Pekerjaan saya di ranah publik membuat saya meminta bantuan
orang lain untuk menjaga Nala selama saya bekerja. Beruntung ada salah satu teman
yang bersedia menjaga Nala dan merawatnya dengan baik. Dia dan keluarganya bersedia
menerima Nala sebagai bagian dari keluarga mereka. Menyayanginya seperti anak
sendiri dan mendidik Nala dengan sangat baik. Sungguh saya beruntung mengenal
mereka. Saya pun sudah menganggap mereka seperti keluarga sendiri.
Hari-hari Nala di keluarga tersebut berjalan dengan baik.
Banyak tetangga yang menyukai Nala karena tubuhnya yang gemuk dan matanya agak
sipit. Nala pun mendapat banyak teman dan seorang kakak perempuan yang merupakan
anak pertama dari teman saya. Dia menerima Nala dengan senang hati karena
memperoleh adik yang menggemaskan. Ada kebanggaan terpancar setiap kali
menyebut Nala sebagai adik perempuannya.
Kecemburuan antara adik dan kakak sudah pasti terjadi.
Apalagi ini bukan saudara sedarah. Beruntung teman saya bisa membagi kasih
sayangnya untuk Nala dan selalu menjelaskan pada si kakak tentang kehadiran
Nala di rumah mereka. Meski seringkali terjadi kecemburuan, tetapi secara
naluri si kakak menyayangi Nala. Ini sebuah kewajaran dari perasaan setiap anak
ketika memiliki saudara.
Saya mencoba untuk bersabar dengan kondisi ini. Meski ada
rasa sedih ketika Nala dicemburui, tetapi saya mencoba yakin bahwa keadaan ini
akan cepat berlalu. Salah satu cara menjaga agar si kakak makin menyayangi
Nala, saya seringkali membawakan hadiah untuk si kakak. Memperlakukannya sama
seperi Nala agar merasakan perhatian yang saya berikan. Saya pun mencoba akrab
dengan si kakak dan menempatkannya sebagai kakak dari Nala. Dengan demikian si
kakak akan merasa senang akan keberadaan saya dan Nala dalam kehidupannya.
Hari terus berganti dan Nala pun tumbuh dengan cinta dan
kasih sayang yang berlipat. Dia mendapat perhatian dari dua keluarga sekaligus.
Ditambah seorang kakak perempuan yang menyayanginya. Menemani dan mengajaknya
bermain, bahkan si kakak sangat berperan dalam menstimulus tumbuh kembang Nala.
Aktifitas si kakak menjadi magnet terkuat yang menjadi pemicu keaktifan Nala.
Tingkah laku si kakak menjadi contoh terdekat dalam setiap
gerak gerik Nala. Hampir semua perilaku si kakak ditiru oleh Nala. Meskipun
Nala lebih kecil, tetapi dia terus mencoba menyeimbangkan diri dengan polahnya
yang lucu. Nala senang bermain bersama kakak yang mengajarinya berbagai
aktifitas. Bisa dibilang tumbuh kembang Nala berjalan cepat dan cukup
menggembirakan. Semua itu karena situasi keluarga yang mendukung
pertumbuhannya.
Saya selalu bersyukur mendapat keluarga yang bersedia menjaga
dan merawat Nala dengan baik. Terlebih lagi mereka memberi kasih sayang pada
Nala seperti anak kandung. Hampir tidak ada perbedaan dalam memperlakukan Nala
dengan si kakak. Mereka tumbuh dengan kasih sayang yang seimbang sehingga
memperkecil munculnya bibit kecemburuan.
Terima kasih buat temanku yang juga saudaraku karena bersedia
menerima Nala menjadi bagian dari keluarga kalian.
Terima kasih atas kasih sayang yang begitu berlimpah hingga
Nala tumbuh tanpa kekurangan cinta orang tua.
Terima kasih kembali saya haturkan atas kerelaannya membagi
cinta pada Nala sehingga Nala tumbuh menjadi anak yang terus berbahagia. Tawa
ceria Nala menjadi tanda bahwa dia tidak pernah kekurangan cinta, karena Nala
memiliki dua keluarga yang menyayanginya.
Setiap kebaikan meskipun hanya sebesar biji ara, maka akan
mendapat balasan yang berlipat ganda. Semoga semua limpahan kasih sayang kalian
menjadi ladang pahala dan berbuah kebahagiaan dalam setiap perjalanan hidup.
#30DWCjilid13
#Day12
#Odopfor99days
Posting Komentar