 |
| Cinta |
Lihat, betapa sayangnya gadis ini pada mamanya.
Kemanapun mamanya melangkah, dia selalu mengekor. Kalaupun tidak, dia akan bertanya:
"Mama mau kemana?"
Jika sedang enggan ikut, maka ada kata lanjutan dari pertanyaanya itu.
"Ma, jangan lama-lama,ya
.
Kemudian tidak sampai lima menit, wajah mungilnya muncul diiringi suara khas anak-anak.
"Mama, kok lama sih. Katanya cuma sebentar"
Wajahnya cemberut dan mulutnya bersungut.
.
Ya, begitulah kebersamaan kami. Hari-hari penuh warna. Hingga ketika hujan turun yang dicari adalah pelangi. Bertanya dimana belahan mana pelangi akan muncul. Menebar pandangan ke segala penjuru dengan penuh semangat.
Kenapa?
Karena dia tahu bahwa setelah hujan seringkali hadir pelangi.
Karena dia tahu meski hujan menghalanginya bermain di luar, namun ada saatnya akan hadir pelangi yang indah.
.
Lihat, kasihnya begitu tulus dan murni. Tidak pernah ada kepura-puraan disetiap polahnya. Bahkan ketika "buang gas" pun, dia mengaku sambil tersipu malu dan menutup hidungnya.
.
Lihat, tatapan matanya begitu sejuk.
Mata itu seringkali membuat lelehan hati ketika sedang mengeras.
Mata itu mampu menurunkan oktaf yang seringkali naik.
Mata yang kadang meneteskan bulir-bulir bening yang membuat hati ini ikut perih.
.
Hai, Nak.
Sepertinya kamu tumbuh terlalu cepat.
Diri ini belum puas memakaikan minyak telon dan pijatan ringan di tubuhnu.
Hai, Nak.
Banyak kenangan yang sengaja terekam agar tahu betapa kasih sayang ini tulus untukmu.
.
Hai, Nak.
Kelak ketika kamu tumbuh dewasa. Buka dan ingat kembali semua kenangan yang pernah terekam.
Lihat album yang penuh oleh sosokmu yang menggemaskan. Kami begitu menyayangimu.
.
Kami mencintaimu dengan segenap jiwa dan raga.
Kami yang berterima kasih karena telah diberi amanah untuk menjagamu.
Kamu, " jantung hati " kami.
.
Kemanapun mamanya melangkah, dia selalu mengekor. Kalaupun tidak, dia akan bertanya:
"Mama mau kemana?"
Jika sedang enggan ikut, maka ada kata lanjutan dari pertanyaanya itu.
"Ma, jangan lama-lama,ya
.
Kemudian tidak sampai lima menit, wajah mungilnya muncul diiringi suara khas anak-anak.
"Mama, kok lama sih. Katanya cuma sebentar"
Wajahnya cemberut dan mulutnya bersungut.
.
Ya, begitulah kebersamaan kami. Hari-hari penuh warna. Hingga ketika hujan turun yang dicari adalah pelangi. Bertanya dimana belahan mana pelangi akan muncul. Menebar pandangan ke segala penjuru dengan penuh semangat.
Kenapa?
Karena dia tahu bahwa setelah hujan seringkali hadir pelangi.
Karena dia tahu meski hujan menghalanginya bermain di luar, namun ada saatnya akan hadir pelangi yang indah.
.
Lihat, kasihnya begitu tulus dan murni. Tidak pernah ada kepura-puraan disetiap polahnya. Bahkan ketika "buang gas" pun, dia mengaku sambil tersipu malu dan menutup hidungnya.
.
Lihat, tatapan matanya begitu sejuk.
Mata itu seringkali membuat lelehan hati ketika sedang mengeras.
Mata itu mampu menurunkan oktaf yang seringkali naik.
Mata yang kadang meneteskan bulir-bulir bening yang membuat hati ini ikut perih.
.
Hai, Nak.
Sepertinya kamu tumbuh terlalu cepat.
Diri ini belum puas memakaikan minyak telon dan pijatan ringan di tubuhnu.
Hai, Nak.
Banyak kenangan yang sengaja terekam agar tahu betapa kasih sayang ini tulus untukmu.
.
Hai, Nak.
Kelak ketika kamu tumbuh dewasa. Buka dan ingat kembali semua kenangan yang pernah terekam.
Lihat album yang penuh oleh sosokmu yang menggemaskan. Kami begitu menyayangimu.
.
Kami mencintaimu dengan segenap jiwa dan raga.
Kami yang berterima kasih karena telah diberi amanah untuk menjagamu.
Kamu, " jantung hati " kami.
.
#Kasihsayangtulus
#QualityTime
#RuangMenulis
#Odopfor99days18Feb18
#QualityTime
#RuangMenulis
#Odopfor99days18Feb18
Posting Komentar