√Tumpeng Nasi Kuning
Header catatantirta.com

Tumpeng Nasi Kuning


Bismillah,
Wujud rasa syukur kepada Allah SWT dapat dituangkan dalam berbagai bentuk. Salah satu ungkapan rasa syukur atas sesuatu yaitu dengan bersedekah atau berbagi. Berbagi dalam bentuk memberikan makanan pada orang lain  seperti tetangga, saudara dekat, bahkan fakir miskin di sekitar tempat tinggal.

Tumpeng
Siapa yang belum kenal dengan kuliner nusantara ini? 
Tumpeng memang lebih populer di wilayah Jawa. Tumpeng merupakan penyajian nasi berserta aneka lauk pauk yang mana nasi dibentuk mengerucut dengan dikelilingi lauk pauknya. Awalnya tumpeng dibuat sebagai sesaji, namun sekarang tumpeng biasanya dibuat untuk merayakan suatu keberhasilan atau rasa syukur atas sesuatu.

Nasi yang dibuat tumpeng, bisa menggunakan nasi putih, nasi kuning, atau nasi uduk. Lauknya beraneka macam, mulai dari urap, orik tempe, irisan telor dadar atau telor balado, ayam goreng atau ayam bakar, dan lalapan sebagai hiasan.
Urap yang dibuat biasanya terdiri dari rebusan kacang panjang, kangkung, bayam, tauge, daun singkong, dan kol. Semua sayuran rebus tersebut dicampur dengan kelapa parut yang sudah dibumbui.
Sedangkan untuk lalapan yang juga sebagai hiasan, bisa menggunakan irisan wortel, kacang panjang, tomat, srlada air dan mentimun.

Penyajian tumpeng menggunakan tampah yang telah dialasi dengan daun pisang. Tampah yang terbuat dari anyaman bambu ini bisasanya berbentuk bulat dan berwarna kecokelatan. Nasi yang dibentuk kerucut diletakkan di tengah tampah, lalu dikelilingi oleh lauk pauk dengan susunan yang menarik. Pada acara tertentu seperti peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia biasanya diadakan lomba menghias tumpeng. Tumpeng dibuat sangat variatif dan bukan hanya satu kerucut yang berdiri di temgah tampah, karena seringkali tumpeng dibuat berundak.

Menurut sejarah lama, tradisi tumpeng ini berasal dari kebiasaan masyarakat kuno yang memberi sesembahan pada gunung. Mereka menganggap bahwa gunung adalah tempat  suci dimana di sanan bersemayam roh para leluhur dan para dewa dewi. Bentuk kerucut ini meniru pada bentuk alami gunung yang menjulang tinggi mengerucut.

Pada perkembangannya, pembuatan tumpeng sering dilakukan saat perayaan ulang tahun, peresmian atau penobatan, kelulusan, dan keberhasilan. Ketika perayaan berlangsung, biasanya puncak tumpeng akan dipotong dan diberikan pada orang yang dianggap sepuh atau istimewa.

Apapun alasan pembuatan tumpeng, yang pasti tradisi ini patut dijaga sebagai warisan budaya nusantara agar tetap lestari dan menjadi kekayaan bangsa.

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta