√Petualangan di Teriknya Mentari
Header catatantirta.com

Petualangan di Teriknya Mentari

Berpetualang Menikmati Laju Angkutan Umum


Berpetualang sepertinya sudah menjadi kegemaran saya dan Nala. Ya, kami memang senang bepergian mencari hal baru. Bukan hanya untuk menyenangkan hati tetapi juga jalan-jalan mencari sesuatu yang tidak biasa. Sesuatu yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk Nala. 
Bermacam aktifitas sengaja saya perkenalkan agar Nala mendapat banyak pengalaman dalam hidupnya. Selain itu, berpetualang juga bisa dijadikan moment untuk mencari minat dan bakat Nala.

Hari ini kami bepergian agak jauh dari rumah. Beaty, sepda motor yang sehari-hari menemani saya berkeliling komplek sudah ngambek minta ganti oli. 
Berhubung iseng dan sekalian melatih mental, jadilah saya minta izin pada suami untuk ke bengkel berdua saja dengan Nala. Awalnya suami tidak approved permintaan saya. Tapi karena beaty sudah tidak nyaman dipakai, maka surat jalan dari suami pun turun.

Selepas mengaji, saya dan Nala melaju ke tempat service resmi dengan semangat menggebu. Jaraknya tidak terlalu jauh tetapi situasi lalu lintasnya sangat padat. Hal inilah yang membuat suami agak khawatir melepas kami pergi berdua saja. Namun saya berhasil meyakinkannya bahwa saya bisa mengantar Beaty ke tempat perbaikan. Alhamdulillah saya dan Nala sampai di AHASS dengan lancar tanpa kendala apapun. Ish lebay ya  🏻. 

Saya menggandeng Nala menuju meja pendaftaran. Rasa penasaran selalu menghinggapi Nala. Tubuhnya melompat meminta saya untuk menggendongnya. Nala penasaran dengan apa yang saya lakukan. Dengan senang hati saya mengangkat tubuhnya hingga melihat aktifitas di balik meja panjang. Saya memberinya kebebasan untuk mengamati dan merekam semua kejadian. Menunggunya untuk bertanya dan bersiap memberikan jawaban. 

Proses pendaftaran selesai dengan cepat dan mudah. Bengkel resmi ini cukup rekomended (bukan iklan ya  😊 ). Saya melihat ada tiga antrian sebelum Beaty di service. Ini akan membutuhkan waktu yang lumayan lama dan Nala biasanya akan bosan. Menghindari kebosanan, saya mengajak Nala untuk mengunjungi salah satu toko di dekat pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari bengkel. Angkot menjadi pilihan saya dan Nala untuk pergi ke sana. Kami pun kembali berpetualang.

Sebelumnya Nala pernah naik angkot, tetapi itu sudah lama sekali. Senyum semringahnya mekar ketika duduk di bangku panjang dengan kapasitas empat orang dewasa. Kebetulan di dalam angkot hanya ada dua penumpang, jadi banyak tempat kosong yang bisa kami pilih. Saat di dalam angkot muncul pertanyaan yang menurut saya cukup bagus.

"Ma, kenapa pintunya tidak ditutup?" Tanya Nala sambil menunjuk pintu angkot yang terbuka lebar.

Pertanyaan ini sepertinya hinggap karena kami terbiasa menutup pintu agar berkendara lebih aman. Saya lalu menjelaskan bahwa pintu angkot terbuka karena akan banyak penumpang yang ke luar dan masuk ke dalam angkot. Sedangkan pak sopir angkot sendirian jadi tidak ada yang menjaga pintu agar selalu tertutup.

Jawaban yang saya berikan langsung dimengerti oleh Nala. Kami pun menikmati perjalanan di dalam angkot dengan semangat yang masih membara hingga sampai di toko yang kami tuju. Turun dari angkot, Nala kembali antusias melihat barisan baju, sepatu, sandal, dan lain-lain berjejeran. Kami menaiki tangga menuju lantai dua dimana di sana tempat keperluan anak-anak. Nala berlari dan berkeliling sambil sesekali menunjuk baju-baju yang menurutnya bagus. 

Salah Satu Cemilan Favorit Sebagai Mood Boster Dan Obat Dikala GTM


Sempat beberapa kali memilih pakaian, tetapi belum ada yang cocok untuk Nala. Saya pun mengajaknya kembali ke bengkel. Bersyukurnya saya memiliki anak balita yang mudah diberi pengertian. Tidak ada drama ketika saya menggeleng atas pakaian yang ia pilih. Sedikit penjelasan yang masuk akal tentang ukuran pakaian, gambar, dan warna ya g kurang sesuai sudah membuat Nala setuju. Peluk buat Nala  .

Jalur dari bengkel ke toko yang kami datangi adalah jalan satu arah. Itu artinya tidak ada angkutan umum yang bisa langsung menuju bengkel. Jalannya harus memutar sehingga membutuhkan waktu ya g lebih lama. Saya memutuskan untuk berjalan kaki dari toko ke bengkel. Perjalanan hanya sekitar sepuluh menit. Awalnya Nala menolak karena cuaca memang sedang panas-panasnya. Lalu saya menjelaskan bahwa tidak perlu naik angkot lagi karena jaraknya dekat.

Kami berjalan menyusuri pasar tradisional yang masih ramai pedagang juga pembeli. Sepanjang jalan saya mengajaknya berbincang apapun yang kami lihat. Beberapa kali saya menggendong Nala karena jalanan sangat ramai dan berdebu. Sesampainya di bengkel ternyata si Beaty masih dalam pengerjaan. Kami pun duduk di ruang tunggu sambil melepas lelah. Nala nampak mengantuk dan ingin segera pulang. Saya kembali mengajaknya mengobrol untuk mengusir kantuknya. 

Tidak berapa lama, Beaty telah selesai dan siap untuk dibawa pulang. Saya memerhatikan Nala masih agak mengantuk. Saya khawatir kepalanya akan terantuk motor. 

"Nak, bagaimana kalau nanti kita beli eskrim?" Rayu saya sambil mengendarai sepeda motor.

Nala langsung segar kembali dan bersemangat untuk pulang. Sepanjang jalan saya mengajaknya bercerita agar kantuknya tidak kembali datang. Apapun yang kami lihat sengaja saya jadikan bahan perbincangan. Selain mengatasi ngantuknya, ini juga bagian dari petualangan kami. Mengenal banyak hal baru di sekitar kami sehingga menambah pengetahuan Nala tentang isi dunia ini.

Sebelum sampai di rumah, kami mampir ke salah satu swalayan. Sesuai janji saya pada Nala, kamipun langsung menuju ke pendingin es krim. Bermacam varian rasa menjadi pilihan Nala. Saya memberinya kebebasa untuk memilih rasa sesuai dengan kesukaannya. Ada catatan ketika kami membeli eskrim yaitu satu buah eskrim dalam satu hari. Jadi meskipun kami membeli cukup banyak, tetapi hanya boleh satu eskrim setiap harinya. Nala setuju dengan peraturan ini. Peluk lagi buat Nala  .

Petualangan kami di siang yang terik berakhir ketika pintu rumah terbuka. Cukup lelah perjalanan kami hari ini, tetapi banyak hal yang dapat Nala pelajari sehingga semua tidak sia-sia. 

Bermacam hal di luar rumah memang perlu dikenalkan pada anak agar menjadi pengalaman dan bekalnya di masa yang akan datang.


Selamat mendampingi anak dengan bahagia dan ceria.



#petualangankami
#siangCeria
#Odopfor99days


Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta