√Ibu, Aku Rindu
Header catatantirta.com

Ibu, Aku Rindu


Ibu, Aku Rindu

Tak Terbayang Rintihan Tangismu
Di saat melahirkanku
Betapa besar pengorbananmu
Kasih sayangmu padaku 
Ooh Ibu,
Belaianmu aku rindu

Barisan kata di atas adalah lirik dari lagu Islami yang berjudul "Ibu Aku Rindu". Lagu ini dipopulerkan oleh Gus Azmi. Sosok pemuda tampan bersuara merdu yang menjadi vokalis di grup Syubbanul Muslimin. Grup tersebut melantunkan lagu-lagu bernuansa Islami yang penuh makna dan kekinian. Tak heran banyak kaum milenial yang mengidolakan sosok Gus Azmi.

Tapi, pada kesempatan ini saya tidak akan membahas pelajar dari Probolinggo ini. Kali ini saya ingin cerita sedikit tentang lagu yang menjadi pengingat diri ini. Dari susunan kata yang terlantun, sungguh semuanya memiliki makna yang mendalam. Saya terbayang wajah Ibu yang jauh di kampung halaman. Seorang wanita kuat yang selalu melantunkan doĆ  untuk anak-anaknya.

Perempuan tangguh yang seringkali menutupi dirinya ketika sedang sakit. Menomorsatukan anak-anaknya dalam segala hal. Mendahulukan kebutuhan anak-anaknya daripada keinginan pribadinya. Ya, begitulah seorang Ibu. Rela menyimpan rasa sakitnya sendiri agar tidak menimbulkan kekhawatiran pada anak-anaknya.

Bahkan ketika anak-anaknya telah dewasa, lalu menikah dan memiliki keluarga sendiri. Ibu tetap menjadi sosok paling khawatir ketika anak-anak tidak memberinya kabar lebih dari dua hari. Ibu akan menelpon, menanyakan dengan gugup perihal kondisi anaknya.

Ya, begitulah Ibu.
Beliau tidak mengharap banyak rupiah.
Tak menginginkan baju baru setiap waktu.
Tidak pula emas untuk menghiasi tubuhnya.
Ibu hanya ingin mendengar suara anak-anaknya. Memastikan anak-anaknya sehat dan baik tanpa kekurangan suatu apapun.

Ibu hanya ingin sering didengarkan.
Ditanyakan kabarnya.
Diingatkan untuk makan teratur.
Diberi kasih sayang yang tulus. 

Kini saya pun telah menjadi seorang Ibu. Banyak pertanyaan yang mulai terjawab perihal seorang Ibu. Merasakan juga gemasnya saat anak GTM. Mengkhawatirkan keadaannya saat di sekolah, dan lain sebagainya.

Terima kasih tak terhitung pada semua pemberianmu, Ibu.
Untukmu Ibu.
Aku Rindu. 



 Note: Video ini adalah para santri TPQ Al Barokah yang mengisi acara wisuda ke IV. 



Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta