Buku pilihan BaBuBa (Baca Buku Bareng) |
Akhir pekan kali ini sungguh luar biasa. Setengah hari kami
habiskan di jalan dengan percuma. Arus lalu lintas sedang mengalami kemacetan
yang sangat buruk. Jalur tol maupun jalan biasa yang melalui berbagai desa
penuh sesak dengan kendaraan yang mengular. Situasi ini disebabkan oleh proyek
pembangunan jalan tol yang membuat jalur kendaraan mengalami penyempitan di
berbagai ruas. Dampaknya, banyak kendaraan besar seperti truk barang dan
kontainer yang semestinya menggunakan akses tol beralih ke jalan biasa di dalam
kota. Mereka tidak mau rugi bahan bakar dan juga pembayaran tol karena jalanan
macet total.
Siang tadi, saya dan keluarga ada keperluan ke pusat kota.
Kebetulan laptop suami mengalami kerusakan yaitu tidak bisa menyala. Kami
memutuskan untuk mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan yang menjadi
centranya segala jenis barang elektronik. Jasa service laptop banyak sekali,
sehingga memudahkan kami untuk mencari tempat yang pas agar laptop bisa segera
pulih. Harap maklum karena laptop tersebut adalah salah satu properti yang
digunakan oleh suami dalam bekerja.
Arus lalu lintas yang sangat padat membuat lama jalannya laju
kendaraan. Alhasil, kami sampai di tempat tujuan dengan matahari yang mulai
condong ke barat. Tanpa banyak bicara, kami langsung mencari tempat service dan
menunggu hasil pemeriksaan. Keputusannya harus ada komponen laptop yang
diganti. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya perbaikan selesai dan kami
segera pulang.
Kaki mungilnya tidak pernah lelah bergerak |
Adzan maghrib berkumandang, tepat ketika kami memasuki
pelataran komplek tempat kami tinggal. Rencananya, setelah makan malam kami
akan melakukan aktifitas BaBuBa (Baca Buku Bareng) bersama keluarga inti.
Sekitar pukul 20:00 wib, saya dan Nala mulai mengambil buku bacaan
masing-masing. Sementara suami mohon maaf tidak bisa ikut gabung karena harus
melakukan data dari laptop. Lima
menit berselang, saya merasakan kantuk yang teramat berat. Buku pun jatuh dari
tangan dan mata terpejam. Nala yang tengah asik membaca berhenti dan
memerhatikan saya.
"Nak, biar Mama bobo. Kasian capek. Nala bobo juga, ya.
Besok kita baca buku bareng lagi." Suara ayahnya Nala terdengar sayup-sayup
di alam bawah sadar saya.
Nala pun meletakkan buku bacaannya. Namun, bukan bantal yang
dituju, tetapi aktifitas ayahnya yang menarik perhatiannya. Nala mengamati
kesibukan si ayah sambil terus bergerak ke sana ke mari. Ya, gerak khas
anak-anak penuh keceriaan tanpa rasa lelah.
Entah pukul berapa mereka mulai tidur. Saya tidak
menyadarinya sebab ketika mata ini terjaga, dua orang kesayangan tengan
meringkuk mesra di samping saya.
Teringat akan laporan tantangan game level tiga, saya pun
beranjak dari tempat tidur dan menulis aktifitas hari ini. Family project
BaBuBa (Baca Buku Bareng) di hari ketiga hanya berjalan lima menit. Akan tetapi
ada pelajaran yang di dapat oleh Nala terkait kecerdasan emosionalnya. Nala
tidak membangunkan saya yang terlihat lelah karena merasa kasihan dan sayang.
Rasa empati tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosionalnya cukup terasah.
Lalu peralihan dari membaca buku ke pengamatan terhadap aktifitas ayahnya
merupakan bagian dari kecerdasan mencari solusi setelah kegiatan membacanya
selesasi.
Maafkan Mama, Nak. Hanya bisa menemani baca buku bareng tidak
lebih dari lima menit.
Semoga besok kita bisa duduk bersama lagi sambil menikmati
buku masing-masing dengan suasana hati yang menyenangkan.
Terus semangat BaBuBa (Baca Buku Bareng) keluarga. Membaca
adalah aktifitas yang sangat menyenangkan.
#Harike3
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
#OdopNovemberChallenge
Posting Komentar