Minggu, 04 November 2017.
Juara Hatiku |
Saat seorang anak mau untuk selangkah lebih maju, maka ada orang
tua yang bahagia dan tersenyum bangga mengiringinya. Orang tua mana yang tak
senang melihat perkembangan anaknya yang terus meningkat setiap harinya (
tunjuk diri sendiri ). Sebagai seorang ibu, saya mencoba memberi yang terbaik
bagi putri kecil yang mulai beranjak besar. Celoteh mulutnya semakin banyak
mengeluarkan kosakata baru. Entah yang didapat dari saya, ayahnya, teman
sebaya, atau dari siaran kartun yang ditontonnya setiap waktu. Saya selalu
berusaha mendampingi semua aktifitasnya, walaupun kadang si gadis yang menemani
saya beraktifitas.
Saat ini saya sedang mencoba kemampuan si gadis dalam hal
mewarnai. Kebetulan dia sedang hobi mewarnai dan hasilnya cukup bagus ( menurut
saya ). Diawali dari penggunaan pensil warna, cat air, dan krayon. Goresan
warna dari gerak tangannya cukup memuaskan ( menurut saya lagi ). Melihatnya
senang mewarnai dengan rajin dan cukup sabar untuk anak seumurannya, saya pun
mulai mengasah kemampuannya. Saya berpikir, jika ini adalah salah satu bakatnya
maka menjadi tugas saya untuk mengarahkan dan menfasilitasinya agar terus
berkembang.
Gambar Dasar |
Hari ini
menjadi titik awal melatih keberaniannya berbaur dengan banyak orang. Saya
menawarinya untuk mengikuti sebuah event di salah satu pusat perbelanjaan di
dekat rumah. Si gadis sangat bersemangat untuk ikut berpartisipasi. Meski usianya belum masuk
kategori, tetapi setelah saya bertanya pada team pelaksana, mereka mengijinkan.
Dua minggu sebelum event, saya mengajaknya untuk lebih rajin berlatih mewarnai.
Beruntung antusiasnya terus bergelora. Setiap saat si gadis ingin mewarnai
bukunya. Meskipun masih dengan metode suka suka, tetapi saya senang atas
kemauannya belajar.
Mulai Mewarnai |
Sambil
menunggu perlombaan dimulai, saya menyempatkan diri berbincang dengan beberapa
ibu dari peserta lain. Ternyata, ini bukan kali pertama mereka mengikuti lomba
dan sudah beberapa kali menjuarai event seperti ini. Saya hanya bisa tersenyum,
mengumpulkan semangat untuk gadis kecil yang masih belajar. Pias wajah si gadis
tetap ceria, bahkan dia minta naik ke panggung acara, mengharap hadiah yang
sedang dibagikan panitia melaui game interaktif.
Berhubung
kami duduk di belakang, maka sulit untuk mengikuti games tersebut. Sayapun
memberi pengertian pada si gadis dan mengajaknya bertepuk tangan ketika pembawa
acara berbicara. Lagi - lagi raut gembira menghiasi wajah mungilnya. Dalam hati
sempat terlintas, " Sepertinya anak saya punya jiwa juara ", Semoga benar,
Aamiin.
Dalam Proses |
Tiga
puluh menit berselang, lomba mewarnai pun dimulai. Saya sengaja tidak ikut
campur pada kertas gambar yang telah dibagikan panitia. Biarkan si gadis
berjuang dan berkreasi sesuai imajinasinya. Saya hanya sedikit memberi arahan
dan sedikit semangat. Perlahan si gadis menggoreskan krayon yang telah
disediakan. Dengan hati gembira, tangannya mulai menyambangi sisi demi sisi
gambar. Pilihan warna juga saya bebaskan padanya. Saya hanya sekedar memberi
masukan dan lebih banyak si gadis yang suka - suka pilih warnanya. Saya
memberinya kebebasan seluas - luasknya untuk berkreasi. Sebuah pembelajaran
yang saya terapkan padanya, bahwa dalam berkompetisi perlu perjuangan. Saya
memberinya pengertian agar menggunakan kemampuannya sendiri tanpa meminta
bantuan orang lain, terutama orang tuanya. Meski banyak peserta lain yang
mendapat pertolongan dari para pendampingnya, namun saya tetap memintanya
berusaha atas kemampuannya sendiri. Apapun hasilnya, terpenting adalah itu
hasil dari kerja keras sendiri. Saya bangga melihatnya tetap optimis
menyelesaikan gambar yang ada di hadapannya.
Mewarnai Suka - Suka |
Sesekali
si gadis berhenti, meminta saya memijat jari dan tangannya yang teras pegal.
Saya tersenyum, memijat tangan dan jarinya perlahan agar tetap bersemangat.
Bagi saya, apapun endingnya akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat
berharga bagi dirinya. Ini baru awal, akan ada kompetisi lain agar kemampuanku
makin terasah.
Akhirnya,
waktu pengerjaan mewarnai selesai. Saya melihat sebuah karya yang luar biasa,
tanpa campur tangan saya. Sebuah hasil yang memuaskan bagi saya sebagai orang
tuanya. Hasilnya memang sangat jauh dari ekspektasi, hanya beberapa paduan
warna yang murni dipilih olehnya. Tetapi bagi saya karya pertamanya dalam sebuah
kompetisi ini adalah sangat hebat. Saya memberinya tepuk tangan dan unjuk ibu
jari, memberi respon bahwa hasil karyanya itu sangatlah bagus.
Sebagai
penghargaan atas keberhasilaannya menyelesaikan lomba mewarnai sendiri, kami
memberinya krayon baru dengan 38 warna. Tubuhnya melompat girang, menari - nari
senang. Ekspresi seperti inilah yang membuat kami ingin selalu mendampinginya
di setiap kesempatan. Tawa bahagianya memberi motivasi bagi kami sebagai orang
tuanya agar terus mendidik dan mengarahakan serta menggali bakat dan minat yang
dimilikinya. Kami masih meraba, kemana arah bakat yang dimilki si gadis. Kami
memberinya kesempatan di segala bidang agar dia mampu menemukan kemampuannya.
Hasil Kebanggaan |
Teruslah
belajar, nak. Semoga kelak namamu menjadi salah satu penerima piala kemenangan
di atas panggung. Namun, jika pun tidak, kamu tetap juara di hati kami.
Posting Komentar