√Anak Delapan Tahun Belajar Mengelola Uang. Emang Bisa?
Header catatantirta.com

Anak Delapan Tahun Belajar Mengelola Uang. Emang Bisa?

Bismillah,

Lebaran waktunya dapat saweran.

Yee, inilah kebahagian bagi sulung kami ketika hari raya Idul Fitri datang. Selain  dari kami atas pencapaian puasa Ramadannya, sulung sangat senang mendapat amplop di hari lebaran. Reward yang kami berikan sebagai apresiasi atas usaha dan upayanya memenuhi target yangbtelah dibuat

Kami memang menjanjikan sebuah hadiah ketika sulung berhasil menyelesaikan target di bulan puasa. Target tersebut dibuat oleh sulung sendiri. Kami sebagai orangtua cukup mengulas ulang hasil pencapaiannya di Ramadan sebelumnya. Rekam jejak pencapain Ramadan tahun sebelumnya bisa dilihat di buku catatan Ramadan milik sulung. Buku catatan tersebut menjadi dokumentasi kegiatan sulung selama bulan puasa. Ketika mengulas kembali buku catatan Ramadan lama, kami memberi kebebasan pada sulung untuk membuat target sensiri. Tentu saja target tersebut harua berbeda dengan target sebelumnya. Minimal target lencapaian aelama satu bulan ke deoan sama  seperti tahun lalu. Bahkan akan sangat bagus jika melebihi target tahun sebelumnya.

Sulung membuat target Ramadan sesuai keinginannya. Tahun ini target ramadannya adalah bisa menjalankan ibadah puasa secara penuh. Jadi, target puasa Ramadan sulung tahun 2022 adalah tidak ada batal puasa maupun puasa separuh hari selama Ramadan 1443H. Masya Allah, kami sangat bahagia ketika sulung menyampaian hal tersebut. Target ini dibuat berdasar buku catatan tahun lalu. Bulan puasa tahun lalu, sulung berhasil 22 hari puasa penuh. Kali ini ia ingin mendapatkan seratus persen puasa Ramadan tanpa bolong alias batal puasa.

Dari penyampaian target yang dibuat sulung, kami pun berjanjj akan memberi reward alias hadiah jika sulung berhasil menyelesaiakan target puasa Ramadannya. Benar saja, di hari terakhir Ramadan, sulung berhasil membuktikan bahwa ia sanggup menyelesaikan target yang ia buat sendiri. Alhamdulillah sulung kami sangat senang atas hadiah yang kami berikan. Meski hadiah kami sangat sedeehana yaitu berupa eskrim yang sedang booming, sulung tetap sangat menyukai pemberian kami.

Setelah bahagia mendapat hadiah, sulung kembali bergembira sebab dihari pertama lebaran ia mendapat banyak sekali amplop lebaran. Amplop lebaran tersebut didapat dari banyak orang. Diantaranya dari kakek, nenek, pakde, bude, ibu, paman, om, dan juga dari saudara jauh. Amplop lebaran tersebut berisi uang dengan nominal yang bervariasi. Mulai dari sepuluh ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah. 

Hari berlalu, silaturahim lebaran pun usai. Sulung mulai menghitung uang yang ia miliki dari hasil amplop lebaran. Masya Allah, jumlahnya cukup besar. Kami sampai terkejut sebab tidak menyangka bahwa bisa sebanyak itu, di luar espektasi. 

Setelah selesai menghitung isi amplop lebaran, pertama-tama kami mengajak sulung untuk bersyukur kepada Allah SWT atas rejeki yang ia dapatkan. Kedua kami membimbing sulung agar mendoàkan orang-oramg yang telah memberinya saweran atau amplop lebaran. Mendoàkan para pemberi amplop lebaran menjadi bagian dari rasa syukur dan terima kasih atas segala rejeki yang ia miliki saat itu. Kemudian yang ketiga, kami mengajak sulung berdiskusi membuat perencanaan sederhana atas uang yang sekarang ada di tangannya. Kami memberi sedikit nasihat agar sulung bijak mengelola uang yang ia miliki. Bijak mengelola uang berarti bisa menggunakan uang untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat melalui perincian tertentu.

Kami memberi kesempatan untuk menuliskan beberapa hal yang akan ia peroleh dari penggunaan uang yang ia miliki. Ternyata ada dua benda yang masuk dalam daftar belanjanya. Keduanya berupa mainan yang sulung inginkan. Selebihnya ia ingin menyimpan uang sisa yang ada. Menimbang dari jenis mainan yang ia sebutkan,  kami merasa kedua mainan tersebut tidak cukup bermanfaat. Kami pun coba menjelaskan terkait manfaat maiinan itu. Kami memberi pilihan lain yaitu membeli buku sebab ia senang membaca. Alhamdulillah, tanpa banyak keluh sulung pun menyetujuinya. Ia pun kami ijinkan berselancar mencari beberapa buku yang ia inginkan dengan tetap menimbang harganya. Ya, harga menjadi salah satu pertimbangan saat memilih buku sebab sulung masih ingin menyisakan uangnya sebagai tabungan.

Proses memgajarkan anak tentang mengelola uang tentunya tidak mudah. Perlu menerangkan bahwa uang yang dimiliki harus digunakan dengan bijak. Gunakan uang untuk hal yang mendatangkan manfaat dan benar-benar dibutuhkan. Berikan juga kepercayaan pada anak untuk menyimpan uangnya sendiri. Beri ruang belajar padanya sebagai media kepercayaan bahwa ia mampu mengelola dan menyimpan uang. Insya Allah, anak akan lebih bijak mengelola keuangan sejak ini.

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta