Untuk pertama kalinya anak gadis mandi hujan. Ini sengaja dilakukan, bukan kehujanan. Real, ini hujan - hujanan yang direncanakan.
Sebenarnya sudah lama saya ingin mengajaknya menikmati tetesan air langit. Menyambut limpahan air dengan telapak tangan mungilnya.
Terinspirasi dari kolam renang anak yang masih belum digemari si gadis. Jika anak - anak lain senang berada di bawah pancuran air dari mulut ikan, maka si gadis menjauh. Dia belum berani mendekati air yang jatuh dari beberapa mulut ikan - ikanan di sekitar kolam berkedalaman 50cm.
Awalnya si gadis menolak, langkahnya cenderung mundur di balik pagar besi. Namun setelah melihat saya terjun merentangkan tangan dan tersenyum, si gadis mulai menyentuh kucuran air dari sisi talang. Cipratan - cipratan kecil sengaja saya berikan. Dia berteriak girang. Langkahnya perlahan mulai keluar dari zona aman.
Berbekal sebuah balon berwarna kuning, si gadis mulai beraksi. Rambut tipisnya mulai basah terkena air keberkahan.
Seru.
Tentu itu hal yang kini ia rasakan.
Sensani menyenangkan mulai nampak dari kepolosan wajahnya.
Penasaran.
Itu yang terbaca ketika kaki kecilnya berdentam - dentam di kubangan air.
Sesekali larinya terhenti di bawah talang air yang mengalir cukup deras. Tumpahan air tepat jatuh di kepalanya, cukup keras dan deras. Namun itu justru membuatnya semakin bersemangat.
Hujan kali ini sungguh menyenangkan.
Balon Hujan |
Posting Komentar