Review Buku
Judul : Pergi
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Jumlah halaman :
455 halaman
Harga
: Rp. 86.000
Novel "Pergi" ini saling berhubungan dengan novel lain
yang berjudul "Pulang". Semestinya, saya membaca novel
"Pulang" terlebih dahulu baru lanjut ke "Pergi". Tetapi
berhubung saya tidak tahu, jadilah terbalik. Tetapi tidak mengapa, karena alur
cerita yang sangat detail mempermudah saya untuk memahaninya.
Kisah "Pergi", diawali dengan perjalanan singkat
seorang Bujang seorang ahli tukang pukul yang telah naik jabatan menjadi
seorang Tauke Besar. Istilah Tauke Besar ini adalah nama untuk pemimpin dari
para tukang pukul. Bujang menjadi orang kepercayaan salah satu keluarga shadow
economy yang menguasai wilayah Asia Pasifik. Keluarga Tong mengangkatnya
sebagai Tauke besar karena kehebatannya juga karena bapaknya. Bapak Bujang juga
seorang ahli tukang pukul kepercayaan keluarga Tong.
Setelah menjabat sebagai Tauke besar, Bujang mendapat misi
khusus yaitu merebut kembali sebuah sistem jaringan milik keluarga Tong yang
berusaha direbut oleh Master Dragon. Master Dragon ini merupakan pemimpin dari shadow
economy. Perjalanannya Bujang mengambil kembali sistem tersebut membuatnya
bertemu dengan seorang laki-laki misterius. Laki-laki itu sangat hebat karena
berhasil mengalahkan jurus andalan Bujang yang diajarkan oleh guru Bushi.
Bujang sangat terkejut akan kehadiran sosok laki-laki tersebut.
Ada jejak yang tertinggal dari pertemuannya dengan lelaki
misteriun tersebut. Sebuah topi yang menutupi wajahnya, gitar kecil pengiring
lagu khas Spanyol dan sebuah panggilan tidak wajar.
"Hermanito"
Begitu ucap si pria misterius di akhir pertemuannya dengan
Bujang. Lelaki itu juga sangat mengenal Bujang, bahkan nama asli dari Bujang
pun ia tahu. Semua hal tersebut membuat Bujang penasaran. Ia pun mencoba
bertanya pada Salonga tentang siapa kira-kira pria tersebut. Salonga yang setia
menemani Bujang memberitahukan bahwa "hermanito" berarti adik
laki-laki.
Siapa sebenarnya pria misterius itu?
Kesibukan Bujang sebagai Tauke besar membuatnya harus selalu
berpikir cepat. Mengedepankan urusan keluarga Tong sambil mencari tahu sosok
laki-laki yang memanggilnya hermanito.
Kegagalan misi perebutan aplikasi mutakhir milik keluarga Tong
membuat Bujang melakukan strategi lain. Sambil terus mengawasi gerak Master
Dragon yang semakin ambisius, Bujang mengajukan kerjasama dengan keluarga shadow
master lain yang tidak memihak pada Master Dragon. Posisi Bujang sebagai
Tauke besar menjadi incaran Master Dragon.Hal ini terbukti dengan beberapa kali
percobaan pembunuhan oleh pembunuh bayaran yang sengaja dikirim oleh Master
Dragon. Beruntung Bujang selamat dalam peristiwa menyeramkan tersebut. Namun
salah seorang anak dari sahabat ayahnya menjadi korban dalam peristiwa
tersebut.
Sebuah titik cerah tentang jati diri pria misterius datang
ketika Bujang menemui Tuanku Imam. Beliau adalah kerabat dari ibu Bujang.
Tuanku Imam menceritakan semua yang ia ketahui tentang ayah Bujang, termasuk
tentang wanita yang pernah menikah dengan yaha Bujang sebelum bersama ibunya.
Bujang semakin penasaran, ia pun mengunjungi rumah tua bekas tempat tinggal
ayahnya dengan istri pertamanya itu. Beruntung sebuah kotak pos berisi
surat-surat memberi cahaya terang akan masa lalu.
Surat-surat itu berisi tentang jati diri si pria misterius.
Lembar demi lembar surat lama menceritakan banyak kenangan di masa lalu. Buajng
pun akhirnya mengetahui jati diri pria
tersebut. Lalu berhasilkah Bujang mengalahkan Master Dragon?
Silahkan baca kisah lengkapnya.
Kisah dalam novel "Pergi" ini membawa saya pada dunia
lain yang mungkin memang ada di dunia nyata ini. Tentang keluarga shadow
economy yang menguasai seluruh struktur yang ada di setiap negara. Keberadaan shadow economy
tidak terlihat namun sangat mempengaruhi roda kehidupan. Mungkin jika memang
mereka ada, pastilah dunia ini ada dalam genggaman mereka. Manusia biasa ibarat
boneka yang mudah diatur dan dimainkan sesuai keinginan merekan.
Saya selalu kagum dan takjub dengan cara berpikir Tere Liye yang
sangat luar biasa. Sudut pandang yang berbeda dan perpaduan antara berbagai
bidang ilmu selalu menjadi ciri khasnya. Semakin sering membaca novelnya, saya
semakin menyukai karya-karyanya.
Posting Komentar