Buku sebagai sumber Ilmu |
Sabar
Ikhlas
Maaf
Berteman
Kejujuran
Lima kata di atas mewakili kecerdasan yang berhasil
diterapkan pada Nala di hari ke delapan proyek BaBuBa (Baca Buku Bareng). Hari
sebelumnya ada dua teman yang meminjam buku dan berjanji mengembalikan hari
ini. Mereka pun menepati janji untuk itu. Namun, ada drama tambahan ketika
moment pengembalian buku berlangsung. Salah seorang teman mewarnai buku
bergambar yang dipinjam tanpa seijin Nala. Memang ada halaman kosong di lembar
belakang yang disediakan untuk diwarnai sesuai kreasi. Inti permasalahannya
adalah temannya tersebut mewarnai tanpa ijin.
Ketika memberikan buku kepada Nala, teman tersebut sudah
meminta maaf karena mewarnai buku tanpa ijin. Respon pertama Nala adalah
cemberut, kecewa, dan menjauhi temannya. Balasan ekspresi penyesalan dari si
teman berupa air mata yang begitu tulus. Nampak sekali temannya tersebut
meminta maaf dengan jujur. Saya memerhatikan dari kejauhan. Sengaja memberi
ruang pada Nala untuk menentukan sikap dari permasalahan yang sedang
dihadapinya. Lalu,ibu dari teman Nala tersebut mencoba menengahi dan
menenangkan anaknya untuk berusaha menemani agar mendapat maaf dari Nala.
Saya kembali menatap dari jauh tanpa niat ingin mendekat.
Sudah ada ibu si teman yang mewakili orang dewasa sebagai penengah antara dua
anak yang sedang berselisih. Mendengar dan melihat temannya menyesal, perlahan
tembok keangkuhan dan kekecewaan Nala luluh. Nampak senyum kecil di ujung
bibirnya diiringi langkah kaki mendekati temannya. Mereka pun akhirnya berjabat
tangan, berpelukan, dan tertawa bersama. Keceriaan kembali menaungi hari yang
syahdu. Dua orang anak sedang belajar mengelola emosi dan menentukan sikap dari
sebuah permasalahan. Saya ikut tesenyum bahagia menyaksikan sikap Nala yang
bisa dibilang cukup menakjubkan. Mereka pun kembali bermain bersama penuh canda
dan tawa.
Aku bantu baca ya |
Sore menjelang. Waktunya BaBuBa digelar. Hari ke delapan
sengaja kami lakukan BaBuBa (Baca Buku Bareng) di ruang tamu. Cuaca di luar
yang mendung sedari pagi membuat khawatir akan turun hujan secara tiba-tiba.
Beruntung masih banyak yang berniat datang dan bergabung bersama kami.
Menikmati lembar demi lembar buku dibuka dan dicermati. Mereka bergantian
memilih buku. Meski sesekali ada drama perebutan buku, namun tidak mengurangi
keseruan BaBuBa. Mereka justru semakin bersemangat untuk membaca buku lain.
Sebagian aktifitas tidak terdokumentasi karena gawai sedang diisi baterenya.
Pukul 17.35 wib, kami menyudahi kegiatan BaBuBa (Baca Buku
Bareng). Semua yang hadir bergotong royong merapikan buku yang telah selesai
dibaca. Mereka pulang dengan senyum mengembang dan rasa senang karena telah
merasakan nikmatnya membaca. Nala pun berpesan pada teman-temannya untuk datang
lagi besok.
"Teman-teman, besok kita baca buku bareng lagi,
ya." Pesan Nala sebelum teman-temannya pulang.
Semua berpamitan dan memberi salam sebagai penutup pertemuan.
Nala kembali masuk ke rumah dengan hati gembira. Cukup banyak kecerdasan yang berhasil
Nala lampaui hari ini. Terutama kecerdasan emosional dan intelektualnya semakin
terasah. Begitu juga semangatnya untuk mengajak teman-temannya gemar membaca
belum surut hingga hari ke delapan ini. Setiap istirhat malam menjelang, Nala
selalu bertanya tentang BaBuBa.
"Mama, besok kita BaBuBa lagi, ya?" Tanyanya
sebelum memejamkan mata.
"Insya Allah, ya Nak." Balas saya sambil
menemaninya tidur.
Nala pun terlelap dengan senyuman. Berharap esok makin banyak
teman-temannya yang datang untuk ikut bergabung di kegiatan BaBuBa. Alhamdulillah
hari ini ditutup dengan rasa syukur karena semua adalah pemberian Sang Maha
Pemberi yang tiada tara.
Semoga besok dapat terus bersemangat untuk BaBuBa.
#Harike8
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
Posting Komentar