Hai,
nasi. Apa kabarmu ? Rasanya sudah lama sekali kita tidak bersua. Aku mulai
merindukanmu. Maukah kamu berteman lagi denganku ? Aku tahu, semua ini karena
kesalahanmu. Tapi aku berharap, kamu bersedia menemani hari - hariku lagi. Kali
ini, aku kembali sadar dan telah berdamai dengan diriku sendiri. Sudah waktunya
aku bercengkrama lagi denganmu. Setelah hampir empat bulan kita berpisah karena
egoku, kini aku ingin kembali padamu.
Ah,
andai saja nasi bisa berkomunikasi denganku, mungkin dia tidak ingin berteman lagi
denganku. Ya, nyidam di trimester pertama kehamilan membuatku tidak ingin
menyantap nasi. Hanya olahan lain dari beras yang bisa masuk ke mulut dan
diterima oleh lambungku. Lontong, bubur, dan ketupat menjadi pengganti dirimu.
Kini, nafsu makan telah kembali menghampiriku. Aku mulai dapat menerima segala
jenis makanan, meski ada beberapa yang tetap aku hindari.
Menginjak
empat bulan kehamilan, aku lebih bersemangat makan. Terutama jenis makanan yang
baik untuk perkembangan janin yang ada di rahimku. Sebagai calon ibu, aku ingin
memberi yang terbaik pada buah hatiku semenjak di dalam kandungan. Ada beberapa
pantangan bagi orang hamil yang justru aku lakukan. Melalui penulusuran di
media online dan bertanya langsung pada ahlinya, karena larangan itu lebih
cenderung pada mitos. Bererapa larangan yang ternyata mitos yaitu :
1.
Dilarang makan cumi - cumi
Makan
cumi - cumi akan meninggalkan tompel atau noda hitam di tubuh anak, karena
terkena tintanya. Ini adalah mitos. Faktanya, olahan cumi - cumi yang tergolong
sea food, mempunyai nilai gizi yang tinggi. Cumi - cumi memiliki kandungan
omega-3 yang tinggi. Kandungan ini sangat bermanfaat dalam memicu otak janin
sehingga ia lebih cerdas sejak dalam kandungan. Namun perlu diperhatikan juga
tentang cara pengolahannya. Pastikan cumi - cumi matang sempurna sehingga aman
untuk dikonsumsi.
2. Minum
dingin atau air es
Kalau
banyak minum dingin, nanti bayinya besar di dalam kandunga alias kegemukan.
Faktanya buka karena air es atau air dinginnya yang membuat kegemukan, tetapi
campuran yang diseduh bersamaan dengan air es tersebut. Misalnya es teh manis,
yang perlu diperhatikan adalah kandungan gula pada es teh manisnya karena bisa
menyebabkan kegemukan. Rasanya tentu sangat menyegarkan ketika menikmati air
dingin dikala hamil yang sering mengalami kegerahan.
3. Makanan
bakaran
Makanan
dengan proses olahan pembakaran seperti ayam bakar dan sate, dianjurkan untuk
dihindari selama masa kehamilan. Ini adalah fakta, karena sisa - sisa dari
pembakaran / arang yang menempel pada makanan bisa berbahaya bagi kesehatan
janin. Sisa arang itu bisa menyebabkan keracunan, sehingga dokter menyarankan
untuk tidak mengonsumsinya selama hamil.
4.
Lalapan atau sayuran mentah
Lalapan
memang sedap dimakan. Disajikan dengan sambal menambah cita rasa yang enak.
Namun, faktanya para ibu hamil sebaiknya mengurangi konsumsi sayuran mentah
ini. Sayuran mentah dikhawatirkan mengandung beberapa zat atau bakteri yang
akan tetbawa ke lambung. Seorang ibu hamil sangat sensitif dengan bakteri, jadi
apabila ada yang masuk ke tubuh, maka bisa menyebabkan infeksi pada janin yang
dikandungnya. Maka dari itu, disarankan untuk menghindari konsumsi sayuran
mentah.
Aku
gemar mengonsumsi berbagai jenis kudapan, terutama yang berbentuk cake.
Brownis, sarang semut, cheescake, dan berbagai jenis kudapan lain menjadi
cemilan favorit ketika hamil. Hampir setiap hari, aku memakan aneka kudapan,
terlebih lagi ketika aku bermusuhan dengan nasi. Setelah aku kembali bisa
berteman dengan nasi, maka karbohidrat yang masuk ke tubuhku semakin meningkat.
Hal ini ternyata menimbulkan efek pada janinku.
Pada
pemeriksaan di bulan kelima, calon malaikat kecilku mengalami kenaikan berat
badan yang sangat pesat. Lebih tepat lagi mengalami over weigt karena berat
badannya melebihi standar rata - rata janin seusianya. Sekitar 600 gram
kelebihan berat badan yang ada pada janinku. Dokterpun menyarankan untuk diet
karbo. Salah satu solusinya adalah mengurangi konsumsi kudapan. Oh, ini sungguh
membuatku sedikit cemebrut. Aku harus menahan diri untuk tidak menyentuh
kudapan yang sangat kusukai. Namun, aku berusaha menjalaninya karena ini semua
demi kesehatan janinku.
Sebagai
cemilan, aku menggantinya dengan buah - buahan. Setiap hari ada saja kotak
bekal yang memenuhi ruang pada tas kerjaku. Isinya tentu saja potongan -
potonga buah segar yang akan menjadi cemilanku saat bekerja. Demi menjaga
kestabilan berat badan janinku, aku rela menutup mata ketika melihat kudapan di
toko kue langgananku. Semua ini demi kamu , nak.
Lega
rasanya, ketika pemeriksaan bulan berikutnya aku jalani. Berat badan janinku
mulai mendekati normal. Meski sudah berangsur ke titik standar, aku tetap harus
menjaga asupan karbo hingga masa kehamilan selesai. Ini demi menjaga
keberhasilan saat proses persalinan nanti. Lika liku kehamilan sungguh menuai
banyak cerita. Aku menjalaninya dengan penuh bahagia. Jika ibu bahagia, maka
janinpun ikut bahagia.
#RuangMenulis
#WritingTresnoJalaranSokoKulino
#WritingTresnoJalaranSokoKulino
Posting Komentar