√Main Bareng di Rumah Belajar Cahaya (Bagian 2)
Header catatantirta.com

Main Bareng di Rumah Belajar Cahaya (Bagian 2)

Bismillah,

Alhamdulillah, aktifitas Main Bareng di Rumah Belajar Cahaya mendapat respon menyenangkan dari anak-anak. Mereka bersemangat datang dan bermain bersama teman-teman. Aktofotas ini bukan hanya bermain, tetapi juga mengasah motorik, kreativitas, imajinasi, dan juga keterampilan anak.

Anak-anak yang bergabung mengisi liburan seru di Rumah Belajar Cahaya berjumlah sekitar sepuluh sampai lima belas anak. Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sebagian anak laki-laki tidak terdokumentasi karena setelah selesai mewarbai, membaca, dan juga berkreasi dari sefotan, energi mereka masih berlebih sehingga beralih ke aktifitas di luar area. Sedangkan untuk anak-anak perempuan cenderung lebih betah berlama-lama dengan krayon dan buku-buku. Mereka juga senang bercerita antara satu dengan lainnya.

Respon gembira tidak hanya didapat dari anak-anak yang bergabung di Main Bareng, namun beberapa orantua pun memberi tanggapan positif atas kegiatan ini. Menurut mereka, liburan anak-anak menjadi lebih seru dan menyenangkan, sebab mereka belum bisa bepergian karena PPKM (Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih berlangsung. Hal ini membuat sebagian besar orang memilih tetap di rumah daripada bepergian.

Selain kegiatan mewarnai dan baca buku bareng, kami juga membuat kreasi dari sedotan. Bentuk yang kami buat adalah bunga sederhana yang dilakukan dengan teknik melipat. Sayangnya, proses belajar melipat sedotan ini tidak terdokumentasi karena terlalu fokus mengajarkan cara membuat bunga sedotan pada anak-anak. Sebelumnya mereka belum pernah membuat kreasi bunga dari sedotan sehingga perlu memandu dan memberikan contoh berulang dan membantu membentuk lipatan pada masing-masing anak.

Dokumentasi kegiatan bisa dilihat di sini : Main Bareng di Rumah Belajar Cahaya (Bagian 2)

Awalnya anak-anak kesulitan melipat sedotan. Kemudian mereka terus mencoba dengan hasil yang belum memuaskan. Namun, mereka tidak putus asa. Mereka terus berusaha melipat sedotan dengan baik hingga akhirnya berhasil membuat bunga sedotan.

Sorak sorai mengiringi kebehasilan anak-anak yang telah sukses membuat bunga dari sedotan. Sementara anak lain makin penasaran dan terus berusaha menghasilkan bunga sedotan yang cantik. Satu demi satu bunga sedotan terbentuk dengan ukuran bervariasi. Tak mengapa jika hasilnya belum sempurna, sebab yang utama adalah proses serta semangat pantang menyerah dari anak-anak dan juga terasahnya daya kreatifitas mereka.



Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta