Belajar Angka Itu Menyenangkan Loh |
Menginjak usia ke empat tahun, saya mulai mengenalkan Nala pada ilmu berhitung. Sebenarnya bisa saja Nala belajar di institusi formal, tetapi saya belum memasukkannya ke jenjang sekolah. Alhamdulillah saya masih bisa mengajarkan bermacam ilmu pengetahuan dan kegiatan di dalam rumah. Rumah menjadi sarana utama Nala untuk belajar, bermain, dan berpetualang. Walaupun kondisi rumah jarang sekali rapi, namun Nala masih bisa beraktifitas dengan nyaman.
Sebelumnya Nala sudah mengenal bilangan nol (0)
sampai sepuluh (10). Media yang saya gunakan yaitu melalui lagu, puzzle angka, magnet
angka, dan buku untuk PAUD. Setelah mengenal bilangan nol (0) sampai sepuluh
(10), saya mulai menuju pada bilangan belasan hingga puluhan. Caranya masih
menggunakan media yang telah saya sebutkan sebelumnya. Setiap kali merangkai
angka, saya menyimak dan sesekali membenarkan apabila ada kekeliruan. Terutama
untuk blilangan tiga puluh ke atas. Masih seringkali muncul kebingungan ketika
Nala menyebutkan nama dari angka tersebut.
Saat ini Nala sudah bisa membaca angka sampai
lima puluh. Semua saya kenalkan dengan metode bermain yang menyenangkan. Ketika
Nala enggan melakukannya permainan berhitung, maka saya pun berhenti dan
mencari aktifitas lain. Hal ini membuat Nala merasa senang dan tidak tertekan
karena harus belajar. Bagi Nala, mengenal angka adalah bagian dari permainan
yang menyenangkan. Saya selalu berusaha agar Nala tidak bosan dan selalu
semangat ketika belajar angka.
Menginjak proses selanjutnya, saya mencoba
mengajak Nala untuk belajar penjumlahah. Ada beberapa buku yang saya jadikan
modal pengenalan angka dan berhitung. Saya sengaja mengajak Nala untuk berpartisipasi ketika
membeli buku tersebut. Merekomendasikannya pada Nala dan meminta pendapatnya yang
kemudian di-Amini olehnya. Jadilah kami meminang buku tersebut ke rumah dan
siap untuk belajar. Nala bersemangat membuka lembar demi lembar halaman yang
dipenuhi gambar. Menurut saya buku ini cukup bagus untuk mengenalkan angka dan
berhitung pada anak-anak. Ada banyak gambar yang mewakili lambang angka
sehingga mudah dipahami.
Pengenalan penjumlah dalam buku tersebut pun
diwakili oleh gambar-gambar yang menarik. Selain itu ada perintah untuk
menuliskan ulang angka sehingga anak akan semakin mengenalnya dan tertanam
dalam pikiran. Ketika anak melihat contoh, membaca petunjuk kemudian menuliskan
lambang bilangan maka akan semakin mudah memahami angka-angka tersebut.
Pada lain kesempatan, saya juga menggunakan
media lain untuk belajar penjumlahan. Semua yang ada di sekitar rumah, misalnya
boneka, bola, kertas, dan mainan lainnya. Apapun bisa digunakan sebagai sarana
belajar asalkan dapat memanfaatkannya dengan baik. Hasilnya cukup bagus dan
membuat Nala mulai dapat berhitung di bawah angka belasan. Meskipun masih
mengunakan metode jari tangan (bukan jarimatika), Nala sudah nampak mengerti
konsep penjumlahan. Dia mengeti bahwa penjumlahan membuat sesuatu atau barang
akan bertambah banyak. Jadi ketika memiliki sesuatu dan bertambah, maka Nala
akan senang karena miliknya semakin banyak.
Setiap kali mengajak Nala bermain, saya selalu berusaha
menyertakan unsur edukasi di dalamnya. Walaupun sedikit maupun sebentar
saja yang terpenting dalam keseharian Nala ada ilmu yang didapatkan. Dengan
pendekatan yang menyenangkan dalam setiap aktifitas, maka Nala melakukannya
dengan gembira tanpa merasa ada paksaan.
Bagi para bunda yang tengah mendampingi putra-putri
di rumah, lakukan berbagai aktifitas belajar menyenangkan sehingga anak antusias
melakukannya. Buat anak senang sehingga apapun ilmu yang didapat akan terserap
dengan mudah dan akan terus bersemangat ketika melakukannya lagi. Terlebih lagi
saat anak mulai mendapat pekerjaan rumah dari sekolahnya nanti. Apabila anak
sudah mencintai ilmu maka seterusnya akan belajar dengan hati gembira. Tanpa
ada teriakan atau ancaman yang akan membuat anak jadi malas untuk belajar.
Selamat mendampingi putra-putri kesayangan
bunda.
#BelajarAngka
#Odopfor99days
Posting Komentar