√Penangan Saat Gigi Tumbuh Sebelum Gigi Susu Tanggal/Lepas
Header catatantirta.com

Penangan Saat Gigi Tumbuh Sebelum Gigi Susu Tanggal/Lepas



Bismillah

Cerita ini terjadi tanggal 12 Juli 2020. Saat itu anak sulung kami yang berusia enam tahun sudah mulai muncul gigi tetap. Kehadiran gigi tetap sejatinya pertanda baik bahwa pertumbuhan giginya normal. Namun, kekhawatiran muncul karena gigi susu yang ada belum tanggal alias belum tercabut. Kondisinya bahkan gigi susu masih bagus dan utuh.

Munculnya gigi tetap sebelum gigi susu tanggal banyak terjadi pada anak-anak. Keadaan seperti ini disebut juga persistensi. Sekitar usia enam hingga tujuh tahun, gigi tetap akan mulai muncul. Nah, ini yang tidak saya perhatikan pada si sulung hingga suqtu sore, ia memberitahu kalau ada gigi yang tumbuh. Langsung saja saya periksa dan ternyata benar. Dua gigi tetap sudah menembus gusi. Posisinya tepat di belakang gigi kelinci bagian bawah. Selama proses gigi tetap itu tumbuh, tidak ada gejala seperti demam maupun sakit gusi. Sulung merasa nyaman saja. Jadilah saya tidak tahu kapan gigi itu mulai muncul. Bersyukur si sulung menunjukkannya meski sudah sebagian gigi tetap sudah menembus gusi.

Tumbuhnya gigi tetap ini ternyata membuat gigi susu si sulung goyang. Namun tidak pada keduanya. Hanya satu gigi susu yang benar-benar goyang dan hampir lepas dari gusi. Saya meminta anak sulung untuk menggoyang gigi susu tersebut agar segera lepas. Akan tetapi, ia takut. Takut sakit, katanya.  Sulung enggan menyentuh giginya padahal sudah sangat terlihat kalau gigi susunya sudah goyang.

Melihat kondisi ini, saya pun menghubungi beberapa teman yang anaknya pernah mengalami hal serupa. Ada pula teman yang kebetulan berbagi cerita yang sama di media sosial. Selain itu, saya juga mencari info terkait gigi tetap yang tumbuh melawan gigi susu. Berbagai sumber menjadi referensi saya agar dapar melakukan penanganan yang tepat pada kasus gigi.

Kesimpulan dari berbagai sumber yang saya dapat adalah ketika gigi tetap mulai tumbuh sebelum gigi susu lepas, maka gigi susu sebaiknya segera dicabut. Apabila gigi susu belum lepas dari gusi, maka akan berpengaruh pada bentuk gigi tetap yang sedang tumbuh. Bisa miring atau tidak rapi dan berjejal nantinya. Selain itu juga dapat menimbulkan  ketidaknyamanan ketika mengunyah makanan dan ada juga yang mempengaruhi bentuk wajah. Mengetahui efek dari kondisi ini, saya pun mengatakan pada si sulung agar segera mencabut gigi susunya. Namun, rasa takut membuatnya enggan untuk saya bantu cabut manual maupun pergi ke dokter gigi. Berbagai rayuan sudah disampaikan. Bahkan saya mengajak sulung untuk ngobrol langsung dengan teman yang pernah mengalami hal serupa. Hasilnya tetap tidak mau ke dokter gigi dan takut juga untuk menggoyangkan sendiri gigi susunya.

Setiap hari saya menanyakan kesiapannya ke dokter gigi sambil memonitoring kondisi gigi tetap yang sudah tumbuh. Gigi tetapnya semakin panjang dan terlihat sudah separuh gigi muncul ke permukaan. Hal ini membuat saya semakin khawatir.

Berbekal penjelasan yang berulang dan gambaran proses pencabutan gigi,  akhirnya  sulung bersedia mencabut gigi susunya. Saya pun tidak mau menyia-nyiakan penantian selama tiga minggu ini. Segera saya menghubungi salah satu rumah sakit untuk menanyakan jadwal praktek dokter gigi anak. Selain itu saya juga menanyakan prosedur penanganannya karena saat itu masih dalam pandemi Covid 19. Ohya, saya sarankan mencabut gigi susu anak ke dokter spesialis gigi anak. Hal ini sebab ada beberapa penangan yang berbeda bagi anak dan dewasa. Akan lebih cocok jika anak ditangani oleh dokter khusus anak juga.

Pada waktu yang sudah ditentukan, kami pun menuju rumah sakit. Tak disangka proses pencabutan gigi sangat singkat. Hanya sekitar satu menit atau bahkan kurang dari itu, dua gigi susu sudah selesai dicabut. Darah yang keluar pun tidak banyak. Si sulung juga tidak merasakan sakit pada gigi maupun gusi. Hanya terasa dingin efek dari bius lokal yang dilekatkan  pada gusinya. Sekitar 15 menit, kasa penghalang aliran darah sudah bisa dilepas dan darah pun telah berhenti. Oh ya, gigi susu yang lepas boleh dibawa pulang dengan wadah yang lucu. Anak sulung kami langsung berbinar melihatnya. Sungguh sederhana bahagianya anak-anak.

Sedikit catatan, saat dokter melakukan penangan, saya dilarang mengambil video maupun gambar. Tetapi setelah gigi tercabut, dokter mengijinkan untuk mengambil foto.

Terima kasih ya, bu dokter.

Jadi, bagi teman-teman yang anandanya mengalami persistensi atau gigi bertumpuk, lebih baik segera ditangani. Bisa dengan sering menggoyangkan gigi susu agar segera tercabut. Bisa juga ke dokter gigi anak agar mendapat penanganan yang tepat.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta