Singa Merah Mengintip |
Sudah sebulan terakhir seekor singa mulai tersingkir dari
peraduannya, digantikan beberapa anjing cantik. Memang sudah waktunya bagi sang
singa untuk beristirahat setelah sekian lama berjuang memuaskan dirinya. Setiap
hari saya menyisihkan uang - uang logam, menyerahkannya pada si gadis untuk
diberikan pada seekor singa merah. Singa merah ini adalah sebuah media menabung
atau yang lebih tenar dengan sebutan celengan.
Saya sedang mengajarkan anak gadis tentang budaya menabung.
Melaui sebuah celengan merah berbahan plastik dengan karakter singa sebagai
tempat untuk menyimpan uang logam. Mengapa uang logam ? Karena uang logam lebih
menyenangkan bagi anak. Suara klontang ketika uang koin jatuh ke dasar
celengan menimbulkan kegembiraan bagi si gadis. Apalagi keisengan si gadis saat
mengguncang - guncangkan celengan, menimbulkan kegaduhan dan keseruan. Ekpresi
gembira saat satu demi satu uang logam masuk menjadi awal yang baik untuk
mengajarinya gemar menabung. Usai belia menjadi awal yang tepat untuk
mengajarkan berbagai hal baik pada anak, termasuk kebiasaan menabung.
Setiap kali ada uang logam hasil dari kembalian berbelanja, saya
selalu memberikannya pada si gadis. Mengingatkan padanya agar memasukkan uang itu
ke celengan singa yang sedang lapar. Saya memberi perumpamaan bahwa uang koin
itu menjadi makanan si singa agar singa menjadi kenyang. Kebiasaan ini mulai
tertanam pada si gadis, hingga setiap ada uang logam maka otomatis akan masuk
celengan tanpa dikomando lagi.
Hari demi hari berlalu. Koin demi koin terus mengalir ke dalam
celengan singa merah. Hampir tidak ada uang koin yang tertinggal di sekitar
kami, karena dengan cepat si gadis akan memasukkannya ke dalam celengan singa
kesayangannya itu. Hobi mengguncang - guncangkan celengan mulai berkurang,
karena beban si singa mulai melebihi kemampuannya untuk diangkat. Hingga
akhirnya uang logam tidak dapat lagi masuk ke dalam celengan singa. Setiap kali
si gadis ingin memberinya makan, maka si singa menolak, tidak mau menelan lagi.
Rupanya si singa telah kenyang hingga tak sanggup lagi menampung uang logam.
" Ma, singanya sudah tidak mau makan. Sini lihat, uangnya
tidak bisa masuk lagi," Si gadis berteriak dengan uang logam di tangannya.
Saya rasa memang sudah waktunya si singa pensiun. Saya pun
mengajak si gadis ke toko terdekat untuk membeli celengan baru. Beberapa model
dan motif berjejer rapi, membuat si gadis girang. Dahinya sedikit berkerut,
tangannya menyentuh celengan - celengan cantik. Setelah beberapa kali bolak -
balik, menimbang dan seterusnya, berpikir dan seterusnya, (eh kayak surat
formal aja ), akhirnya si gadis menentukan pilihan. Keputusannya jatuh pada
celengan kaleng berbentuk tabung dengan karakter Disney Princess. Beberapa
anjing lucu nampak berpose di sekitar tabung dengan warna - warni yang cantik.
Sesampainya di rumah, si gadis segera mengisi celengan barunya
dengan sisa koin yang belum sempat dimakan oleh sang singa merah. Girang, dia
kembali bersemangat menabung uang logam. Kali ini suara si tabung cantik jauh
lebih nyaring daripada singa merah. Gaduh, si gadis mengguncang - guncangkan
celengan barunya hingga menimbulkan kebisingan. Namun si gadis justru melompat
senang, kegaduhan ini membuatnya bersorak sorai. Raut wajahnya kembali cerah
mendapatkan celengan penuh keriuhan. Lalu bagaimana nasib sang singa merah?
Rupanya si gadis belum melupakannya. Dia masih menyayangi sang singa. Layaknya seorang
teman, si gadis mencoba berdiskusi dengan sang singa merah.
"Singa, sekarangkan kamu sudah kenyang dan berat. Jadi,
kamu mundur dulu ya. Kamu jagain celengan barunya biar cepat penuh,"
Celoteh si gadis.
Saya tersenyum bangga, ternyata si gadis bisa berkata seperti
itu. Dia terlanjur menyayangi sang singa yang telah lama menjadi temannya. Sang
singa yang telah berjasa dan memberinya semangat untuk menabung. Bagi si gadis,
sang singa tidak akan tergantikan. Meskipun kini sang singa telah pensiun,
tetapi si gadis tetap bersemangat menabung.
Semoga akan terus rajin menabung ya, nak. Berawal dari uang
logam, nanti kita belajar menabung uang kertas.
Semangat menabung.
Posting Komentar