√Diantara Barisan Ilmu
Header catatantirta.com

Diantara Barisan Ilmu



Kali ini saya dihadapkan dengan dunia ilmu yang membuat kalap. Bahkan bisa dikatakan rakus.
Iya, memang saya sedang dalam tahap haus ilmu, lapar ilmu, dan kini menjadikan saya rakus ilmu.
Sungguh semua itu di luar kesadaran diri saya. Semua terjadi tanpa kendali. Atas dasar ingin menambah pengetahuan, saya mencoba duduk di antara puluhan orang hebat. Saya yang masih bau kencur dengan semangat membara mencoba duduk manis dan menyimak.

Ya, saya masih ABG ( Anak Baru Gabung ), tentunya belum berani banyak omong.
Awalnya memang semangat menggebu dan siap menampung berbagai ilmu. Namun ternyata saya salah. Meski hanya menyimak baris demi baris kata, otak saya mulai kacau. Semua yang saya baca hanya numpang lewat. Wuuuuus, seperti angin tak mampu digenggam.
Otak ini dicekoki banyak informasi yang belum sanggup dicerna. Menggumpal dan mengendap hingga membentuk sebuah kemalasan.
 
Ilmu yang tadinya akan saya terima dengan tangan selebar dunia tiba - tiba menciut. Ibarat kerupuk baru matang yang terkena hembusan angin, makin lama makin menyusut.
Saya mulai terseok - seok. Otak menjadi mandeg dan malas menyerang makin akut.
Kemudian saya disadarkan pada titik dimana waktu seperti saling berkejaran. Ratusan chat dari grup berbeda memenuhi gawai mungil. Andai si gawai bisa berkata mungkin dia akan berteriak:

"Aaaaaaah, aku pusing"
"STOP! Cukup sudah, memoriku makin menipis. Membuat sesak hingga habis nafas"

Atau mungkin dia sedang sekarat, hingga tak mampu lagi bersuara. Hanya suhu panas sebagai tanda bahwa nyawanya sedang kritis.
Sungguh kali ini aku berada dititik kelimpungan.
Mana yang harus aku dahulukan. 
Ilmu mana yang perlu aku serap lebih dulu.
Quote mana yang bisa aku aplikasikan dalam waktu dekat.
Pesan mana yang harus aku ikuti paling awal.

Ah, sungguh kepala ini seperti tertimpa bantal saat nyaman di alam mimpi. Sesak dan pengap mencekik hingga ke kerongkongan.
Beruntung saya memiliki kawan - kawan yang baik. Mengingatkan tentang sebuah skala prioritas. Mendahulukan yang memang paling diperlukan.
Saya mulai menata ulang waktu yang sempat terbengkalai. Membuat beberapa daftar prioritas dengan banyak pertimbangan. Serpihan demi serpihan kemalasan mulai tersapu oleh semangat.
Saya mencoba bangkit meski masih meninggalkan berbagai pekerjaan yang perlu diselesaikan. 

Berkaca dengan cermin sendiri, bukan milik orang lain, itu yang kini sedang saya lakukan.
Mengingat kembali jejak yang pernah terbentuk. Mengumpulkan remahan mimpi yang sempat terabaikan. Memberi keluasan pada otak ini agar mampu bekerja dengan baik.
Saya mulai membenahi posisi duduk diantara puluhan barisan orang - orang hebat . Menilik setiap sudut ruang belajar agar mendapat tempat yang nyaman untuk menyerap segala ilmu.
Semoga perjalanan menuntut ilmu berjalan menyenangkan sehingga dapat mencerna dengan maksimal.






#DiantaraBarisanIlmu
#RuangMenulis
#Odopfor99days8Feb18



Flowchart: Process: Kerakusan mulai menyerang.
Aku terseok diantara barisan ilmu.
Beruntung kesadaran segera datang
Menciptakan sinar yang terang
Bangkit, Cahaya itu memberi kekuatan
Seperti Mentari yang hadir diantara awan kelam


 

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta