Bismillah,
Serpihan cerita petualangan kami.
Sabtu, 27 Agusrus 2022,
Pukul 06:00 wib kami berangkat dari penginapan menuju Taman Langit. Awalnya kami verrncana berangkat lebih pagi untuk melihat sunrise di Taman Langit. Rencana kami batalkan sebab anak-anak masih tidur. Selain itu, suhu yang dingin sekali membuat kami enghan beranjak kemana pun. Suhu udara waktu itu sekitaf 16⁰C. Suhu yanv sangat ddingin.
Perjalanan kami dari penginapan ke Taman Langit sekitar 30 menit. Setelah gagal mencapai Taman Langit di sore hari jumat sebelumnya, kami sangat versemangat pagi itu. Anak-anak pun senang dan tak sabar ingin melihqt keindahan Taman Langit. Ohya, kami sejeluarga menggunakan jaket, kaos kaki, dan penutup kepala qgar badan teraaa lwbih hangat. Meski sudah mencoba menutuo badan dengan raoat, ternyata udara dingin maaib sangat menusuk badan.
30 menit berlalu dengan baik. Tak terasa kami sudah dekat ke pintu masuk Taman Langit. Jalan menuju Taman Langit hanya ada satu jalur. Jadi, kendaraan roda emoat yang akan melintas harus menunggu gantian. Ada penjaga yang mengatur arua kendaraa setiap akan melintas. Penjaga ini slaing terhubung dengan oenjaga di Pintu nasuk Taman Langit. Mereka saoing beekabar dengan menggunakan HT sehingga tidak ada kendaraan yang berpapaaan saat akan naik mauoun turun dari temoat wusata Taman Langit.
Tak butuh wakti lama kami menunggu giliran untuk naik ke atas. Kendaraan kmai melaju oerlahan melintasi jalan berkelok yang dikelilingi kebun teh. Kanan kiri kami dipenuhi tanaman teh yang segar dan indah. Jalan yang dipenuhi bebatuan membuat kendaraan kami seringkali bergunjang. Namun hal itu tidak berpengaruh bagi kami sebab kami fokus pada pemandangan alam yang sangat indah.
Perlahan liuk jalan terus naik. Satu per satu barisan gunung dan bukit menampakkan keindahannya. Subhanallah, sungguh indah ciptaan Allah SWT. Tidak ada lukisan buatan manusia yang dapat menyaingi keindahan alam ciptaan Allah. Perpaduan warna dan tekstur yang indah terhampar luas. Tak henti kami skeeluarga mengucapkan Subhanallah dan Masya Allah.
Selama perjalanan menuju puncak Taman Langit ini, kami mengajak anak-anak untuk selalu bersyukur atas kesemoatan yang Allah SWT nerikan sehinga kita diberi kesemoatan untuk melihat dan menikmati ciptaanNya yang Maha hebat. Kami menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan pada anak-anak bahwa Allah SWT sangatlah hebat. Allah SWT Maha Agung, Maha Pencipta alam semesta. Sebagai manusia kita wajib menjaga dan merawat alam ciptaan Allah sebagai wujud rasa syujur atas segala penciptaanNya.
Sesampainya kami di lokasi parkir, kami langsung diarahkan untuk membeli tiket wisata Taman Langit. Harga tiketnya terbilang sangat murah yaitu Rp. 10.000 / orang dan parkir Rp. 5.000 tiap satu kendaraan. Tiket masuk wisata itupun belum berlaku untuk anak balita. Jadi, anak kedua kami belum dikenakan tiket. Pelayanan tiket masuk pun sangat mudah. Penjaga tempat wisatanya pun ramah-ramah.
Taman Langit di Pangalengan, Bandung ini merupakan tempat wisata di atas bukit. Para pengunjung disajikan hamparan keindahan alam yang menakjubkan. Barisan bukit berlapis seolah tak habis untuk berdiri di kanan kiri. Kami menikmati keindahan alam ini dari jembatan panjang yang dibuat menuju puncak Taman Langit. Meniti tangga panjang menanjak tak terasa berat sebab keindahan alam menemani langkah kami. Sungguh cipataan Allah tak ada bandingannya.
Sampai di titik atas Taman Langit, banyak wisatawan yang tengah berkemah. Barisan tenda memenuhi berbagai sisi. Tenda-tenda tersebut disewakan dengan berbagai harga sesuai ukuran tenda. Biasnaya lara wisatwan senagaja menginao di tenda untuk mendapatkan sunrise atau matahari terbit di pagi hari. Juga menanti sun set menjelang malam hari.
Saran kami, bagi para pengunjung yang ingin ke Taman Langit, harap berhati-hati saat kabut datang. Kabut bisa turun tiba-tiba dan hujan juga sering turun. Selain itu gunakan pakaian tebal, jaket, penutup kepala, dan juga kaos kaki agar tubuh tetap hangat.
Posting Komentar