Bismillah
Judul : Hujan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2016
ISBN : 978-602-03-2478-4
Jumlah Halaman : 320 halaman
Harga : Rp. 85.000
Hujan.
Salah satu novel fiksi karya Darwis a.k.a Tere Liye yang membuat pembacanya berkaca-kaca. Novel berjudul Hujan ini bernuansa romantis. Berisi tentang persahabatan, pengorbaban, teknologi, dan juga kemanusiaan.
Kisah tentang Hujan diawali dengan pertemuan dua tokoh utama dalam novel ini. Mereka adalah Lail dan Esok. Sayangnya, perjumpaan mereka terjadi dalam situasi yang menyedihkan. Saat itu terjadi bencana alam berupa gunung meletus. Sebuah gunung purba meletus dengan kekuatan 8VEI dan menghasilkan gempa bumi 10 skala Ritcher. Letusan gunung purba ini menyebabkan bencana di seluruh Bumi. Jumlah umat manusia berkurang drastis.
Saat itu, Lail berusia tigabelas tahun. Ia sedang menuju sekolah bersama ibunya. Hari pertama masuk sekolah yang seharusnya bergembira menjadi malapetaka. Esok adalah seorang pemuda tampan berusia 15 tahun. Mereka saat itu berada di kereta bawah tanah. Gempa besar membuat kereta bawah tanah hancur lebur. Hampir seluruh penumpang terjebak dan tidak selamat. Lail beruntung sebab Esok berhasil memegang tas punggung Lail dan menyelamatkannya dari kematian.
Meletusnya gunung purba mengguncang seluruh dunia. Tsunami menyusul setelah berkali-kali gempa. Kemajuan teknologi saat itu tidak mampu menangkal musibah alam. Semua hancur lebur tak bersisa. Ibu kehilangan anak, anak kehilangan oarngtua. Semua orang menjadi korban tanpa pilih pandang.
Setelah musibah besar, para warga tinggal di tempat pengungsian. Tak terkecuali Lail dan Esok. Mereka tinggal di salah satu tempat pengungsian dan di sanalah kisah cinta dimulai. Lail dan Esok selalu bersama-sama.
Tere Liye membuat kisah cinta Lail dan Esok dengan sangat romantis dan elegan. Romantis di sini tidak dengan adegan-adegan yang intim atau menjurus pada pornografi. Romantisnya Lail dan Esok digambarkan dengan cara yang berbeda. Setiap adegan pertemuan Lail dan Esok berisi percakapan sederhana. Lail dan Esok mengukir kisah cinta mereka di atas sepeda berwarna merah. Mereka mengendarai sepeda menuju tempat-tempat yang menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. Lubang tempat pertama kali mereka bertemu. Taman kota yang indah dengan air mancurnya. Toko kue milik ibunda Esok. Semua menjadi tempat yang wajib dikunjungi setiap kali mereka berjumpa.
Pasca meletusnya gunung purba dan kondisi kota membaik, Lail tinggal di panti sosial. Sedangkan Esok mendapat keluarga baru yang menjadi orangtua angkatnya. Esok mendapat banyak kesempatan terbaik sebab ia memiliki kecerdasan tinggi. Kecerdasannya inilah yang kelak menolong ribuan orang. Berebeda dengan Esok, Lail tinggal di panti dan menjalani kehidupannya meraih impian menjadi perawat.
Lail memiliki sahabat baik bernama Maryam. Mereka tinggal satu kamar selama hampir delapan tahun. Mereka bersekolah bersama dan tumbuh menjadi sahabat baik. Dalam berbagai kesempatan, mereka tak pernah berjauhan. Bahkan mereka memilih menjadi relawan dan pernah berjuang bersama menyelamatkan ribuan orang dari bencana. Aksi penyelamatan yang dilakukan Lail dan Maryam mendapat penghargaan dari otoritas setempat yaitu gubernur daerah.
Perjalanan cinta Lail dan Esok penuh lika-liku. Tempat tinggal yang berbeda dan juga kesibukan Esok menjadi faktor utama keterbatasan mereka bertemu. Bahkan mereka hanya bertemu satu tahun sekali. Itupun hanya beberapa jam, tetapi sangat cukup menjadi pupuk dan kekuatan cinta mereka.
Puncak ujian kekuatan cinta Lail untuk Esok terjadi saat Bumi dalam kondisi kritis. Musim panas terjadi di seluruh negeri akibat dari keserakahan manusia. Kemajuan teknologi memiliki dampak bagi kehidupan umat manusia. Salah menggunakannya maka petaka bagi seluruh penduduk Bumi. Para ilmuwan yang menyadari kondisi kritis Bumi, diam-diam membangun kapal angkasa untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Kapal angkasa ini hanya mengangkut orang-orang pilihan yang diambil secara acak melalui sistem komputer. Sebagai ilmuwan dalam pembuatan kapal angkasa tersebut, Esok memiliki dua tiket yang menjadi akses untuk ikut dalam kapal. Rahasia pembuatan kapal angkasa ini diceritakan Esok pada Lail.
Seluruh perjalanan hidup Lail sedang ia ceritakan di sebuah ruangan berteknologi canggih. Ruangan itu adalah tempat bagi siapapun yang ingin menghapus memori di otak mereka. Lail ingin menghapus kenangan bersama Esok. Lail yang menyukai hujan. Banyaknya kenangan bersama Esok di kala hujan menjadikan Lail ingin menghapusnya. Lail tak menyadari bahwa semua yang ia alami adalah sebuah kesalahpahaman. Lail tak mengetahui bahwa kondisilah yang membuat kekeliruan antara ia dengan Esok. Namun, semesta menyayangi Lail. Di titik terakhir sebelum memori dihapus, Lail membuat keputusan terbaik. Nasihat Elijah selaku operator di ruang operasi ingatan membantu Lail mengambil keputusan yang tepat. Lail memutuskan untuk menyimpan semua kenangam bersama Esok dalam hati dan pikirannya.
Kisah cinta sejati tanpa adanya basa basi. Tak ada adegan percintaan dalam novel ini. Semua diceritakan dengan bahasa dan kata yang sederhana.
Bagi para pecinta genre romans, wajib baca buku ini. Banyak kebaikan yang bisa diambil. Tentang cinta pada seseorang, cinta pada keluarga, cinta pada sahabat, dan cinta pada Bumi tempat berpijak.
Selamat membaca.
Posting Komentar