Setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Terutama pada anak di bawah lima tahun (balita) yang sedang senang mengeksplor setiap yang terlihat olehnya. Apapun yang dilihatnya, maka akan memicu gerak tubuhnya. Anak akan mengamati, meniru, lalu memodifikasi apa yang telah dipelajarinya. Anak selalu ingin ikut campur dan berperan aktif dalam banyak hal yang dilakukan orang tuanya Seperti kegiatan rumah yang dilakukan oleh orang tua. Namun, ketika anak ingin membantu, seringkali orang tua melarang. Misalnya saja menyapu, mencuci piring, mengepel lantai, menata peralatan dapur, dan lain sebagainya. Alasannya sederhana yaitu khawatir atau ragu akan kemampuan si anak. Sebagian besar orang tua lebih senang melihat anaknya main dengan mainannya. Padahal, rasa penasaran anak ini merupakan tanda perkembangan diri anak yang bagus. Motorik anak bisa terlatih melalui bermacam kegiatan di dalam rumah.
Dari sekian banyak pekerjaan rumah, bagian yang seringkali menjadi larangan untuk anak adalah dapur. Seorang ibu seringkali melarang anak balitanya untuk ikut di dapur. Bagi ibu, dapur merupakan tempat yang banyak mengandung unsur bahaya bagi anak balitanya. Peralatan-peralatan yang ada di dapur dianggap berbahaya. Terlebih lagiada api dan gas yang menjadi sumber paling rawan sehingga anak tidak diperkenankan mendekati dapur ketika ibu sedang beraktivitas di sana. Selain itu, ibu menganggap bahwa anak membuat pekerjaannya menjadi lebih lama selesai. Padahal sejatinya dapur bisa menjadi media pembelajaran yang cukup baik bagi anak. Caranya yaitu berikan peran sederhana yang tidak membahayakan anak. Berikut beberapa aktivitas dapur yang bisa didelegasikan pada anak dengan tingkat keamanan yang baik.
1. Mencuci perabotan dapur berbahan plastik
Ketika anak ingin bermain air di wastafel, berikan perabotan berbahan plastik untuk dibersihkan. Perabotan plastik aman untuk dijadikan media belajar mencuci tanpa khawatir pecah ataupun rusak. Anak berlatih mengontrol gerak tangan dan kebersihan.
2. Mengambilkan air untuk memasak
Memberikan tugas mengambil air untuk masak cukup aman dan mudah dilakukan oleh anak balita. Anak berlatih keseimbangan ketika membawa air.
3. Mengupas bawang putih
Saat menyiapkan bumbu masak, anak biasanya ingin ikut berperan. Maka mengupas bawang putih bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Bawang putih tidak terlalu pedih di mata dan kulitnya pun mudah dikupas dengan tangan. Jadi aman untuk dilakukan oleh anak. Motorik halus dan konsentrasi anak bisa terlatih.
4. Memetik sayuran
Apabila menu masakan yang akan diolah adalah sayuran, maka beri kesempatan pada anak untuk mengambil peran dalam menyiapkan sayuran. Aktivitas ini bermanfaat bagi anak agar mengenal jenis sayuran dan juga melatih kemampuan jari-jarinya.
5. Menyiapkan bumbu halus
Memasak seringkali melalui proses penghalusan bumbu. Nah, anak bisa diberi tugas mengambil garam dan bumbu lain untuk dihaluskan. Bisa juga meminta anak untuk coba menghaluskannya. Dengan menyiapkan bumbu, anak juga bisa belajar mengenal macam-macam bumbu dapur.
6. Membuang sampah
Setelah selesai memasak, ajak anak melakukan bersih-bersih dari sisa sayuran ataupun bumbu yang tercecer. Anak menjadi cinta kebersihan.
Nah, bagi para ibu yang dekat dengan dapur beri kesempatan anak untuk ikut berpartisipasi di dapur. Libatkan anak dalam setiap aktivitas sebagai media belajar yang menyenangkan.
#SehariSatuTulisan
Posting Komentar