Kapan orangtua merasa atau tersadar bahwa
anaknya sudah semakin besar?
Yaitu :
Ketika melihat pakaian anak nampak kecil dan
sudah tidak muat lagi di badannya.
Ketika bajunya terasa sesak di tubuhnya yang
tak lagi mungil.
Ketika sepatunya terasa sempit di kakinya yang
semakin panjang.
Ketika tumitnya melebihi sandal kesayangannya.
Ketika kaos kakinya mulai meninggalkan guratan
di pergelangan kakinya.
Ketika kaos dalamnya tidak lagi menutupi
pusarnya.
Atau bahkan,
Ketika selesai mandi, handuknya nampak kecil di
raganya yang semakin besar.
Ketika selera musiknya mulai beralih dari nada
kanak-kanak.
Saat itu,
Waktu terasa berjalan begitu cepat. Rasanya
baru kemarin mengandung, melahirkan, menyusui, dan melihatnya berjalan.
Tapi kini,
Ia sudah semakin mandiri. Melakukan semua
dengan tangan dan kakinya sendiri.
Semua terasa begitu cepat. Terkadang rindu
datang ingin kembali menimangnya di tengah malam karena kegelisahannya.
Rasanya ingin membimbingnya berjalan agar bisa
lekas berlari.
Kini ia sudah bebas bergerak. Menentukan
sendiri langkah kakinya.
Rindu,
Rindu itu akan terus hadir seiring datangnya
kedewasaan pada buah hati yang dulu kecil dan mungil.
Rindu memeluknya erat tanpa meronta ingin lari
karena hendak bermain bersama sebayanya.
Rindu membacakan cerita malam karena kini ia
memiliki kamar sendiri. Dengan dekorasi sesuai seleranya sendiri.
Menatap,
Hanya mampu menatap dinding bisu yang menjadi
saksi pertumbuhannya.
Ketika ia pergi menimba ilmu. Seluruh ruang
nampak hampa dan sepi. Keriuhan semakin berkurang karena ia telah tenggelam dalam
dunianya sendiri. Bahkan terkadang tidak ingin diusik keseruannya.
Sebelum masa itu datang,
Sebelum masa depan menjelang malaikat kecil
yang dulu menggemaskan.
Berikan bekal dengan segala bentuk kebaikan.
Tanamkan jiwa kasih sayang dan cinta terhadap orangtuanya. Titipkan teladan
sebagai pedoman kehidupannya di masa mendatang.
Kelak,
Ia akan tetap dalam pelukan kasih sayang. Meski
kakinya jauh melangkah, cintanya tetap tertinggal di rumah yang menjadi saksi
kehidupannya.
Rindunya akan terus mengalir pada tubuh renta
yang selalu menanti kehadirannya.
Peluknya akan terus hangat hingga tak pernah
hilang meski raganya sudah berpindah.
Sekarang,
Berikan cinta terbaik.
Berikan kasih terdalam.
Berikan peluk terhangat.
Agar semua menjadi pondasi yang kuat. Hingga
masa itu datang teriring syukur penuh bahagia.
Note :
Renungan hari ini hadir ketika hati sedang mengalami mood yang kurang baik. Ada
rasa bersalah mengacuhkannya dalam diam hanya karena suasana hati yang sedang
memburuk. Sebuah teguran muncul dari balik senyum tulus Nala yang tetap mendekati
Mamanya meski Mamanya sedang murung. Suara pelannya menembus relung hati hingga
saya tersadar bahwa tidak ada yang salah pada Nala. Mengapa saya
mengacuhkannya? Saya lah yang sedang bermasalah dengan hati dan pikiran saya
sendiri. Lalu kenapa Nala harus terkena imbasnya?
Saat itulah diri ini seperti tertampar. Merah
pipi ini meredam rasa bersalah yang tak beralasan. Gadis kecilku mendekat dan
menyentuh dengan lembut. Menanyakan ada apa dengan Mamanya. Kenapa Mama diam
saja sedari tadi? Apa yang membuat Mama menjauhiku? Seperti itulah
pertanyaan-pertanyaan yang tersirat dari sorot mata dan sentuhan tangannya.
Seolah ada aliran rasa yang merambat dan menepuk hati saya hingga akhirnya saya
menyesal atas sikap yang kurang benar.
Saya pun mulai mereda. Menata hati kembali dan
memberikan senyum termanis pada Nala. Pelukan hangat yang begitu erat membuat
Nala begitu bahagia. Seperti ada beban yang terbang dari pundaknya hingga ia
melonjak girang. Tawanya pecah bersamaan cium yang berhamburan dan mendarat di
kedua pipi saya. Betapa cintanya pada saya begitu besar. Saya menyadari masa
seperti ini tidak akan lama. Makan saya telah berjanji akan terus berusaha
memberi yang terbaik.
Hati yang harus terus ditata dan dibentuk agar
terus bersyukur atas segala pemberiang Sanag Maha Kuasa. Bersyukur atas
karuniaNya yang tiada habisnya.
Maafkan Mama atas kelalaian ini, Nak. Suasana
hati yang tiba-tiba memburuk hanya karena secuil ketidaknyamanan.
Hari ini tidak ada aktifitas BaBuBa (Baca Buku
Bareng). Semua karena situasi sedang kurang bersahabat.
#RenunganDiri
#Harike11
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
#Harike11
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
Posting Komentar