Kehamilan merupakan sebuah
penantian dari pasangan suami istri yang baru saja mengikat janji suci. Begitu
pula dengan pernikahan saya bersama suami. Setelah tiga bulan berlalu, kami
mendapat berita bahagia bahwa kamu telah hadir di rahim ini. Kami bersyukur
atas pemberian Allah SWT yang telah mempercayakan calon insan di kehidupan
kami. Rasa syukur itu terus mengalir hingga kini.
Trimester pertama pada sebuah
kehamilan biasanya menciptakan perubahan pada calon ibu. Hal ini dipengaruhi
oleh kemunculan hormon kehamilan yang mulai aktif. Perkembangan hormon
kehamilan menimbulkan efek mual atau yang sering disebut morning sickness.
Mual dan pusing yang dialami juga membuat efek lain yang sering dinamakan
nyidam. Setiap orang punya efek nyidam yang berbeda. Ada sesuatu yang awalnya
suka menjadi tidak suka atau yang sebelumnya tidak mau menjadi mau. Begitu juga
dengan saya, nyidam muncul seminggu sepulang dari pemeriksaan ke dokter
kandungan.
Entah kenapa ini bisa terjadi,
muncul secara tiba - tiba. Menurut penuturan beberapa teman yang telah menjadi
ibu, memang nyidam itu muncul setelah tahu kalau hamil. Sebelum kehamilan
diketahui, maka tubuh bekerja seperti biasa. Namun ketika diketahui ada makhluk
kecil di dalam rahim, ada saja yang dirasa. Ini bukan lebay loh ya, tapi memang
banyak yang mengalaminya. Menurut saya ini sebenarnya faktor psikologis.
Keberadaan calon buah hati menimbulkan efek posesif dan manja bagi calon ibu.
Posesif di sini yaitu keinginan untuk menjaga baik calon bayi yang ada di rahim
sehingga menghasilkan keinginan dan perilaku yang tidak biasa.
Korban Nyidam |
Pernah suatu malam, suami saya
repotkan dengan kelaparan yang melanda. Berhubung saya tidak doyan nasi, maka alternatif
paling dekat adalah lontong. Biasanya saya mendapatkan lontong dari penjual
sate ayam di dekat rumah. Namun sayangnya malam itu si bapak tukang sate tutup
warung. Suami mencari pedagang lain, berputar di sekitar komplek mencari
lontong yang diinginkan istrinya. Akhirnya ditemukan seorang pedagang ketoprak
yang masih menjajakan dagangannya. Dengan hormat, suami saya mencoba untung membeli
lontongnya saja tanpa harus membeli paket komplit ketoprak. Rejeki istri dan
calong jabang bayi, si abang ketoprak baik hati bersedia menjual 2 buah lontong
pada suami saya. Terima kasih ya pak, berkat anda saya bisa makan malam itu.
Saya termasuk mengalami nyidam
ringan, karena di luar sana banyak ibu hamil yang sampai di infus untuk menjaga
nutrisi ibu dan calon bayi di dalam kandungannya. Bagaimana nyidam itu sangat
berpengaruh pada bayi dan calon ibu hingga bisa menyebabkan mual yang amat
berat hingga tidak ada asupan makanan yang masuk ke lambung. Semua dimuntahkan
ketika baru saja menyentuh lidah. Paling parah mencium baunya saja sudah menghabiskan
isi perut yang sudah susah payah mendarat.
Bagi para calon ibu, nikmatilah
masa - masa nyidam itu dengan tetap berpositif thingking dan semangat agar
dapat melampauinya dengan baik. Moment itu hanya sebentar, hanya sekejap saja
kita rasakan. Kelak akan ada rindu ketika mengenang masa itu. Dimana mual,
muntah, pusing, lemas, dan lelah terbayar ketika melihat kehadirannya di dunia.
Lagi hamil lagi?
BalasHapusItu pas hamil Nala, Dian
Hapushehe,,,
HapusDo'akan ya, kawan. Diberibpada waktu yang tepat.
Hapus