√Menanti Waktu Untuk Mandi
Header catatantirta.com

Menanti Waktu Untuk Mandi

Sudah Cantik dan Wangi, Lanjut Berkreasi



Mandi menjadi rutinitas wajib yang seringkali penuh drama. Anak memberi banyak alasan untuk menunda mandi. Meski sudah dirayu dengan bahasa paling halus serta jurus lain, terkadang tidak ampuh menembus keteguhan anak. Tetap menggelengkan kepala untuk mandi atau bahkan lari menjauh. Di sini tingkat kesabaran ibu kembali diuji.
Nala pun sering melakukan hal yang sama. Ketika mood nya sedang baik, maka sekali intruksi langsung melangkah ke kamar mandi. Namun saat suasana hatinya sedang buruk, maka drama tidak bisa terelakkan. Salah satu cara yang saya lakukan untuk meluruhkan emosinya ketika sedang kurang baik yaitu dengan membuat kesepakatan mandi. Kami membuat perjanjian sebelum dan sesudah mandi dilakukan.
Nala boleh melakukan aktifitas apapun selama beberapa menit, lalu berhenti untuk mandi dan bisa melanjutkannya setelah acara mandi selesai.
Cara ini cukup efektif digunakan sehingga terhindar dari drama yang berlarut-larut.

Sore ini Nala bangun dari tidur siang lebih cepat dari biasanya. Dia meminta segelas susu kemudian menyalakan televisi. Kebetulan belum ada siaran kartun yang menjadi tontonannya. Alhasil Nala murung dan sedikit ngambek. Raut wajahnya terlihat masam dan bersiap mencari pelampiasan atas suasana hatinya yang terusik.
Melihat hal ini saya segera mengambil inisiatif. Saya menawarinya melakukan aktifitas lain. Beberapa kegiatan saya ajukan agar Nala memutuskannya sendiri. Pilihannya jatuh pada buku mewarnai dan sekotak krayon. Segera kami mempersiapkan segala keperluan yang menunjang aktifitas mewarnai.

Masih asik dengan warna, saya memberitahukan bahwa waktu mandi sore sudah tiba. Saya memberikan kesempatan untuk melanjutkan mewarnai. Memberinya jeda sebelum berangkat ke kamar mandi. Sementara itu saya menyiapkan segala keperluan sebelum dan sesudah mandi. Nala masih sibuk dengan buku bergambar dan krayonnya. Menorehkan warna demi warna pada gambar yang telah menjadi objek imajinasinya. Krayon bertebaran di kanan dan kirinya. Semua adalah bagian dari aliran rasa yang sedang dituangkan dari sisi seni yang ada pada dirinya. Saya sengaja membiarkan semua itu. Memberi ruang agar Nala terus mengasah kemampuannya.




Bangun Tidur dan Belum Mandi
Sementara itu, sebelum acara mandi di mulai, saya menyiapkan air, pakaian ganti, minyak telon, bedak padat, dan minyak tawon. Sudah lebih dari dua minggu ini minyak tawon menjadi asupan tambahan di kulitnya. Tepatnya di siku tangan kanannya. Ini bagian dari pengobatan pasca jatuh yang menyebabkan sikunya belum bisa digerakkan secara maksimal.

Alhamdulillah gerak tangannya sudah semakin lentur dari hari-hari sebelumya. Gerak tangannya sudah mulai santai dan lebih bebas. Sekarang Nala sudah senang bermain pensil, penggaris, dan bola. Bahkan kegiatan mewarnai semakin sering dilakukan. Ini menandakan kondisi sikunya semakin membaik.
Meski masih ada rasa nyeri saat diluruskan dan ditekuk secara utuh, namun semua itu tidak menghalangi aktifitas hariannya.
Tinggal berlatih terus ya, Nak, supaya makin lentur dan kembali ke kondisi semula. Bisa bergerak bebas tanpa ada rasa nyeri ataupun sakit.
 
Beruntung anak balita ini mudah dalam mengonsumsi obat. Jenis obat untuk anak seusianya memang lebih didominasi dalam bentuk cair atau sirup. Rasanya pun manis dengan varian buah-buahan. Selama  ini jarang sekali ada obat atau vitamin pahit yang diminum oleh Nala. Ini membuatnya mudah ketika harus menghabiskan dosis yang telah ditentukan. Jadilah vitamin tambahan dari dokter bisa dilahap tanpa ada drama. Justru semangat sekali ketika waktu minum vitamin telah tiba. Katanya enak dan manis.
Terus berkreasi dan bergerak bebas, Nak. Bangkitkan semangat agar terus berkreasi. Ciptakan karyamu sendiri dan tuangkan segala imajinasimu.

#Odopfor99Days

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta