√Mengenal Huruf / Abjad
Header catatantirta.com

Mengenal Huruf / Abjad



Mengenalkan huruf atau abjad kepada anak bisa melalui beberapa media. Pengenalan ini bisa dilakukan ketika anak mulai belajar bicara. Media dasar yang paling mudah adalah melalui lagu. Pasti para orang tua sudah tidak asing lagi dengan lagu sederhana yang berisi huruf A hingga Z. Musik yang sederhana dan menyenangkan membuat anak mengikuti syair yang berisi huruf - huruf. Pada awalnya anak memang hanya bernyanyi tanpa mengetahui makna dari lagu tersebut. Namun seiring waktu, orang tua bisa menunjukkan bentuk dari huruf - huruf itu.

Ketika anak sudah mulai hafal dengan lagu A sampai Z, berikan bentuk konkret dari huruf - huruf tersebut. Misalnya saja mainan kayu yang berisi huruf atau bisa juga mainan huruf bermagnet yang bisa ditempel pada kulkas. Beri kesempatan anak untuk mengeksplor kemampuannya mengenal huruf - huruf tersebut. Biarkan anak menyentuhnya, membolak balikkan mainan barunya. Ajak anak untuk bermain tebak huruf, dengan demikinan anak akan lebih bersemangat belajar sambil bermain.

Saya memperkenalkan huruf kepada Nala semenjak usianya dua tahun. Melalui lagu - lagu yang menyenangkan. Tidak ada target khusus saat memberinya pengetahuan tentang huruf. Saya hanya berniat melatih kemampuan verbalnya. Ternyata dia menyukai lagu tersebut hingga saya membelikannya beberapa mainan berbentuk huruf. Mainan kayu berbentuk huruf dan huruf bermagnet menjadi pilihan saya. Bermain sambil belajar, itulah konsep yang saya terapkan padanya. Huruf bermagnet menjadi media yang sangat menyenangkan. Saya mengajak Nala bermain tebak huruf dan memintanya menempelkan huruf tersebut pada kulkas.

Selain mainan kayu dan huruf bermagnet, saya juga menggunakan media aplikasi handphone. Aplikasi ini berisi tentang belajar mengenal huruf melalui beberapa permainan dan award yang menyenangkan. Melihat perkembangannya yang cukup baik tentang huruf, saya memutuskan membelikannya buku sebagai hadiah karena telah pandai menghapal huruf. Diusianya yang ketiga tahun, Nala sudah menyukai buku. Lagi - lagi saya tidak membuat target agar bisa membaca. Sebagai orang tua, tidak dipungkiri ingin melihat anaknya menjadi anak yang cedas. Tetapi saya sadar, bahwa semua itu tetap harus melihat pada usia dan kemampuan si anak.

Ketika saya mengajaknya ke sebuah toko buku, saya memberinya kesempatan untuk memilih buku yang ia inginkan. Antusiasnya terhadap buku memotivasi saya untuk memfasilitasi ketertarikannya itu. Dengan semangat, Nala menyentuh satu demi satu buku yang bertengger di rak. Pilihannya jatuh pada sebuah buku penuh warna berisi pengenalan bentuk dan huruf. Setelah melihat isinya, saya pun memutuskan untuk membelinya. Girang, ekpresi itu yang memecut semangat saya untuk terus mendampinginya belajar.

Buku yang kami pilih memang diperuntukkan kalangan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ). Saya melihat isinya cukup bagus. Berawal dari melatih membentuk garis lurus, menyilang, juga melengkung. Ada juga beberapa bentuk benda, hewan, dan tumbuhan yang bisa diberi warna. Ini multifungsi karena selain belajara membuat garis, mengenal huruf, juga media mewarnai. Nala sangat senangn memiliki buku ini. Meskipun sesekali dia juga tidak ingin menyentuh bukunya itu, saya tidak memaksanya karena saya sadar bahwa belum masanya memiliki kemampuan itu secara sempurna. Mendapatinya tertarik dan mau belajar sudah menjadi bonus untuk anak seusianya.

Menurut saya, tidak ada salahnya mengenalkan anak tentang huruf, membaca, ataupun menulis diusia dini. Terpenting adalah melakukannya dengan hati gembira, tanpa paksaan, dan hindari target yang berlebihan. Ada masanya nanti, dimana anak memang sudah harus bisa membaca dan menulis dengan benar. Sekarang yang diperlukan adalah semangat mengajarkan, mendampingi, dan memfasilitasi anak untuk terus belajar.  

Belajar Itu Menyenangkan

 

#RuangMenulis
#WritingTresnoJalaranSokoKulino

Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta