√Review Film Koki-Koki Cilik
Header catatantirta.com

Review Film Koki-Koki Cilik


Serunya Memasak Ala Anak-Anak
Akhir-akhir ini makin marak film layar lebar bertema anak-anak. Tentu masih ingat dengan film Naura And The Genk yang masih hangat di kalangan anak-anak. Nah bulan Juli 2018 ini lahir lagi film yang diperuntukkan bagi anak-anak, namun bisa dikonsumsi juga oleh semua usia. Film Koki-Koki cilik launching pada tanggal 5 Juli 2018 di bisokop. Waktu yang sangat tepat karena anak-anak masih dalam masa liburan sekolah. Dengan kategori SU (Semua Umur) , maka film ini bisa dinikmati oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Film Koki-Koki Cilik disutradai oleh Ifa Isfansah. Memasak untuk kalangan anak-anak menjadi tema dalam film ini. Di sini memperkenalkan bahwa menjadi koki atau ahli memasak bisa dilakukan oleh anak-anak. Menginsiprasi bagi anak-anak yang hobi memasak agar terus belajar untuk mengembangkan minat dan bakat di dunia memasak. Mengasah kemampuan memasak sehingga bisa menjadi seorang chef handal. Selain itu, sebuah pesan sederhana bahwa persahabatan itu diwujudkan dengan saling menghargai dan menyayangi sesama teman.

Dengan latar perkemahan di daerah pegunungan, film ini nampak segar dan sejuk. Rasanya ingin ikut liburan di sana dan menikmati keindahan alamnya.  Cooking Camp menjadi nama dari kegiatan lomba memasak yang diselenggarakan oleh pemilik perkemahan tersebut. Dengan kegiatan utamanya yaitu memasak, anak-anak diajak untuk mengetahui segala unsur yang berkaitan dengan dunia memasak. Mulai dari menyiapkan bahan berupa sayuran maupun buah-buahan yang dipetik dari perkemahan tersebut serta mengolahnya menjadi makanan yang istimewa.

Kisah dalam film ini diawali dengan penampilan Bimo yang dimainkan oleh Farras Fatik Genilang sebagai pemeran utama. Seorang anak laki-laki berlari penuh semangat sambil menggendong tas sepulang sekolah. Satu demi satu sayuran diambil dari lapak pedagang di pasar tradisional. Ini aktifitas sambilan yang dilakukan oleh Bima untuk mengumpulkan uang. Cooking Camp menjadi alasan utama Bimo menabung rupiah demi rupiah karena biaya untuk kegiatan ini sangat besar.

Bimo digambarkan sebagai anak yang rajin, periang, menyayangi orang tua, sederhana, dan bercita-cita menjadi koki seperti almarhum ayahnya. Ya, ayah Bimo sudah tiada. Ibu Bimo berprofesi sebagai penjahit. Seorang ibu yang sangat mendukung hobi dan keinginan Bimo untuk menjadi juru masak. Ibu juga membantu Bimo mengumpulkan uang supaya Bimo bisa mengikuti Cooking Camp.

Pemain unggulan selanjutnya yaitu Audrey yang diperankan oleh Chloe Xaviera. Audrey seorang gadis pendiam dan lebih senang menyendiri. Audrey adalah juara bertahan dalam kejuaran memasak di Cooking Camp. Sudah tiga kali berturut-turut Audrey menjuarai kompetisi tersebut. Nah di Cooking Camp kali ini, Adurey akan bersaing lagi dengan para koki cilik lain yang tidak kalah hebat. Ada Oliver dan Ben serta Bima yang sama-sama berambisi untuk menjadi pemenang.

Selain bertemu para pesaing dalam kompetisi memasak di Cooking Camp, Bima juga mendapat sahabat baru yaitu Melly, Niki,  Kevin, Alva, dan Key. Mereka menjalin pertemanan yang akrab, seru, dan menyenangkan. Saling mendukung satu sama lain terutama ketika Bima akan bersaing dengan juara bertahan Cooking Camp yaitu Audrey.

Melly diperankan oleh Alifah yang memiliki sifat lebih dewasa dari usianya. Gayanya centil dan modis sering kali membuat kita gemes liat tingkahnya. Niki memiliki sifat lebih kalem dan pemalu. Tokoh Niki diperankan oleh Clarie Cutie ini sangat cocok dengan wajahnya yang teduh dan polos. Niki rela mengalah demi Bima ketika babak penyisihan mendapat tantangan membuat Shusi. Maklum, Bima berasal dari desa yang tidak mengenal makanan luar negeri. Andalan masakan Bima adalah masakan khas Indonesia.

Kemudian ada Kevin (Marcello) dengan keistimewaannya yang sangat menyayangi binatang serta jago makan. Bagi Kevin, tidak mengapa kalau tidak bisa masak karena yang paling penting adalah bisa makan. Keunikan Kevin ini menjadi media humor pada film Koki-Koki Cilik. Penonton dibuat tertawa lepas ketika menyaksikan adegan sekelompok sahabat ini (Bima,Niki,Melly,Kevin,danAlva) berusaha menculik dua kambing yang menjadi maskot dari Cooking Camp. Aksi lucu dan menggemaskan ala anak-anak ini membuat riuh ruang bioskop. Saya rasa adegan ini mendapat banyak bintang dari para peonton.

Lalu ada Alva yang dibawakan oleh Ali Fikry. Karakternya mencerminkan anak yang genius dengan kacamata sebagai penguat perannya. Alva selalu mendukung Bima dalam setiap pertandingan memasak. Setelah itu ada Rumaria yang memerankan tokoh Key. Keponakan dari pemilik Cooking Camp ini hobi fotografi. Terbukti dengan kaera yang selalu tergantung di lehernya. Key sering mengabadikan moment di Cooking Camp tanpa diketahui siapapun. Hobi Key ini berhasil menyelamatkan Bima dari deportasi pada kompetisi memasak.

Saat itu Oliver (Patrick Milligan) dan genk nya yaitu Ben (Cole Gribble) serta Jody (Clay Gribble), merasa tidak suka dengan kehadiran Bima yang makin gemilang. Mereka mencuri buku resep warisan ayah Bima dan membuangnya ke sebuah kubangan air. Bima merasa kesal sehingga pada pertandingan masak terjadilah pertengakaran diantara mereka. Ben berpura-pura patah tulang karena di dorong oleh Bima sehingga membuat Bima terancam dipulangkan dari Cooking Camp. Saat itu Audrey diminta menjadi saksi namun ia diam. Meskipun sudah berteman dengan Bima, tetapi Audrey tetap harus menjadi juara karena itu adalah cara dia bertemu dengan ayahnya.

Meskipun sudah berteman, tetapi Audrey menganggap Bima sebagai lawan yang bisa membuatnya kalah sehingga ia terpaksa diam. Namun perilaku Audrey ini tidak membuat Bima kecewa pada Audrey justru Bima memberi pengertian pada Audrey bahwa teman yang baik tetaplah teman meski dalam sebuah kompetisi sekalipun.

Ketika hendak pergi meninggalkan Cooking Camp, chef Grant (Ringgo) membatalkan hukuman pada Bima. Foto-foto dari Key membuktikan bahwa Ben hanya berpura-pura dan berbuat curang. Akhirnya Ben lah yang dipulangkan dari Cooking Camp. Sedangkan Bima maju terus bersaing dengan Oliver dan Audrey yang diakhiri dengan kompetisi final antara Bima dan Audrey.

Selama berada di Cooking Camp, diam-diam Bima belajar teknik memasak dengan om Rama. Rama diperankan oleh Morgan sebagai salah satu petugas di Cooking Camp. Suatu hari Bima tersesat di area kebun dan bertemu dengan om Rama yang sedang memasak. Dari sanalah mereka mulai akrab hingga Bima mendapat banyak ilmu dari om Rama. Semangat dari om Rama juga yang menyertai Bima di babak final pertandingan memasak.

Kompetisi final berlangsung seru dan menegangkan. Bima merasa kasihan dengan Audrey karena pertandingan ini menentukan pertemuannya dengan sang ayah. Hal ini membuat Bima mengalah sehingga perlombaan dimenangkan oleh Audrey. Meski tidak menjadi juara satu, Bima tetap senang dan menjadi kebanggaan teman serta keluarganya yang hadir di sana. Orang-orang yang menyayangi Bima tetap menjadikannya juara meski tidak berhasil meraih piala tertinggi.

Ada pesan bijaksana yang disampaikan melalui sikap Bima pada kompetisi final. Bima rela mengalah demi temannya (Audrey) yang sangat merindukan ayahnya. Bima mengalahkan egonya agar melihat temannya bahagia. Sikap ini mengajarkan pada anak-anak bahwa dalam berteman perlu ada rasa saling mengerti. Tidak ada persaingan dalam sebuah pertemanan karena berteman berarti saling mendukung dan menyemangati.

Pesan moral lain dalam film Koki-Koki Cilik ini yaitu bahwa setiap anak memiliki passion atau bakat yang berbeda. Beri keluasan pada anak untuk mengembangkan kesukaannya yang mungkin akan menjadi cita-citanya di masa depan. Beri dukungan dan semangat agar anak bisa meraih apa yang diinginkan.

Bagi saya, film ini cocok ditonton oleh anak-anak tetapi tetap dengan pendampingan orang tua. Peran orang tua disini adalah mengarahkan dan membantu menjelaskan tentang sikap yang baik dan kurang baik pada adegan-adegan di film tersebut. Salah satu adegan yang perlu diluruskan yaitu ketika sahabat-sahabat Bima saling berpelukan karena kemenangan Bima. Berhubung mereka berbeda jenis, maka sebaiknya anak diterangkan untuk mengetahui batasan tersebut.

Secara keseluruhan alurnya mudah dimengerti, menyenagkan, dan mengena sebagai bahan pelajaran bagi anak-anak juga orang tua. Banyak pesan kebaikan dalam film ini sehingga bisa dimasukkan dalam rekomendasi tontonan untuk putra dan putri anda.

Selamat menyaksikan.





#RevieFilmPertama
#Odopfor99days



Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta