√Kasih Sayang Dua Keluarga
Header catatantirta.com

Kasih Sayang Dua Keluarga


Pekerjaan saya di ranah publik membuat saya meminta bantuan orang lain untuk menjaga Nala selama saya bekerja. Beruntung ada salah satu teman yang bersedia menjaga Nala dan merawatnya dengan baik. Dia dan keluarganya bersedia menerima Nala sebagai bagian dari keluarga mereka. Menyayanginya seperti anak sendiri dan mendidik Nala dengan sangat baik. Sungguh saya beruntung mengenal mereka. Saya pun sudah menganggap mereka seperti keluarga sendiri.

Hari-hari Nala di keluarga tersebut berjalan dengan baik. Banyak tetangga yang menyukai Nala karena tubuhnya yang gemuk dan matanya agak sipit. Nala pun mendapat banyak teman dan seorang kakak perempuan yang merupakan anak pertama dari teman saya. Dia menerima Nala dengan senang hati karena memperoleh adik yang menggemaskan. Ada kebanggaan terpancar setiap kali menyebut Nala sebagai adik perempuannya.

Kecemburuan antara adik dan kakak sudah pasti terjadi. Apalagi ini bukan saudara sedarah. Beruntung teman saya bisa membagi kasih sayangnya untuk Nala dan selalu menjelaskan pada si kakak tentang kehadiran Nala di rumah mereka. Meski seringkali terjadi kecemburuan, tetapi secara naluri si kakak menyayangi Nala. Ini sebuah kewajaran dari perasaan setiap anak ketika memiliki saudara.

Saya mencoba untuk bersabar dengan kondisi ini. Meski ada rasa sedih ketika Nala dicemburui, tetapi saya mencoba yakin bahwa keadaan ini akan cepat berlalu. Salah satu cara menjaga agar si kakak makin menyayangi Nala, saya seringkali membawakan hadiah untuk si kakak. Memperlakukannya sama seperi Nala agar merasakan perhatian yang saya berikan. Saya pun mencoba akrab dengan si kakak dan menempatkannya sebagai kakak dari Nala. Dengan demikian si kakak akan merasa senang akan keberadaan saya dan Nala dalam kehidupannya.

Hari terus berganti dan Nala pun tumbuh dengan cinta dan kasih sayang yang berlipat. Dia mendapat perhatian dari dua keluarga sekaligus. Ditambah seorang kakak perempuan yang menyayanginya. Menemani dan mengajaknya bermain, bahkan si kakak sangat berperan dalam menstimulus tumbuh kembang Nala. Aktifitas si kakak menjadi magnet terkuat yang menjadi pemicu keaktifan Nala.

Tingkah laku si kakak menjadi contoh terdekat dalam setiap gerak gerik Nala. Hampir semua perilaku si kakak ditiru oleh Nala. Meskipun Nala lebih kecil, tetapi dia terus mencoba menyeimbangkan diri dengan polahnya yang lucu. Nala senang bermain bersama kakak yang mengajarinya berbagai aktifitas. Bisa dibilang tumbuh kembang Nala berjalan cepat dan cukup menggembirakan. Semua itu karena situasi keluarga yang mendukung pertumbuhannya.

Saya selalu bersyukur mendapat keluarga yang bersedia menjaga dan merawat Nala dengan baik. Terlebih lagi mereka memberi kasih sayang pada Nala seperti anak kandung. Hampir tidak ada perbedaan dalam memperlakukan Nala dengan si kakak. Mereka tumbuh dengan kasih sayang yang seimbang sehingga memperkecil munculnya bibit kecemburuan.

Terima kasih buat temanku yang juga saudaraku karena bersedia menerima Nala menjadi bagian dari keluarga kalian.
Terima kasih atas kasih sayang yang begitu berlimpah hingga Nala tumbuh tanpa kekurangan cinta orang tua.  
Terima kasih kembali saya haturkan atas kerelaannya membagi cinta pada Nala sehingga Nala tumbuh menjadi anak yang terus berbahagia. Tawa ceria Nala menjadi tanda bahwa dia tidak pernah kekurangan cinta, karena Nala memiliki dua keluarga yang menyayanginya.

Setiap kebaikan meskipun hanya sebesar biji ara, maka akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Semoga semua limpahan kasih sayang kalian menjadi ladang pahala dan berbuah kebahagiaan dalam setiap perjalanan hidup.



#30DWCjilid13
#Day12
#Odopfor99days

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta