√Renungan Diri
Header catatantirta.com

Renungan Diri


 
Betapa Masa itu Cepat Berlalu
Kapan orangtua merasa atau tersadar bahwa anaknya sudah semakin besar?
Yaitu :
Ketika melihat pakaian anak nampak kecil dan sudah tidak muat lagi di badannya.
Ketika bajunya terasa sesak di tubuhnya yang tak lagi mungil.
Ketika sepatunya terasa sempit di kakinya yang semakin panjang.
Ketika tumitnya melebihi sandal kesayangannya.
Ketika kaos kakinya mulai meninggalkan guratan di pergelangan kakinya.
Ketika kaos dalamnya tidak lagi menutupi pusarnya.
Atau bahkan,
Ketika selesai mandi, handuknya nampak kecil di raganya yang semakin besar.
Ketika selera musiknya mulai beralih dari nada kanak-kanak.
Saat itu,
Waktu terasa berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin mengandung, melahirkan, menyusui, dan melihatnya berjalan. 
Tapi kini,
Ia sudah semakin mandiri. Melakukan semua dengan tangan dan kakinya sendiri.
Semua terasa begitu cepat. Terkadang rindu datang ingin kembali menimangnya di tengah malam karena kegelisahannya.
Rasanya ingin membimbingnya berjalan agar bisa lekas berlari.
Kini ia sudah bebas bergerak. Menentukan sendiri langkah kakinya.
Rindu,
Rindu itu akan terus hadir seiring datangnya kedewasaan pada buah hati yang dulu kecil dan mungil.
Rindu memeluknya erat tanpa meronta ingin lari karena hendak bermain bersama sebayanya.
Rindu membacakan cerita malam karena kini ia memiliki kamar sendiri. Dengan dekorasi sesuai seleranya sendiri.
Menatap,
Hanya mampu menatap dinding bisu yang menjadi saksi pertumbuhannya.
Ketika ia pergi menimba ilmu. Seluruh ruang nampak hampa dan sepi. Keriuhan semakin berkurang karena ia telah tenggelam dalam dunianya sendiri. Bahkan terkadang tidak ingin diusik keseruannya.
Sebelum masa itu datang,
Sebelum masa depan menjelang malaikat kecil yang dulu menggemaskan.
Berikan bekal dengan segala bentuk kebaikan. Tanamkan jiwa kasih sayang dan cinta terhadap orangtuanya. Titipkan teladan sebagai pedoman kehidupannya di masa mendatang.
Kelak,
Ia akan tetap dalam pelukan kasih sayang. Meski kakinya jauh melangkah, cintanya tetap tertinggal di rumah yang menjadi saksi kehidupannya.
Rindunya akan terus mengalir pada tubuh renta yang selalu menanti kehadirannya.
Peluknya akan terus hangat hingga tak pernah hilang meski raganya sudah berpindah.
Sekarang,
Berikan cinta terbaik.
Berikan kasih terdalam.
Berikan peluk terhangat.
Agar semua menjadi pondasi yang kuat. Hingga masa itu datang teriring syukur penuh bahagia.

Note    : Renungan hari ini hadir ketika hati sedang mengalami mood yang kurang baik. Ada rasa bersalah mengacuhkannya dalam diam hanya karena suasana hati yang sedang memburuk. Sebuah teguran muncul dari balik senyum tulus Nala yang tetap mendekati Mamanya meski Mamanya sedang murung. Suara pelannya menembus relung hati hingga saya tersadar bahwa tidak ada yang salah pada Nala. Mengapa saya mengacuhkannya? Saya lah yang sedang bermasalah dengan hati dan pikiran saya sendiri. Lalu kenapa Nala harus terkena imbasnya?

Saat itulah diri ini seperti tertampar. Merah pipi ini meredam rasa bersalah yang tak beralasan. Gadis kecilku mendekat dan menyentuh dengan lembut. Menanyakan ada apa dengan Mamanya. Kenapa Mama diam saja sedari tadi? Apa yang membuat Mama menjauhiku? Seperti itulah pertanyaan-pertanyaan yang tersirat dari sorot mata dan sentuhan tangannya. Seolah ada aliran rasa yang merambat dan menepuk hati saya hingga akhirnya saya menyesal atas sikap yang kurang benar.

Saya pun mulai mereda. Menata hati kembali dan memberikan senyum termanis pada Nala. Pelukan hangat yang begitu erat membuat Nala begitu bahagia. Seperti ada beban yang terbang dari pundaknya hingga ia melonjak girang. Tawanya pecah bersamaan cium yang berhamburan dan mendarat di kedua pipi saya. Betapa cintanya pada saya begitu besar. Saya menyadari masa seperti ini tidak akan lama. Makan saya telah berjanji akan terus berusaha memberi yang terbaik.

Hati yang harus terus ditata dan dibentuk agar terus bersyukur atas segala pemberiang Sanag Maha Kuasa. Bersyukur atas karuniaNya yang tiada habisnya.
Maafkan Mama atas kelalaian ini, Nak. Suasana hati yang tiba-tiba memburuk hanya karena secuil ketidaknyamanan.

Hari ini tidak ada aktifitas BaBuBa (Baca Buku Bareng). Semua karena situasi sedang kurang bersahabat.




#RenunganDiri
#Harike11
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta