√BaBuBa (Baca Buku Bareng) #5
Header catatantirta.com

BaBuBa (Baca Buku Bareng) #5



Berawal dari suka, maka akan tumbuh cinta
Senin ini menjadi hari yang dipenuhi rasa lelah. Setelah sabtu lalu bermacet ria dan minggunya menemani acara lamaran saudara, maka hari ini waktunya beristirahat. Jadwal bangun pagi masih normal seperti biasa. Lalu menyiapkan perlengkapan kerja suami dan mengantarnya berangkat kerja sampai di gerbang pintu. Biasanya aktifitas lanjutan adalah mencuci pakaian diselingi gadget time. Namun pagi syahdu bergantung mega membuat saya ingin kembali memeluk bantal. Selain cuaca yang sangat mendukung, juga untuk mengobati rasa lelah, dan kebetulan Nala masih tidur. Nala masih lelap yang sepertinya merasakan hal yang sama dengan saya, yaitu lelah.

Waktu beranjak siang, saya dan Nala bangkit dari kasur dan muali beraktifitas. Masih ada rasa malas menggelayut, sehingga badan bergrak lambat. Bahkan Nala berangkat ngaji juga terlambat hampir 30 menit. Yah, semua berjalan lambat karena badan masih ingin bermanja-manja.

Lalu bagaimana proyek BaBuBa (Baca Buku Bareng) di hari ke lima ini?

Alhamdulillah BaBuBa bisa terlaksana dengan beberapa teman Nala. Acara BaBuBa sengaja dilakukan di ruang tamu karena tidak ada jadwal les. Nala menyusun buku-buku dan puzzle di atas meja. Letaknya tidak beraturan, namun ini sudah menunjukkan semangatnya untuk baca buku bersama teman-temannya. Setelah persiapan selesai, seperti biasa Nala menunggu teman-temannya yang melintas atau terlihat di luar rumah. Satu per satu pun datang dan berkumpul di ruang tamu. Mereka sibuk memilih buku yang ingin dilihat dan dibaca.

Beberapa kali temannya ingin bermain puzzle dan mewarnai buku bergambar. Namun saya dan Nala mengajak mereka untuk membaca dulu sebelum melakukan hal lainnya. Mereka pun setuju dna melanjutkan kesibukan diantara tumpukan buku. Sepuluh menit berselang, nampaknya buku sudah tidak menarik lagi. Saya pun mengajak mereka untuk bermain di luar. Semua bersorak girang, berhamburan memakai sandal dan meninggalkan buku-buku bertebaran. Saya membiarkannya dengan sengaja agar nanti Nala yang merapikannya. Ini melatih tanggung jawab pada Nala dan memberinya kesempatan untuk terus melatih kecerdasan emosional, intelektual, dan kecerdasan menghadapi tantangan.

Intensitas membaca buku bareng bisa dibilang sudah mengalami peningkatan. Meskipun sebagian besar yang datang belum bisa membaca, namun kehadiran mereka sudah menunjukkan bahwa mereka tertarik. Rasa ketertarikan inilah yang perlu dipupuk lagi agar mereka semakin suka buku dan akhirnya mencintai buku. Ketika rasa tertarik telah berubah menjadi suka atau bisa berkembang menjadi cinta, maka akan lahir keinginan untuk dapat membaca. Mereka akan berusaha mengenal huruf, merangkainya, lalu membuatnya menjadi barisan penuh makna.

Menjelang matahari terbenam, saya mengajak Nala untuk pulang. Melihat ruang tamu masih dipenuhi buku-buku, saya meminta Nala untuk membereskannya. Bersyukur sekali Nala bersedia untuk merapikan buku-buku yang masih berantakan. Tidak nampak adanya rasa kesal dan malas, tetapi sebaliknya Nala justru bersemangat agar besok bisa baca buku bersama teman-temannya lagi. Saya membantu Nala secukupnya, karena ingin memberi kesempatan agar ia bisa melakukan lebih dari biasanya.

Peluk dan cium berhamburan untuk Nala yang semakin bisa bersikap. Saya pun mengucapkan terima kasih karena Nala telah  menyelesaikan kegiatan rapi-rapi dengan suka cita. Rasa syukur pun terucap dalam pelukan Nala agar dia juga mengerti betapa saya bersyukur memiliki malaikat kecil yang menggemaskan. Nala tersenyum dan tertawa kecil mendengar semua ucapan saya. Nala pun mencium balik dengan penuh semangat dan rasa sayang.



#Harike5
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta