Bismillah,
Serpihan cerita perjalanan kami ke Taman Langit, Pangalengan, Bandung.
Jumat, 26 Agustus 2022. Kami sekeluarga berangkat dari rumah pukul 11:00 wib. Seperti biasa, sebelum berangkat kemanapun, suami selalu mengecek google map. Ini bertujuan agar kami dapat mengetahui kondisi lalu lintas yang akan kami lewati. Selain itu, dengan menggunakan google map, kami juga jadi tahu perkiraan waktu yang akan kami butuhkan untuk sampai ke tempat tujuan. Kami juga jadi tahu perkiraan jarak antara titik awal kami berangkat sampai tempat yang kami tuju.
Setelan mengetahui gambaran arus lalu lintas, perkiraan waktu tempuh, dan jarak yang akan kami lalui, kami pun siap berangkat. Tak lupa berdoa dulu sebelum kaki keluar rumah. Memohon perlindungan dan penjagaan Allah SWT..
Setiap perjalanan yang kami lakukan memiliki cerita yang berbeda. Kali ini kami ingin berbagi kegagalan yang kami alami saat akan ke Taman Langit di daerah Pangalengan, Bandung. Titik tujuan petualangan kami ini adalah sebuah tempat wisata di puncak bukit yang dikelilingi barisan bukit lainnya. Menurut google map jarak yang akan kami lalui sejauh 132 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam perjalanan. Saat semua persiapan sudah lengkap, kami pun berangkat sekitar pukul 11:00 wib. Kami berangkat siang hari karena menunggu anak sulung kami pulang sekolah.
Perjalanan dimulai dengan hati riang dan gembira. Dua anak perempuan kami sangat bersemangat ingin menjelajahi pegunungan dan perbukitan. Sepanjang jalan, kami menonton beberapa video di kanal youtube sebagai gambaran suasana di Taman Langit. Sekitar satu jam perjalanan, dua gadis kecil kami sudah tertidur pulas. Mungkin mereka sedang bermimpi mendaki satu demi satu anak tangga yang berbaris sepanjang objek wisata Taman Langit.
Setelah istirahat salat dan malam siang, kami membeli beberapa makanan ringan sebagai bekal tambahan selama perjalanan. Hanya beberapa jenis makanan ringan yang kami beli. Berdasar pengalaman kami beberapa kali menyisakan makanan yang kami bawa dan itu sangat mubadzir. Jadi, kami memutuskan untuk membeli bekal makanan ringan secukupnya saja. Kalaupun nanti habis, kami bisa membelinya lagi.
Sepanjang jalan tol arah Bandung, kami disajikan pemandangan yang indah. Hijau terhampar seluas mata memandang. Udara sejuk menerpa wajah. Kanan kiri kami melintas dimanjakan oleh barisan bukit nan hijau. Alhamdulillah jalan tol Bandung ramai lancar. Namun, ketika mulai keluar dari jalan tol kemacetan menanti.
Meski macet di beberapa titik, namun perjalanan kami terbilang lancar. Sekitar pukul 16:30 wib kami sudah dekat dengan jalan utama menuju objek wisata Taman Langit. Sayangnya, sungguh benar-benar sangat disayangkan. Ketika kami sampai di jalan tunggal menuju Taman Langit, kabut turun cukup tebal. Kabut yang semula tipis berubah tebah dengan sangat cepat. Jarak pandang kendaraan hanya sekitar 2 meter. Kami mendadak kecewa. Perjalanan yang hanya tinggal sedikit lagi terpaksa kami tunda. Kami tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami mengalah pada takdir alam yang tak terduga. Kami berhitung seandainya perjalanan diteruskan, maka kesulitan yang kami dapatkan akan bertambah. Kabut tebal mengganggu perjalanan. Ditambah lagi saat turun dari Taman Langit situasi sudah gelap.
Keputusan kami sudah final saat kami semakin pekat. Kami memutar balik kendaraan dan pergi menuju penginapan. Keselamatan menjadi prioritas kami. Meski ada kecewa tapi kami pikir bahwa tempat wisata bisa dikunjungi lagi di lain kesempatan.
Catatan penting dalam kegagalan perjalanan kami ke Taman Langit di Pangalengan, Bandung adalah dalam setiap situasi kita harus menimbang dengan teliti agar hasil yang kami dapatkan bisa maksimal.
Note : Esok harinya kami mencoba kembali ke Taman Langit di pagi hari.
Posting Komentar