Terima Kasih, Ayah, sudah baca buku bareng Nala |
Akhir pekan datang kembali. Waktunya famlit time dengan
aktifitas merajut kebersamaan dan kasih sayang. Pilihan minggu ini, kami
bergotong royong memotong pohon tehtehan, meancabut rumput, menyapu halaman,
dan membersihkan selokan. Semua anggota keluarga ikut berpartisipasi, tak
terkecuali Nala. Nala sangat antusias meraih sapu lidi dan pengki (serokan
sampah).
Selesai sarapan pagi dengan menu nasi pecel Madiun plus tempe
mendoan hangat, kami sudah siap tempur. Sekitar pukul 07.30 wib, kerja bakti
pun dimulai. Nala berlari ke luar rumah sambil memegang sapu dan pengki.
Mengumpulkan daun-daun kering dan sampah yang berserakan. Lalu memasukannya ke
dalam kantong plastik yang sudah disediakan.
Sementara di sisi lain, si ayah sibuk memotong tehtehan yang
mulai rimbun. Potongan-potongan ranting dan daun berserakan di tanah. Inilah
tugas saya sebagai tim bersih-bersih. Selesai membersihkan halaman rumah yang
mini, kami melanjutkan agenda bersih-bersih ke sisi barat rumah. Selokan
sepanjang 12 meter menanti giliran dibersihkan. Kembali kami mulai menyapu dan
mencabuti rumput liar yang tumbuh tak beraturan.
Nala masih sibuk dengan sampah daun yang belum selelsai.
Sengaja kami memberinya tugas di satu sisi dan memintanya untuk menyelesaikan
bagiannya itu. Sesekali terdengar keluhan haus dan lelah. Saya dan suami terus
menyemangatinya agar bisa merampungkan tugasnya. Beberapa kali Nala mengambil
air untuk menghilangkan dahaganya. Peluh nampak berbut tempat di sekitar dahi
dan pelipis Nala. Itu menandakan bahwa Nala mengerjakan kegiatan bersih-bersih
dengan bersungguh-sungguh. Ya, hitung-hitung sekalian olahraga juga.
Ketika saya dan suami masih bergelut sampah selokan,
tiba-tiba terdengar suara ceria Nala bersama temannya. Nampaknya mereka tengah
asik mengobrol dan bercanda. Kami memberi mereka ruang. Biarkan saja mereka
bermain bersama, karena bermain itu memang aktifitas yang paling menyenangkan
dalam dunia mereka.
Lepas semua bersih dan rapi, kami bergantian membersihkan
diri. Lalu beristirahat sambil menunggu makan siang siap. Saya memasak beberapa
menu sederhana yang sedap dan singkat. Kami pun makan siang bersama dengan
sangat lahap karena energi telah terkuras banyak. Begitu nikmatnya dalam
kebersamaan meski menu sajian ala kadarnya. Puji syukur kami panjatkan pada
Sang Maha Pemberi Rejeki atas segala anugerahNya.
Jam dinding menunjukkan pukul 13.30 wib pertanda waktunya
Nala untuk tidur siang. Sebagai Family Project utama di game level 3, kelas
Bunda Sayang yaitu BaBuBa (Baca Buku Bareng), kami tetap melaksanakannya. Kali
ini giliran ayah membacakan buku untuk Nala. Semalam saya sudah mendapat tugas
membacakan buku. Nala begitu senang karena ayahnya bersedia membacakan buku
cerita. Biasanya si ayah enggan, karena tidak terbiasa dan sudah lelah setelah
pulang bekerja. Betapa girangnya Nala ketika si ayah meraih buku bergambar dan
merangkul Nala untuk bersandar di sebelahnya. Proses BaBuBa pun berlangsung
romantis penuh cinta. Sementara saya hanya bisa mendokumentasikannya sambil
tersenyum bahagia. Oh iya, untuk kegiatan kerja bakti tidak terdokumentasi
karena kami sibuk memberantas rumput liar dan daun kering.
BaBuBa (Baca Buku Bareng) bersama ayah ternyata tidak membuat
Nala mengantuk. Buku sudah ditutup, namun Nala masih ingin bermain. Sang ayah
pun setia dan sabar menemaninya bermain. Sementara saya meminta ijin untuk
tidur lebih dulu. Mereka masih asik bercanda ria saling mengikat cinta. Kasih
sayang seorang ayah pada anak perempuannya.
Hari ini, Nala belajar banyak tentang kerjasama, kebersihan,
kerapihan, kewajiban, juga kebersamaan. Dalam sebuah keluarga, kebersamaan akan
menciptakan kasih sayang dan cinta yang saling mengutakan.
#Harike10
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
Posting Komentar