Berpetualang Menikmati Laju Angkutan Umum |
Berpetualang sepertinya sudah menjadi kegemaran saya dan
Nala. Ya, kami memang senang bepergian mencari hal baru. Bukan hanya untuk
menyenangkan hati tetapi juga jalan-jalan mencari sesuatu yang tidak biasa.
Sesuatu yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk Nala.
Bermacam aktifitas sengaja saya perkenalkan agar Nala
mendapat banyak pengalaman dalam hidupnya. Selain itu, berpetualang juga bisa
dijadikan moment untuk mencari minat dan bakat Nala.
Hari ini kami bepergian agak jauh dari rumah. Beaty,
sepda motor yang sehari-hari menemani saya berkeliling komplek sudah ngambek
minta ganti oli.
Berhubung iseng dan sekalian melatih mental, jadilah saya
minta izin pada suami untuk ke bengkel berdua saja dengan Nala. Awalnya suami
tidak approved permintaan saya. Tapi karena beaty sudah tidak nyaman dipakai,
maka surat jalan dari suami pun turun.
Selepas mengaji, saya dan Nala melaju ke tempat service
resmi dengan semangat menggebu. Jaraknya tidak terlalu jauh tetapi situasi lalu
lintasnya sangat padat. Hal inilah yang membuat suami agak khawatir melepas
kami pergi berdua saja. Namun saya berhasil meyakinkannya bahwa saya bisa
mengantar Beaty ke tempat perbaikan. Alhamdulillah saya dan Nala sampai di
AHASS dengan lancar tanpa kendala apapun. Ish lebay ya
🏻.
Saya menggandeng Nala menuju meja pendaftaran. Rasa
penasaran selalu menghinggapi Nala. Tubuhnya melompat meminta saya untuk
menggendongnya. Nala penasaran dengan apa yang saya lakukan. Dengan senang hati
saya mengangkat tubuhnya hingga melihat aktifitas di balik meja panjang. Saya
memberinya kebebasan untuk mengamati dan merekam semua kejadian. Menunggunya
untuk bertanya dan bersiap memberikan jawaban.
Proses pendaftaran selesai dengan cepat dan mudah.
Bengkel resmi ini cukup rekomended (bukan iklan ya 😊 ). Saya melihat ada tiga antrian sebelum Beaty di service. Ini
akan membutuhkan waktu yang lumayan lama dan Nala biasanya akan bosan.
Menghindari kebosanan, saya mengajak Nala untuk mengunjungi salah satu toko di
dekat pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari bengkel. Angkot menjadi pilihan
saya dan Nala untuk pergi ke sana. Kami pun kembali berpetualang.
Sebelumnya Nala pernah naik angkot, tetapi itu sudah lama
sekali. Senyum semringahnya mekar ketika duduk di bangku panjang dengan
kapasitas empat orang dewasa. Kebetulan di dalam angkot hanya ada dua
penumpang, jadi banyak tempat kosong yang bisa kami pilih. Saat di dalam angkot
muncul pertanyaan yang menurut saya cukup bagus.
"Ma, kenapa pintunya tidak ditutup?" Tanya Nala
sambil menunjuk pintu angkot yang terbuka lebar.
Pertanyaan ini sepertinya hinggap karena kami terbiasa menutup pintu agar berkendara lebih aman. Saya lalu menjelaskan bahwa pintu angkot terbuka karena akan banyak penumpang yang ke luar dan masuk ke dalam angkot. Sedangkan pak sopir angkot sendirian jadi tidak ada yang menjaga pintu agar selalu tertutup.
Jawaban yang saya berikan langsung dimengerti oleh Nala.
Kami pun menikmati perjalanan di dalam angkot dengan semangat yang masih
membara hingga sampai di toko yang kami tuju. Turun dari angkot, Nala kembali
antusias melihat barisan baju, sepatu, sandal, dan lain-lain berjejeran. Kami
menaiki tangga menuju lantai dua dimana di sana tempat keperluan anak-anak.
Nala berlari dan berkeliling sambil sesekali menunjuk baju-baju yang menurutnya
bagus.
Sempat beberapa kali memilih pakaian, tetapi belum ada
yang cocok untuk Nala. Saya pun mengajaknya kembali ke bengkel. Bersyukurnya
saya memiliki anak balita yang mudah diberi pengertian. Tidak ada drama ketika
saya menggeleng atas pakaian yang ia pilih. Sedikit penjelasan yang masuk akal
tentang ukuran pakaian, gambar, dan warna ya g kurang sesuai sudah membuat Nala
setuju. Peluk buat Nala
.
Jalur dari bengkel ke toko yang kami datangi adalah jalan
satu arah. Itu artinya tidak ada angkutan umum yang bisa langsung menuju
bengkel. Jalannya harus memutar sehingga membutuhkan waktu ya g lebih lama.
Saya memutuskan untuk berjalan kaki dari toko ke bengkel. Perjalanan hanya
sekitar sepuluh menit. Awalnya Nala menolak karena cuaca memang sedang
panas-panasnya. Lalu saya menjelaskan bahwa tidak perlu naik angkot lagi karena
jaraknya dekat.
Kami berjalan menyusuri pasar tradisional yang masih
ramai pedagang juga pembeli. Sepanjang jalan saya mengajaknya berbincang apapun
yang kami lihat. Beberapa kali saya menggendong Nala karena jalanan sangat
ramai dan berdebu. Sesampainya di bengkel ternyata si Beaty masih dalam
pengerjaan. Kami pun duduk di ruang tunggu sambil melepas lelah. Nala nampak
mengantuk dan ingin segera pulang. Saya kembali mengajaknya mengobrol untuk
mengusir kantuknya.
Tidak berapa lama, Beaty telah selesai dan siap untuk
dibawa pulang. Saya memerhatikan Nala masih agak mengantuk. Saya khawatir
kepalanya akan terantuk motor.
"Nak, bagaimana kalau nanti kita beli eskrim?"
Rayu saya sambil mengendarai sepeda motor.
Nala langsung segar kembali dan bersemangat untuk pulang.
Sepanjang jalan saya mengajaknya bercerita agar kantuknya tidak kembali datang.
Apapun yang kami lihat sengaja saya jadikan bahan perbincangan. Selain
mengatasi ngantuknya, ini juga bagian dari petualangan kami. Mengenal banyak
hal baru di sekitar kami sehingga menambah pengetahuan Nala tentang isi dunia
ini.
Sebelum sampai di rumah, kami mampir ke salah satu
swalayan. Sesuai janji saya pada Nala, kamipun langsung menuju ke pendingin es
krim. Bermacam varian rasa menjadi pilihan Nala. Saya memberinya kebebasa untuk
memilih rasa sesuai dengan kesukaannya. Ada catatan ketika kami membeli eskrim
yaitu satu buah eskrim dalam satu hari. Jadi meskipun kami membeli cukup
banyak, tetapi hanya boleh satu eskrim setiap harinya. Nala setuju dengan
peraturan ini. Peluk lagi buat Nala
.
Petualangan kami di siang yang terik berakhir ketika
pintu rumah terbuka. Cukup lelah perjalanan kami hari ini, tetapi banyak hal
yang dapat Nala pelajari sehingga semua tidak sia-sia.
Bermacam hal di luar rumah memang perlu dikenalkan pada
anak agar menjadi pengalaman dan bekalnya di masa yang akan datang.
Selamat mendampingi anak dengan bahagia dan ceria.
#petualangankami
#siangCeria
#Odopfor99days
Posting Komentar