Berawal dari suka, maka akan tumbuh cinta |
Senin ini menjadi hari yang dipenuhi rasa lelah. Setelah
sabtu lalu bermacet ria dan minggunya menemani acara lamaran saudara, maka hari
ini waktunya beristirahat. Jadwal bangun pagi masih normal seperti biasa. Lalu
menyiapkan perlengkapan kerja suami dan mengantarnya berangkat kerja sampai di
gerbang pintu. Biasanya aktifitas lanjutan adalah mencuci pakaian diselingi
gadget time. Namun pagi syahdu bergantung mega membuat saya ingin kembali
memeluk bantal. Selain cuaca yang sangat mendukung, juga untuk mengobati rasa
lelah, dan kebetulan Nala masih tidur. Nala masih lelap yang sepertinya
merasakan hal yang sama dengan saya, yaitu lelah.
Waktu beranjak siang, saya dan Nala bangkit dari kasur dan
muali beraktifitas. Masih ada rasa malas menggelayut, sehingga badan bergrak
lambat. Bahkan Nala berangkat ngaji juga terlambat hampir 30 menit. Yah, semua
berjalan lambat karena badan masih ingin bermanja-manja.
Lalu bagaimana proyek BaBuBa (Baca Buku Bareng) di hari ke
lima ini?
Alhamdulillah BaBuBa bisa terlaksana dengan beberapa teman
Nala. Acara BaBuBa sengaja dilakukan di ruang tamu karena tidak ada jadwal les.
Nala menyusun buku-buku dan puzzle di atas meja. Letaknya tidak beraturan,
namun ini sudah menunjukkan semangatnya untuk baca buku bersama teman-temannya.
Setelah persiapan selesai, seperti biasa Nala menunggu teman-temannya yang
melintas atau terlihat di luar rumah. Satu per satu pun datang dan berkumpul di
ruang tamu. Mereka sibuk memilih buku yang ingin dilihat dan dibaca.
Beberapa kali temannya ingin bermain puzzle dan mewarnai buku
bergambar. Namun saya dan Nala mengajak mereka untuk membaca dulu sebelum
melakukan hal lainnya. Mereka pun setuju dna melanjutkan kesibukan diantara
tumpukan buku. Sepuluh menit berselang, nampaknya buku sudah tidak menarik
lagi. Saya pun mengajak mereka untuk bermain di luar. Semua bersorak girang,
berhamburan memakai sandal dan meninggalkan buku-buku bertebaran. Saya
membiarkannya dengan sengaja agar nanti Nala yang merapikannya. Ini melatih tanggung
jawab pada Nala dan memberinya kesempatan untuk terus melatih kecerdasan
emosional, intelektual, dan kecerdasan menghadapi tantangan.
Intensitas membaca buku bareng bisa dibilang sudah mengalami
peningkatan. Meskipun sebagian besar yang datang belum bisa membaca, namun
kehadiran mereka sudah menunjukkan bahwa mereka tertarik. Rasa ketertarikan
inilah yang perlu dipupuk lagi agar mereka semakin suka buku dan akhirnya
mencintai buku. Ketika rasa tertarik telah berubah menjadi suka atau bisa
berkembang menjadi cinta, maka akan lahir keinginan untuk dapat membaca. Mereka
akan berusaha mengenal huruf, merangkainya, lalu membuatnya menjadi barisan
penuh makna.
Menjelang matahari terbenam, saya mengajak Nala untuk pulang.
Melihat ruang tamu masih dipenuhi buku-buku, saya meminta Nala untuk
membereskannya. Bersyukur sekali Nala bersedia untuk merapikan buku-buku yang
masih berantakan. Tidak nampak adanya rasa kesal dan malas, tetapi sebaliknya Nala
justru bersemangat agar besok bisa baca buku bersama teman-temannya lagi. Saya
membantu Nala secukupnya, karena ingin memberi kesempatan agar ia bisa
melakukan lebih dari biasanya.
Peluk dan cium berhamburan untuk Nala yang semakin bisa
bersikap. Saya pun mengucapkan terima kasih karena Nala telah menyelesaikan kegiatan rapi-rapi dengan suka
cita. Rasa syukur pun terucap dalam pelukan Nala agar dia juga mengerti betapa
saya bersyukur memiliki malaikat kecil yang menggemaskan. Nala tersenyum dan
tertawa kecil mendengar semua ucapan saya. Nala pun mencium balik dengan penuh
semangat dan rasa sayang.
#Harike5
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
Posting Komentar