Mama, Ayah, Adik, Kakak |
Coretan
ini adalah hasil karya anak anak balita ketika ditinggal ke dapur. Gambar lucu
yang membuat saya memeluknya dengan penuh rasa bangga.
Pagi
tadi langit di atas rumah nampak mendung mendayu. Hawa sejuk membuat perut
lapar ingin segera diisi. Berhubung masih ada stok wortel, kol, seledri, jagung
manis dan daun bawang, jadilah saya membuat bakwan goreng. Makanan sederhana
cepat dan lezat.
Sebelum melangkah ke dapur, saya berpamitan dulu ke Nala. Memintanya untuk bermain sendiri selama saya membuat bakwan.
Sebelum melangkah ke dapur, saya berpamitan dulu ke Nala. Memintanya untuk bermain sendiri selama saya membuat bakwan.
Beberapa
menit nguprek di dapur, terdengar senandung lagu khas anak-anak.
💗💗💗💗💗
Satu-satu
Aku sayang mama
Dua-dua
Juga sayang ayah
Tiga-tiga
Sayang adik kakak
Satu dua tiga
Sayang semuanya
💓💓💓💓💓
Liriknya beda tipis dengan aslinya. Ini gubahan lagu versi anak balita saya 😄
Berulang kali lagu ini dinyanyikan penuh semangat. Sepertinya naik satu oktaf dari level bicaranya hingga lantunannya terdengar hingga ke dapur.
💗💗💗💗💗
Satu-satu
Aku sayang mama
Dua-dua
Juga sayang ayah
Tiga-tiga
Sayang adik kakak
Satu dua tiga
Sayang semuanya
💓💓💓💓💓
Liriknya beda tipis dengan aslinya. Ini gubahan lagu versi anak balita saya 😄
Berulang kali lagu ini dinyanyikan penuh semangat. Sepertinya naik satu oktaf dari level bicaranya hingga lantunannya terdengar hingga ke dapur.
Saya
lanjut menggoreng adonan sederhana yang sudah siap. Tidak banyak yang saya
buat. Cukup untuk teman sarapan pagi saja. Sisanya akan saya goreng nanti sesuai
selera.
Rampung dengan menu tambahan, saya beranjak ke ruang keluarga dimana Nala sedang bermain. Ruangan ini merangkap ruang makan, ruang santai, ruang televisi juga kadang beralih fungsi sebagai tempat tidur siang.
Rampung dengan menu tambahan, saya beranjak ke ruang keluarga dimana Nala sedang bermain. Ruangan ini merangkap ruang makan, ruang santai, ruang televisi juga kadang beralih fungsi sebagai tempat tidur siang.
Langkah
saya tiba-tiba terhenti. Pandangan saya dikejutkan dengan coretan karya luar
biasa. Sebuah gambar sederhana dari spidol hitam di atas papan tulis kecil.
Bagi saya ini luar biasa karena sebelumnya anak balita ini enggan menggambar
yang bermankna. Hanya sebatas garis melengkung tak terarah. Melihat gambar ini membuat saya terpana. Segera saya sambar gawai dari
pengisian batere dan mengabadikan gambar bersejarah ini.
Pelukan
hangat, tepuk tangan dan senyum lebar saya hadiahkan untuknya. Atas karyanya
yang tidak terduga.
Makin sayang kamu, Nak.
Semoga kelak menjadi anak yang berilmu.
Aamin
Makin sayang kamu, Nak.
Semoga kelak menjadi anak yang berilmu.
Aamin
#RuangMenulis
#WritingTresnoJalaranSokoKulino
#Odopfor99days01Mar18
Kepala Balon Lucu, Yah |
Posting Komentar