Berbagi itu Butuh Keihklasan |
Drama lucu mewarnai kegiatan BaBuBa (Baca Buku Bareng) di
hari ke tujuh. Hal yang membuat saya dan suami tersenyum geli, namun Nala
justru semakin berlinang air mata.
Langit sore ini masih berselimut mega. Kelabu dan mendung
mencipta suasana sejuk dan teduh. Nala yang terus bersemangat melakukan persiapan
BaBuBa seperti biasanya menata buku di atas karpet bercorak apel warna-warni.
Pintu pagar terbuka lebar diiringi dinginnya udara senja. Tanpa menunggu lama,
seorang teman berlari mendekati Nala. Dia adalah teman yang setia datang setiap
kali BaBuBa dimulai. Candu akan buku sepertinya sudah mulai melekat pada teman
Nala tersebut. Nala menyambutnya dengan tawa yang sangat ceria. Melonjak-lonjak
sambil tertawa bahagia, lalu mengajak temannya untuk duduk bersama.
Kegiatan BaBuBa (Baca Buku Bareng) pun dimulai. Nala dan Ica
(teman Nala) asik memilih buku mana yang ingin dilihat dan dibaca. Kebetulan
teman Nala tersebut masih belajar mengenal huruf dan sangat ingin bisa membaca
dengan lancar. Semangat membaca tertular dari motivasi yang disalurkan oleh
Nala. Cerita-cerita dari isi buku yang disampaikan oleh Nala membuat Ica makin
penasaran hingga membuatnya berbinar saat melihat buku-buku bergambar.
Sepuluh menit berselang, datang lagi seorang teman melengkapi
ruang karpet yang masih kosong. Dengan cepat Nala menawarkan buku-buku yang
berada di tengah karpet. Mereka pun kembali larut dalam tumpukan buku dan
obrolan santai.
"Nala, nanti aku pinjam bukunya dibawa ke rumah, boleh
ga?" Seru salah seorang teman di sela-sela membaca.
Nala yang tengah asik membaca menghentikan aktifitasnya. Ia
berdiri dan berjalan ke arah saya. Saya yang berada tidak jauh dari mereka pun
tersenyum menderang permintaan dari salah seorang teman Nala.
"Mama, bukunya mau dipinjam, dibawa pulang, boleh
ga?" Ucap Nala ketika mendekati saya.
"Menurut Nala, teman-teman boleh pinjam buku dan dibawa
pulang, ga?" Saya pun tersenyum dan mengajukan pertanyaan sebagai jawaban
atas pertanyaan Nala.
Nala mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengijinkan temannya
membawa bukunya pulang. Sebelum mereka bubar, saya berpesan agar buku yang
dipinjam dapat dijaga dengan baik. Baca bukunya dengan benar dan perlakukan
hati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Mereka pun menyanggupinya. Sebagai
penutup dari kegiatan BaBuBa hari ke tujuh, mereka merapikan buku yang telah
selesai dibaca. Menumpuknya dengan rapi dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Nala makin bersemangat karena mendapat bantuan ketika merapikan buku. Ia
mengarahkan tata letak buku ketika mengembalikannya ke dalam rumah.
Setelah mendapat ijin untuk meminjam buku, teman-teman Nala
pamit undur diri. Masing-masing dari mereka membawa satu buah buku cerita
bergambar. Nampak pias wajah senang terpancar penuh suka cita. Mereka berlari
berhamburan ke luar rumah menuju rumahnya masing-masing. Sementara itu, Nala menatap kepulangan
teman-temannya sengan wajah sendu. Matanya tidak berkedip melihat kepergian
teman-temannya. Terlihat ketidakrelaan mengetahui bahwa teman-temannya telah
pulang.
Bersamaan itu, ayah Nala pulang dari bekerja. TIba-tiba, Nala
menyambut kepulangan ayahnya dengan tangis yang menyesakkan dada. Tangis yang
sepertinya sudah ditahan sedari tadi. Saya dan suami saling menatap bingung
melihat kesedihan Nala. Kami pun segera menanyakan penyebab dari airmata yang
membasahi pipinya. Jawaban lucu ke luar dari sela-sela isak tangis Nala. Sebuah
kalimat yang tidak kami sangka karena sebelumnya semua nampak baik-baik saja.
"Buku Nala dibawa teman-teman. Nala sedih." Begitu
ucap Nala pada kami.
Sontak saya tertawa bersama suami dan menganggap itu adalah jawaban yang
lucu. Nala menangisi buku yang dipinjam oleh teman-temannya, padahal sebelumnya
ia sendiri yang mengijinkan temannya untuk meminjam buku. Saya memeluk Nala
sebagai penenang atas kesedihannya. Sedikit penjelasan tentang peminjaman buku
yang telah mendapat ijin dari Nala. Lalu temannya sudah berjanji akan menjaga
buku tersebut. Maka Nala tidak perlu
khawatir bahwa bukunya akan diambil oleh teman-temannya karena mereka hanya
meminjam. Besok buku yang dipinjam itu akan segera dikembalikan oleh
teman-temanya.
Nala mencoba memahami apa yang telah terjadi. Air matanya
perlahan berhenti dan senyumnya kembali mengembang. Saya meyakinkannya agar
sabr dan ikhlas karena bukunya pasti akan kembali.
Ada saja pemikiran dan sikap Nala yang lucu. Ini menjadi
sebuah pembelajaran bahwa ketika akan melakukan sesutau, maka Nala harus
mempertimbangkannya dengan baik dan benar. Semua demi dijauhkan dari rasa
penyesalan yang kemungkinan akan muncu di waktu selanjutnya.
Semoga besok nala tetap bersedia melaksanakan BaBuBa (Baca
Buku Bareng). Kecintaannya pada buku mulai terlihat dari rasa khawatirnya pada
buku yang dipinjam.
Semangat untuk terus berbagi. Semangat BaBuBa.
#Harike7
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
Posting Komentar