanda yang baik pula. 

Pertama kami mengajak adik mencuci tangan sebelum memegang telur. Lalu perlahan kami memberi contoh pada adik terkait cara memecahkan telur agar retak dan kemudian mengupas kulitnya hingga bersih. Tak disangka, aktivitas mengupas telur ayam rebus ini sangat menyenangkan bagi adik. Ia antusias mengupas serpihan kulit telur. Jari-jari kecilnya mengupas kulit telur dengan sabar dan teliti. Rasa hangat pada telur tidak membuatnya takut. Hanya rasa terkejut ketika pertama kali adik menyentuh telur rebus. Selebihnya, adik mengupas dengan posisi duduk manis dan fokus. Senang sekali melihatnya tekun mengupas kulit telur. Ini membuktikan bahwa sejatinya adik bisa fokus dan duduk tenang dalam waktu yang cukup lama.

Aktivitas mengupas telur rebus ini memiliki banyak manfaat, yaitu :

1. Mengasah motorik halus anak melalui ujung jari-jarinya.

2. Melatih daya fokus anak melalui koordinasi antara penglihatan (mata) dan tangan/jati anak pada saat melihat dan mengupas kulit telur.

3. Meningkatkan kesabaran anak sebab mengupas sedikit demi sedikit kulit telur membutuhkan waktu yang cukup lama.

4. Mengajarkan kebersihan pada anak sebelum dan sesudah memegang makanan.

5. Memperkenalkan proses memasak telur

Satu aktivitas sederhana yaitu mengupas kulit telur rebus ternyata memiliki banyak manfaat. Anak mendapat pengalaman baru yang seru dan menyenangkan. 

Jadi, sebagai orangtua tak harus menyediakan mainan mahal untuk menciptakan aktivitas yang cocok untuk anak. Cukup dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di rumah dan sekitar lalu dipoles sedikit agar anak tertarik melakukannya. 

Selamat mencoba.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta