Terimakasih facebook Tim.
Mengingatkan saya pada sebuah masa.
Kala itu baru bergabung di sebuah perusahaan yang memberi banyak teman, ilmu, juga kenangan.
Saat dimana untuk pertama kalinya punya gawai canggih yang bisa dipakai untuk berselancar di dunia maya.
Kalau kata salah satu brand "Dunia dalam Genggaman" 😃
Facebook menjadi media sosial saya yang kedua. Sebelumnya punya "friendster" yang proses lahirnya dibantu oleh seorang teman.
"Thanks ya, bro, udah bikinin email plus akun juga. "😬🙏🏻
Kembali ke sejarah joint dengan Facebook.
Tahun 2009 itu saya berkesempatan mengais rejeki di tempat yang lebih baik dari sebelumnya. Saya mendapat berbagai kelebihan, terutama soal salary alias gaji. 💰💰💰
Dalam tempo kurang dari tiga bulan saya bisa beli gawai baru yang bisa dibilang kekinian. Sesuatu banget, kan.
Dari sana saya mulai menjamah dunia maya dan memilih facebook sebagai media penghubung dengan orang-orang.
Baik yang dekat maupun jauh berkumpul di sini. Karena facebook sangat familiar dan banyak penggunanya.
Melalui "kenangan" yang diputar, seringkali mencipta tawa dan kerut di dahi. Bagaimana tidak berkerut, saya banyak lupanya. Lupa kalau pernah mengunggah status atau foto di fb. 😅😅😅✌🏻
Meski banyak media sosial lain yang bermunculan dengan keunggulannya masing-masing. Entah kenapa saya tetap bertahan di sini.
Faktor utamanya sih karena keterbatasan memori gawai. 🤣
Selebihnya karena saya memang tidak terlalu eksis dan lebih banyak nyimak.
Kasih like 👍🏼
Kasih super like ❤️
Atau kasih komen dengan emot. 😇
Tetapi,
Kini saya mempunyai misi baru.
Media sosial saya gunakan untuk belajar dan berbagi.
Jadi, jangan bosan ya kalau saya sering bersliweran di beranda teman-teman. 😂
Intinya,
Gunakan teknologi dan media sosial yang ada untuk menimba ilmu dan menebar manfaat. Syukur-syukur bisa menjadi ladang pahala.
Selamat membaca.
Mengingatkan saya pada sebuah masa.
Kala itu baru bergabung di sebuah perusahaan yang memberi banyak teman, ilmu, juga kenangan.
Saat dimana untuk pertama kalinya punya gawai canggih yang bisa dipakai untuk berselancar di dunia maya.
Kalau kata salah satu brand "Dunia dalam Genggaman" 😃
Facebook menjadi media sosial saya yang kedua. Sebelumnya punya "friendster" yang proses lahirnya dibantu oleh seorang teman.
"Thanks ya, bro, udah bikinin email plus akun juga. "😬🙏🏻
Kembali ke sejarah joint dengan Facebook.
Tahun 2009 itu saya berkesempatan mengais rejeki di tempat yang lebih baik dari sebelumnya. Saya mendapat berbagai kelebihan, terutama soal salary alias gaji. 💰💰💰
Dalam tempo kurang dari tiga bulan saya bisa beli gawai baru yang bisa dibilang kekinian. Sesuatu banget, kan.
Dari sana saya mulai menjamah dunia maya dan memilih facebook sebagai media penghubung dengan orang-orang.
Baik yang dekat maupun jauh berkumpul di sini. Karena facebook sangat familiar dan banyak penggunanya.
Melalui "kenangan" yang diputar, seringkali mencipta tawa dan kerut di dahi. Bagaimana tidak berkerut, saya banyak lupanya. Lupa kalau pernah mengunggah status atau foto di fb. 😅😅😅✌🏻
Meski banyak media sosial lain yang bermunculan dengan keunggulannya masing-masing. Entah kenapa saya tetap bertahan di sini.
Faktor utamanya sih karena keterbatasan memori gawai. 🤣
Selebihnya karena saya memang tidak terlalu eksis dan lebih banyak nyimak.
Kasih like 👍🏼
Kasih super like ❤️
Atau kasih komen dengan emot. 😇
Tetapi,
Kini saya mempunyai misi baru.
Media sosial saya gunakan untuk belajar dan berbagi.
Jadi, jangan bosan ya kalau saya sering bersliweran di beranda teman-teman. 😂
Intinya,
Gunakan teknologi dan media sosial yang ada untuk menimba ilmu dan menebar manfaat. Syukur-syukur bisa menjadi ladang pahala.
Selamat membaca.
Posting Komentar