√Jiwa Raga Ini Hanya Untukmu
Header catatantirta.com

Jiwa Raga Ini Hanya Untukmu

Ada Masa Dimana Anak Akan Melangkah Jauh Demi Menggapai Cita-Citanya


Tangan ini tercipta untuk menyentuhmu. Membelai lembut ragamu. Mengusap setiap tangismu. 

Sejak kehadiranmu dalam rahimku, jemari ini telah mengabdi padamu. Merasakan gerakan kasat mata demi menjamin kenyamananmu di sana. Bahkan ketika kaki, tangan, atau bagian tubuhmu yang lain tengah bergerak bebas, aku tersenyum tanda bahagia. Semua itu menyampaikan bahwa kamu sehat dan aktif di dalam rahimku. Kamu bertumbuh dengan sangat baik sehingga raga ini makin bersemangat dan tidak sabar menanti kehadiranmu. Melihat rupamu menjadi keinginan terbesarku saat itu. Rasanya ingin segera menggandeng tanganmu untuk segera menikmati udara dunia. Meski nanti akan ada banyak ujian maupun rintangan, aku akan terus memperkuat genggaman tangan ini. Memastikan kamu selalu baik dan bisa tumbuh lebih baik lagi.

Saat pertama kali menimangku, rasa bahagiaku membuncah. Mengalir di seluruh aliran darahku. Menebarkan energi bahagia hingga bibirku selalu tersenyum. Tingkah polahmu menciptakan bunga-bunga cantik dalam jiwaku. Harum semerbak,  menyegarkan setiap tarikan nafasku. Wangi tubuhmu selalu membuatku rindu ingin segera meraihmu dan mendekapkannya dalam pelukku. Segala kenyamanan aku persembahkan agar kamu senang berada dekat denganku. Merekam setiap tarikan nafasmu agar kelak kamu akan selalu berlari ke arah ku. Kemana pun kamu melangkah, kelak aku akan tetap menjadi labuhan rindumu. Berrkembanglah terus ikatan jiwa dan raga kita agar selalu ada cinta yang bersemi dan berbunga.

Kamu, bayi mungil dengan pipi merah merona. Kedipan matamu mengisyaratkan rasa rindu setelah lebih dari sembilan bulan berada dalam tubuhku. Aku harap kamu masih mengingat suara dan sentuhan cintaku kala itu. Meski masih berselimut lapisan daging, tetapi aku yakin kamu merasakan kasih sayangku.

Menyimpan irama detak jantungku sehingga setiap helaan nafasku menjadi aura bahagiamu. Ingatlah selalu, Nak. Aku selalu berdiri diambang pintu untuk menunggu kepulanganmu. Jika masa merantau telah tiba, tangan ini selalu terbuka menanti hadirmu bersama jutaan kisah petualangnmu dibelahan dunia.

Kini aku sudah bebas menyentuhmu. Melihat ekpresi disetiap gerak lucumu. Aku bisa dengan puasa membelaimu tanpa khawatir salah sentuh. Ini semua bagian dari kebahagiaan yang kurasakan saat memilikimu. Belai lembut tangan ini akan selalu ada hingga mahkota kepalaku memutih. Tangan keriput akan terus bersabar untuk membelai rambut lebatmu.Tanda rindu yang selalu ada di dalam kalbu meski terpisah jarak dan waktu.

Hai, Nak
Cintaku mengalir tulus untukmu. Kamu belahan jiwaku dan juga hidup matiku. Apapun bisa kuserahkan jika kamu yang meminta. Semua jerih payah ini tertuang hanya untukmu. Melihatmu tumbuh besar, sehat, bahagia, dan penuh kasih sayang adalah pencapaian yang ingin kuraih di masa yang akan datang. Masa dimana hidupmu telah dipenuhi oleh warna-warni alam semesta. Masa yang kelak akan membuatku termenung memikirkan dirimu. Menciptakan resah dan gusar karena menunggu kabar dari belahan jiwa yang jauh di mata namun selalu lekat di hati.

Hai, Nak.
Beri kesempatan padaku untuk terus mengabdi padamu. Kelak jika dewasa telah menghampirimu, tetaplah menjadi temanku. Meski nanti kemandirian telah kamu miliki, raga ini akan selalu siap menjadi tempatmu memanjakan diri. Tetaplah menjadi anak manja yang selalu mencari perhatianku. Jadikanlah aku sebagai bahu rindu kala lelah menghampirimu. Ijinkan dada ini untuk terus menjadi sandaran lembut pelukan hangatmu.

Hai, Nak.
Aku menyayangimu dengan segenap jiwa dan ragaku. Lebih dari yang kamu tahu, selalu ada barisan do’a terbang ke langit demi melindungimu. Pintaku pada Rabb pemilik jagat raya untuk selalu menjaga dan melindungimu dimana pun, kapan pun, dan dalam keadaan apapun. 


#30DWCjilid13
#Day18
#Tema_CintaTanpaSyarat
#Odopfor99days

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta