√SagaraS, Buku Ketigabelas Serial Bumi (Review Buku)
Header catatantirta.com

SagaraS, Buku Ketigabelas Serial Bumi (Review Buku)


Bismillah,

Judul                      : SagaraS
Penulis                  : Tere Liye
Penerbit                : PT. Sabak Grip Nusantara
Tahun terbit         : 2022
ISBN                       : 978-623-97262-5-6
Jumlah halaman  : 384 halaman
Harga                     : Rp. 89.000

SagaraS menjadi buku ke-13 yang menceritakan asal usul Ali. Setelah pencarian panjang, akhirnya Ali mendapat titik terang. Kotak hitam yang menjadi sumber informasi perjalanan kapal besar keluarganya telah ditemukan. Kotak hitam itu merekam semua kejadian ketika orangtua Ali berlayar ke lau lepas sejauh ribuan mill. Kotak hitam yang telah ditunggu selama hampir delapan tahun. 
Sifat jenius Ali selalu bisa memecahkan masalah. Kali ini ia berhasil mengungkap identitas orangtuanya. Rekaman percakapan di atas kapal besar milik keluarga Ali menjadi titik terang dan juga awal perjalanannya ke SagaraS. Awalnya rekaman percakapan itu biasanya saja. Berisi dialog para awak kapal selama mengarungu lautan lepas. Tiba-tiba ada yang menyerang kapal besar itu. Enam tornado yang sangat tinggi dan dasyat menghantam kapal besar itu. Menghancurkan kapal tanpa ampun. Teriak kecemasan dan kengerian bersahutan. Namun, di ujung serangan torndado terdengar kalimat yang sangat berbeda. Bahasa yang yang tidak dikenali di Bumi.

"Rabaragas ... Marasagabaras ..."
"Harafayaras ... Bagahararagas ..."

Barisan kalimat yang membuat Ali makin penasaran. Ia menggunakan berbagai cara untuk menerjemahkan kata-kata itu. Dengan teknologi dari berbagai Klan, akhirnya Ali berhasil mendapatkan arti dari kata-kata tersebut. Tanpa membuang waktu, Ali segera berangkat mencari jawaban atas jati dirinya.

Ali berangkat sendiri, tanpa Raib dan Seli menemani. Ali tahu perjalanannya kali ini sangat berbahaya, jadi ia tak ingin melibatkan sahabat-sahabatnya. Rencana Ali ini diketahui oleh Batozar. Batozar segera mengajak Raib dan Seli untuk menyusul Ali. Di sinilah petualangan mencari SagaraS yang sesungguhnya dimulai.

Batozar, Raib, dan Seli berhasil menemukan Ali. Mereka pun akhirnya bahu membahu menerobos masuk ke gerbang SagaraS. Demi teman sejati, demi kekeluargaan, san demi mencari jawaban, mereka mengerahkan seluruh kemampuan hingga detik terakhir.

SagaraS sejatinya adalah nama bangsa atau penduduk asli Bumi. Segala kekacauan dan tragedi membuat mereka pindah dari permukaan dan membentuk subKlan baru yang diberi nama SagaraS. Tak mudah untuk mencapai SagaraS. Mereka membuat banyak pelindung dan tidak mengijinkan siapapun bisa masuk dan keluar dari SagaraS. Teknologi di SagaraS paling canggih dari Klan manapun. Bangsa mereka juga memegang prinsip yang sangat kuat. Prinsip yang dijaga dengan komitmen tingkat tinggi dan kesetiaan.

Rombongan Ali, Raib, Seli, dan Batozar bertarung melewati enam tornado besar, gurita raksasa, dan juga hujan sekuat peluru. Semua dilampaui demi mencapai pintu SagaraS. Akhirnya mereka berhasil menemukan pintu SagaraS, akan tetapi perjuangan belum selesai sampai di sini. SagaraS dijaga oleh 13 pasukan penjaga dan pelindung SagaraS. Mereka harus bertarung lima ronde jika ingin benar-benar mencapai SagaraS. Lima pertarungan hidup mati melawan para ksatria SagaraS.

Perjuangan saling bertahan dan menyerang dengan segaka teknik yang dimiliki. Kuatnya persahabatan dan kekeluargaan membuat Ali, Raib, Seli, dan Batozar berhasil menang dan lolos dari pos penjagaan para ksatria SagaraS.
Kejutan yang sangat tak terduga datang ketika pertarungan terjadi. Kakek Ban yang tak lain adalah pelayan senior di keluarga Ali ternyata adalah salah satu dari ksatria SagaraS. Kakek Ban menceritakan orangtua Ali. Kisah pertemuan ibu dan ayah Ali hingga saat mereka berpisah dihari kelahiran Ali. 

Kakek Ban menjadi kunci jawaban atas pertanyaan asal usul orangtua Ali. Episode demi eposide diceritakan penuh suka juga duka. Ali menguatkan hati mendengar setiap kisah kehidupan orangtuanya. Hingga akhirnya, kakek Ban juga yang mengantarkan Ali bertemu dengan ibu kandungnya.

Buku SagaraS ini penuh makna dan nasihat. Betapa ikatan persahabatan, kekeluargaan, kesetiaan, prinsip, dan juga aturan dapat berdiri beriringan. Semua bekerja digarisnya masing-masing  menjaga harmoni kehidupan.

Buku ini berakhir bahagia.
Happy Ending.

Selamat membaca dan merasakan sensasi suka, duka, dan bahagia.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta