√Ulasan Film PETTER RABBIT (Review Film)
Header catatantirta.com

Ulasan Film PETTER RABBIT (Review Film)



Bismillah
Ulasan Film

Judul          : Petter Rabbit
Sutradara  : Will Gluck
Produser   : Will Gluck dan Zareh Nalbandian
Tayang       : 2018
Kategori    : Animasi (Imajinasi)

Film berjudul Petter Rabbit ini menceritakan tentang ikatan batin antara manusia dan binatang. Ikatan yang membuat mereka bisa saling berkomunikasi, bahkan berdiskusi.

Adegan awal menggambarkan kehidupan keluarga kelinci yang harmonis dan menyenangkan. Mereka terdiri dari ibu, ayah, dan empat anak kelinci. Namun, kebahagiaan keluarga kelinci terganggu akibat kedatangan Mr. MC Gregor yang kejam. Mr. MC Gregor ini membangun rumah dan memberi pagar keliling penuh termasuk kebunnya. Para kelinci kesulitan mendapat makanan. Ayah kelincipun pergi ke kebun Mr. McGregor untuk mencari makan. Namun naas, ayah kelinci justru tertangkap dan dijadikan adonan kue Pie. Keluarga kelinci pun sangat sedih kehilangan sang ayah.

Cerita berlanjut saat Petter yang merupakan sulung dari keluarga kelinci mencoba masuk ke kebun milik Mr. McGregor. Tak disangka ia berhasil mengambil banyak buah dan sayuran dari kebun Mr. McGregor. Hal ini disebabkan oleh kematian mendadak Mr. McGregor saat sedang menangkap Petter. Alhasil kebun dan juga rumah Mr. McGregor pun kosong. Petter memberitahu tiga adik perempuannya dan juga sepupunya bahwa kebun dan rumah telah menjadi milik mereka. Bahkan  binatang lain pun ikut menikmati kebun dan rumah tersebut.

Sayangnya, kesenangan para binatang hanya berlangsung seaaat. Tak disangka datang pemilik baru rumah dan kebun tempat para binatang berpesta. Pemilik baru tersebut bernama Thomas. Thomas adalah keponakan dari Mr. McGregor. Thomas mewarisi rumah dan kebun setelah pamannya meninggal. Sebelumnya, Thomas bekerja disebuah toko mainan bernama Harrods. Thomas memiliki sifat atau kecenderungan berupa kerapihan. Ia sangat perfectionis untuk urusan kebersihan, tata letak tempat, dan semua yang berhubungan dengan kerapihan. Thomas baru saja mendapat kekecewaan karena tidak berhasil naik jabatan. Ia melampiaskan kekeselannya dengan mengamuk di dalam toko hingga dipecat oleh atasannya. Ketika mendapat informasi tentang warisan pamannya, Thomas langsung berangkat ke pedesaan mewah yang menjadi warisannya.

Kehadiran Thomas secara tiba-tiba membuat para binatang panik dan meninggalkan rumah. Melihat keadaan rumah yang sangat berantakan dan kotor, Thomas pun mulai bersih-bersih. Aktifitas Thomas dilihat oleh tetangganya yang bernama Bea. Bea adalah gadis pecinta binatang yang juga seorang pelukis.
Kedatangan Thomas ini menjadi awal perselisihan antara Petter si kelinci dengan Thomas sang pemilik baru kebun dan rumah. Perselisihan mereka bertambah ketika hubungan Thomas dan Bea semakin dekat. Petter merasa isi dan ingin menyingkirkan Thomas.

Berbagai cara dilakukan oleh Petter untuk mengusir Thomas. Bermacam cara yang dilakukan Petter bersama saudara dan sepupunya untuk mencelakai Thomas tidak berhasil. Hal ini justru membuat Thomas naik darah dan memutuskan untuk menggunakan dinamit sebagai alat pengusir Petter dan saudaranya. Tidak disangka, Petter juga semakin geram. Petter menemukan tombol pengendali dinamit dan menekannya. Secara beruntun, dinamit meledak dan merobohkan liang pohon yang menjadi rumah mereka. Pohon tersebut menimpa sebagian rumah Bea yang menjadi tempat Bea melukis. Bea sangat kecewa pada Thomas karena sebelumnya pernah berjanji tidak akan menggunakan dinamit untuk mengusir binatang (kelinci).

Bea pergi dalam keadaan kecewa. Ia hendak meninggalkan rumah pedesaannya. Melihat liang pohonnya hancur dan juga rumah Bea tertimpa pohon, membuat Petter sadar akan kesalahannya. Petter pun pergi ke kota menyusul Thomas yang sudah lebih dulu pergi. Petrer berusaha meyakinkan Thomas agar kembali ke pedesaan demi Bea. Petter terus membujuk Thomas hingga akhirnya mereka segera kembali ke pedesaan. Perjalanan berliku dengan bermacam moda transportasi ditempuh Thomas, Petter dan Benjamin (sepupu Petter). Akhirnya, mereka sampai tepat waktu sebelum Bea pergi.

Bea terkejut melihat Thomas datang bersama Petter. Mereka mulai mengurai salah paham diantara mereka. Petter mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada Bea. Bea sangat kagum atas kejadian tersebut. Ia pun memaafkan Thomas.

Film ini melibatkan dua orang dewasa yaitu Thomas dan Bea. Namun, sepanjang film, tidak ada adegan dewasa yang mencolok. Film ini bisa ditonton anak-anak yang tentunya dengan pendampingan orangtua.

Pelajaran yang bisa diambil dari film Petter Rabbit adalah bahwa kasih sayang jika dibagi tidak akan berkurang. Justru kasih sayang itu akan terus bertambah. Kejujuran menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah dari sebuah perselisihan dan salah paham.

Semoga bisa menjadi rekomendasi film keluarga.






Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta