√Tiga Kejutan Dalam Waktu Bersamaan
Header catatantirta.com

Tiga Kejutan Dalam Waktu Bersamaan


Setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh sesuai dengan standar yamh ada. Mulai dari lahir, berat badan, tinggi badan, bisa tengkurap, membalikkan badan, merangkak, dan lain-lain. Namun banyak orang tua terutama para ibu yang diliputi rasa khawatir akan perkembangan anaknya. Mereka cenderung membanding-bandingkan anak yang satu dengan anak yang lain. Kekhawatiran in seringkali membuat mereka menuntut lebih pada anak. Anak dituntut untuk bisa ini dan itu dalam rentang waktu terterntu. Semua sumbernya dari kekhawatiran yang berlebihan.

Sejatinya setiap anak terlahir unik. Mereka membawa fitrahnya masing-masing. Memiliki potensi yang berbeda-beda sebagai penentu masa depannya kelak. Kecemasan para ibu pada perbedaan tumbuh kembang bayinya memang perlu ada, namun seharusnya disikapi dengan lebih bijaksana. Dengan memperbanyak ilmu parenting, konsultasi pada dokter anak, maupun ahli lain yang kompeten di bidangnya, makaakan menemukan solusi yang tepat.

Sebagai ibu muda, saya sudah mulai belajar seputar ptumbuh kembang bayi ketika Nala masih di dalam rahim. Bahkan saya menjadi anggota salah satu grup tumbuh kembang anak untuk memperbanyak ilmu. Ya, hasilnya cukup memberi gambaran dan persiapan melangkah menjadi seorang ibu. Banyak sharing pengalaman dari para ibu lain yang bisa diambil hikmahnya dan menjadi solusi jika suatu saat mengalaminya juga.

Ketika Nala menginjak usianya yang ke lima bulan, dia baru bisa tengkurap. Berat badannya yang lebih sedikit dari batas normal membuatnya agak kesulitan mengangkat badannya. Saya tidak terlalu khawatir tentang tahapan tengkurap. Meski kebanyakan bayi mampu tengkurap di usia dua sampai tiga bulan, maka Nala terlihat terlambat. Namun saya pernah mendapati sharing pengalaman dari ibu lain yang mengalami kondisi sama. Hal ini membuat kecemasan saya sedikit berkurang.

Dengan terus menstimulus gerak Nala, saya berusaha mengajarinya tengkurap. Menebar senyum sebagai bentuk semangat. Entah saat itu dia sudah mengerti atau belum, tetapi saya yakin Nala merasakan kegembiraan ketika saya memberinya senyuman dan pelukan. Berpikir positif dan terus merangsang gerak Nala memiringkan badan menjadi bentuk dukungan saya pada Nala. Alhamdulillah akhirnya Nala bisa tengkurap di usia empat bulan. Ajaibnya, dia bisa dengan memudah membalikkan badannya ke posisi terlentang. Ya, proses tengkurap dan balik badan berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Sungguh ini sebuah kebahagiaan.

Keyakinan saya bahwa setiap anak memiliki cara dan masa sendiri dalam melampaui tahap perkembangannya berbuah manis. Mendapati Nala berhasil melalui dua tahapan sekaligus membuat saya semakin optimis bahwa Nala akan tumbuh dengan baik. 

Kebahagiaan saya ternyata tidak berhenti. Setelah mendapati Nala bisa tengkurap dan membalik badan dalam satu waktu, saya dikejutkan dengan munculnya bakal gigi. Gusi atas Nala agak memutih dan keras. Ketika saya merabanya, ternyata ada bakal gigi yang akan segera menembus gusi. Sungguh saya kembali bersyukur dan bahagia melihat perkembangan Nala.

Banyak kejutan dalam waktu yang bersamaan. Saya menyambut segala perubahan dalam diri Nala dengan suka cita. Memantapkan diri bahwa ada masa dimana anak secara alami akan menunjukkan potensinya. Bagi para ibu, hindari membandingkan kemampuan anak sendiri dengan anak lain. Beri stimulus agar anak terangsang saraf-saraf motoriknya. Apabila memang terjadi kejanggalan dan perbedaan yang sangat jauh dari standar kesehatan anak, maka segera konsultasikan pada ahlinya.

Para ahli akan memberi solusi yang tepat dan membantu anak melalui setiap tahapan tumbuh kembangnya dengan baik. Bersemangatlah para ibu, yakinkan diri bahwa anak kita adalah anak yang spesial. Mereka memiliki keajaiban masing-masing dan suatu saat kita akan melihat kehebatan mereka.





#30DWCjilid13
#Day11
#Odopfor99days
 

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta