Play Ground Kotak Amal |
Saat mentari sudah beranjak, menumpahkan hangat ke bumi, mereka
tengah asyik bercengkrama. Disela - sela menunggu giliran mengaji, ada saja
permaninan yang menciptakan sensasi. Mulai dari berlari, melompat, bersembunyi
hingga bergandengan membentuk gerbong - gerbong kereta api. Semua saling
berbaur tanpa gengsi. Ya, itulah anak - anak, mudah sekali beradaptasi.
Entah siapa yang mengawali atraksi ini. Satu demi satu dari
mereka berjongkong dan membungkuk. Berbaris ke belakang dengan rapi. Mereka
mulai merangkak, menyusuri celah sebuah kotak dengan penyangga yang cukup
tinggi. Cukup untuk tubuh mereka yang masih mungil dan berisi.
"Ayo masuk, kamu duluan. Semua mengantri di belakang.
Gantian, jangan buru - buru, ya," Teriak salah satu dari mereka penuh
semangat.
Permainan pun dimulai. Dengan posisi merangkak layaknya adik
bayi, mereka menerobos di bawah kotak amal dengan hati - hati. Sorak sorai
terdengar setiap kali berhasil menaklukan tantangan ini. Seru, itu penampakkan
dari ekspresi setiap anak. Mereka asyik merangkak, tanpa peduli lutut kaki yang
berbenturan dengan lantai. Semua gembira dan terus mengulangi aksi ini.
Layaknya bermain di arena play ground, mereka berlari - lari
kecil. Sesekali terjadi aksi dorong mendorong, namun diselingi gelak canda yang
menggema. Sebuah kotak amal disulap menjadi media bermain yang menyenangkan.
Menciptakan suka cita dan kegembiraan. Sungguh pemandangan yang sangat
menyenangkan.
Imajinasi luar biasa |
Wahai para penerus negeri, teruslah menciptakan kreasi. Dengan
semua daya imajinasi dan inovasi yang ada. Luapkan, tumpahkan tanpa beban.
Kalian para generasi mumpuni, majulah, melangkah penuh ambisi.
Ambisi mengejar mimpi. Meraih bahagia untuk diri dan bumi.
Selamat bersenang - senang.
Posting Komentar