√Perjanjian Waktu Bersama Anak
Header catatantirta.com

Perjanjian Waktu Bersama Anak


Negosisasi


Bunda, pernah mengalami anak susah mandi? Atau terhambat beraktifitas karena anak tidak mau ditinggal sedetikpun. Anak ingin terus melihat bundanya ada di depan matanya dan tidak mengijinkan bunda beranjak kemanapun. Efeknya, bunda marah - marah, pekerjaan rumah berantakan, dan anak menangis kencang. Saya rasa semuanya pernah mengalaminya, termasuk saya.

 Ada kalanya anak enggan melangkahkan kaki ke kamar mandi. Bahkan mendengar ajakan untuk mandi saja sudah histeris, menangis, berguling - guling, atau paling parah sampai tantrum. Anak seringkali meminta bundanya untuk selalu menemaninya bermain. Padahal, sebagai ibu, banyak yang harus dikerjakan dan menanti untuk segera disentuh. Lalu, sebaiknya apa yang bunda lakukan demi mempermudah semua itu dan mengurangi omelan serta drama airmata. Akan sangat melelahkan jika setiap hari ini terus terjadi. Maka dari itu perlu solusi yang tepat demi kebaikan bersama.

Saya sendiri pernah mengalaminya, marah - marah, badmood sepanjang hari hanya karena anak tidak mau mandi pagi. Kemudian saya merasa omelan dan kemarahan saya tidak menghasilkan sebuah kebaikan, justru membuat anak menangis dan semakin susah diajak melakukan perintah ibunya. Saya berpikir, mencoba mencari cara agar ini tidak berkelanjutan karena saya tahu hal ini akan mengganggu perkembangan anak.

Mula - mula saya mencoba menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Menekan nada suara saya menjadi lebih rendah dan mengajaknya bercanda. Kemudian saya bertanya pada anak tentang apa yang membuatnya tidak ingin mandi. Melalui komunikasi yang baik, saya jadi tahu alasan - alasan anak belum ingin mandi. Misalnya, masih mengantuk, masih inign menonton serial kartun kesayangannya, ingin minum susu lebih dulu, atau ingin bermain dahulu. Dari sekian banyak alasan yang diutarakan anak, akhirnya saya mencoba melakukan sebuah perjanjian. Perjanjian ini berupa tenggang waktu berapa lama lagi anak ingin melakukan aktifitasnya sebelum berangkat mandi.

Perjanjian waktu yang saya berikan pada anak bertujuan untuk mengajarinya tentang sebuah komitmen. Mengenalkan padanya tentang sebuah aktifitas yang harus segera dilakukannya setelah diberi tenggang waktu. Sebagai contoh ketika anak menolak untuk mandi karena sedang asik menonton serial kartun kesukaannya. Saya lalu mengajaknya untuk berkomitmen.
Saya : Nak, ayo mandi sudah sore.
Nala : Ga mau mandi, kartunnya masih ada.( Serius menonton kartun )
Saya : Ya sudah, kalau iklan langsung mandi, ya.
Nala : Ga mau, Ma. ( Masih tetap menantap layar televisi )
Saya : Loh, ini sudah siang, nak. Kartunnya masih ada lagi nanti. Tunggu iklan aja, mandi cepat - cepat jadi bisa nonton lagi.
Nala : Mandinya cepat - cepat pas iklan, ya ?
Saya : Iya.

Saya menunggu sampai jeda iklan datang dan ajaib, tanpa dikomando lagi anak langsung beranjak mengajak untuk mandi. Komunikasi yang baik dan perjanjian batas waktu ini juga melatih anak untuk bersikap disiplin atas apa yang telah ditentukan atau disepakati bersama.

Saya juga mengajaknya bernegosiasi ketika anak minta ditemani bermain sedangkan pekerjaan rumah harus segera saya selesaikan. Saya menemaninya bermain sambil membuat kesepakatan bahwa setelah ditemani beberapa waktu, maka dia melanjutkan bermain sendiri karena saya akan membereskan rumah. Anakpun menyetujuinya dan saya bisa beranjak mengerjakan tugas  rumah. 

Semua ini membuat anak mulai terbiasa dengan batas waktu untuk bermain, menonton televisi, dan juga menjalankan sebuah kesepakatan bersama.

Sekarang ini, justru anak yang mengajak untuk membuat perjanjian waktu. Tanpa harus berteriak dan tidak perlu ancaman, anak sudah langsung berjanji sendiri tentang kapan dia akan melakukan sesuatu. Semua menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Tidak adalagi tangisan drama dan pekerjaan yang terbengkalai akibat susasana hati yang buruk. Anak juga menjadi lebih mudah diajak bekerjasama sehingga semua pekerjaan rumah dilakukan dengan tenang dan menyenangkan.






#Ruang Menulis
#Writing Tresno Jalaran Soko Kulino

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta