√Umpan Balik Jurnal Kedua (Kampus Ibu Pembaharu_Bunda Salihah)
Header catatantirta.com

Umpan Balik Jurnal Kedua (Kampus Ibu Pembaharu_Bunda Salihah)


Bismillah,
Umpan balik di pekan kedua kelas Bunda Salihah kembali membuat saya penasaran. Rejeki kali ini datang dari seorang ibu hebat dari daerah Cilacap, Jawa Tengah. Namanya mba Dyah Widi Subekti. Beliau memiliki tiga anak yang dua diantarnya sedang memasuki masa aqil baliq.


Dari jurnal kedua yang saya tangkap, problem statement yang diangkat adalah fitrah anak aqil baliq. Ini problem yang sangat menarik dan hampir semua orangtua akan mengalami persamasalahan yang serupa. Mba Dyah bersama anggota keluarga inti membentuk tim sebagai wadah untuk menyelesaiakan permasalahan yang sedang dihadapi.



Dari sisi penulisan, jurnal yang dibuat baik dan  singkat. Saya hanya sedikit memberi masukan :
1. Menambahkan data softskill dan hardskill yang dimiliki oleh seluruh anggota Tim. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar pemilihan/pembagian peran dalam Tim.
2. Merekrut anggota di luar keluarga inti.
Dilihat dari softskill dan hardskill yang dibutuhkan dalam Tim,  bisa dilakukan rekruitment anggota dari luar lingkup keluarga. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan juga mendapat ide solusi yang lebih bervariasi. Saya sempat menyimak ada beberapa mahasiswa yang memiliki permasalahan yang sama. Tetapi jika dirasa tim inti keluarga sudah cukup, pun ini sangat baik.
3. Hastag untuk jurnal kedua bisa ditambahkan ini bagian akhir jurnal.

Masukan yang sampaikan mendapat respon dengan baik dari mba Dyah. Beliau berterima kasih atas umpan balik yang saya sampaikan. Jurnal yang beliau buat menggunakan gdoc jadi tidak melampirkan hastag karena di sana hastag tidak berfungsi. Beliau melampirkan hastag pada media facebook yang digunakan sebagai penyampaian kampanye.

Umpan balik dari Buddy


Setelah memeberikan feedback, saya pun mendapat umpan balik dari mba Dyah selaku buddy. Beliau menyampaikan bahwa secara garis besar penulisan jurnal sudah lengkap. Namun, ada tiga point yang menjadi masukan.
1. Isi dari user worsheet user persona
Pembuatan user persona semestinya hanya untuk satu orang dengan bagian story menceritakan masalah orang tersebut dan jika ada beberapa orang, maka user persona dibuat masing-masing. User persona yang dibuat belum memuat permasalahan yang dihadapi.
2. Story board
Story board yang dibuat semestinya berisi konsep kampanye, alur cerita, skenario, pesan, ajakan, atau materi apa saja yang dimuat dalam publikasi.

Umpan balik dari nba Dyah ini membuat saya menilik kembali jurnal yang telah dibuat. Saya pun mengalami kebingungan tentang pengisian worksheet jurnal.
Dalam pengisian worksheet jurnal, saya sudah membahasnya bersama tim. Hasilnya adalah seperti yang terlampir dalam jurnal kedua.

Ketika saya menyampaikan kebingunan saya pada tim, ada pencerahan bahwa pengisian story board dan user persona bebas merdeka. Memang ada contoh yang diberikan oleh ibu Septi seperti yang dikirimkan ulang oleh mba Dyah. Tetapi pada dasarnya pembuatan jurnal bebas merdeka. Jadi, saya bisa lega tanpa khawatir pembuatan jurnal yang salah. Sebab yang salah adalah yang tidak mengerjakan jurnal.
Namun, di jurnal berikutnya saya akan berusaha  lebih teliti dan lebih baik lagi dalam proses pembuatan jurnal sebagai bagian dari portofolio selama mengikuti perkuliahan Bunda Salihah ini.



Terima kasih banyak untuk mba Dyah sebagai buddy yang hebat. Masukannya sangat bermanfaat.
Sekoga kita bisa menyelesaikan misi kita dengan baik.
Aamiin



#umpanbalik2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia






Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta