√Trik Mengupas Kacang tanah Secara Aman Bagi Anak - Anak
Header catatantirta.com

Trik Mengupas Kacang tanah Secara Aman Bagi Anak - Anak


Kacang tanah bikin ketagihan

Sudah lama tidak makan kacang tanah kesukaan saya. Rasanya yang gurih dan asin selalu membuat saya ketagihan ingin terus melumatnya. Mulut ini tidak mau berhenti menikmati  kerasnya yang menggeletak di mulut. Ada sensasi tersendiri ketika mengunyahnya sehingga menimbulkan efek ketagihan.

Selepas mengaji, anak balita saya meminta wafer rasa cokelat yang sedang digemarinya. Saya pun memberikannya sebagai cemilan sebelum makan siang. Ketika mengambil wafer cokelat, ternyata sebungkus kacang tanah menyapa saya ingin turut serta keluar dari tempat persembunyiannya. Apa boleh buat, saya terpaksa memenuhi permintaannya itu. Saya pun mengajaknya turut serta bersama wafer cokelat pesanan Nala, gadis kecil saya.

Ketika saya mulai mengupas satu demi satu kacang tanah tersebut, ternyata Nala ingin ikut berpartisipasi. Saya memberinya kesempatan untuk mengeluarkan kacang tanah dari kulitnya. Bagi Nala, mengupas kacang tanah adalah pekerjaan yang sulit. Kulit kacang yang keras membuatnya bekerja keras untuk mendapatkan kacang di dalamnya. Jari - jari kecilnya mencoba menghancurkan kulit kacang tanah berukuran sedang. Berbagai gaya sudah dikeluarkan untuk menaklukan kacang tersebut. Sedikit demi sedikit kulit kacang berhasil dikupas olehnya menyisakan serpihan - serpihan kulit yang berserakan. Nala terus mencoba membuka kacang tersebut. Sesekali dipukul - pukulnya si kacang yang masih menutup rapat tubuhnya.

Saya tersenyum melihat usahanya yang pantang menyerah hingga akhirnya dua biji kacang tanah berhasil lahir. Nala tersenyum puas, helaan nafas mengiringi keberhasilannya itu. Kesuksesannya ini menyisahan kulit kacang berukuran kecil, berhampuran di segala sisi. Tiba - tiba saya berpikir untuk mengajarinya cara mengupas kacang tanah yang mudah dan aman. Mengupas kacang tanah dengan jari tangan juga bisa menjadi media untuk melatih kekuaan otot - otot di jari - jari tangannya.
Sebuah kacang berukuran sedang menjadi contoh untuk mengajarinya cara mengupas kacang tanah. 

Cara yang saya gunakan yaitu :
1. Letakkan ibu jari dan jari telunjuk menjepit kacang tanah di bagian atas, kemudian tekan secara bersamaan. Bagian atas biasanya lebih tipis sehingga mudah terbuka.
2. Setelah bagian atas terbuka, pindahkan ibu jari dan jari telunjuk menjepit ke bagian tengah.  Tekan kembali secara bersamaan hingga kulit kacang terbuka atau retak.
3. Bagian terakhir adalah pangkal kacang tanah yang paling tebal. Perlakukan bagian bawah ini sama dengan bagian lain yaitu menjepitnya dengan ibu jari dan jari telunjuk, tekan secara bersamaan. 

Mengupas Kacang tanah
Setelah bagian atas dan tengah terbuka, maka bagian bawah kacang tanah akan menjadi lebih mudah. 

Setelah melalui tiga proses tersebut, maka kulit kacang tanah sudah terbuka dan biji kacang tanah siap untuk dinikmati.

Bagi orang dewasa, mengupas kulit kacang tanah sangatlah mudah, tidak perlu menggunakan cara seperti yang saya tulis di atas. Namun, bagi anak berusia tiga tahun, mengupas kacang tanah butuh perjuangan dan trik yang menyenangkan. Saya sering melihat anak - anak mengupas kulit kacang tanah dengan menggigitnya. Menurut saya, menggigit kulit kacang tanah kurang efektif  karena bisa melukai bibir anak jika tidak hati - hati. Remahan - remahan kulit kacang juga bisa tertelan saat menggigitnya dan ini tentu saja kurang baik bagi anak.

Setelah memberinya contoh, saya mengajak Nala untuk mempraktekkan apa yang baru saya ajarkan. Kami bersama - sam mengulangi proses yang baru saja saya demonstrasikan padanya. Dahinya agak berkerut, giginya saling beradu berusaha mengumpulkan energi untuk menekan kulit kacang tanah. Betapa girangnya Nala ketika kulit kacang mulai merekah bagian demi bagian yang dijepit oleh ibu jari dan jari telunjuknya yang kecil.

"Horeeeeee," Seru Nala ketika berhasil mengeluarkan biji kacang tanah.

Dengan bangga, Nala memberikan kacang itu pada saya. Saya bertepuk tangan sebagai hadiah atas keberhasilannya itu.

Selamat nak, kamu berhasil. Ini memang hal sederhana, namun bagi saya sebuah keberhasilan anak, sekecil apapun itu adalah kebanggaan bagi saya sebagai ibunya.
 

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta