√Berilmu Membuat Trimester Ketiga Lebih Tenang
Header catatantirta.com

Berilmu Membuat Trimester Ketiga Lebih Tenang

Trimester ketiga. Rasanya tidak sabar ingin segera melihat wajah mungilnya. Akan mirip dengan siapakah malaikat kecilku nanti? Sempat terlintas ingin melakukan USG empat dimensi demi memperjelas rupanya. Namun banyak teman menyarankan tidak perlu karena hanya akan membuang uang percuma. Toh sebentar lagi rupa gemasnya akan segera terlihat karena tanggal kelahirannya sudah dekat.

Setelah diet kudapan dan memperbanyak buah. Diminggu ke-36, berat badan janinku sudah normal. Dokter menyarankan agar menjaga berat badannya di angka 3 kilogram demi mempermudah proses persalinan. Terpenting adalah anggota tubuh janin lengkap, berat dan panjang badan janin sesuai standar, ketuban cukup, tekanan darah ibu stabil, dan rajin jalan kaki.

Saya termasuk orang yang percaya terhadap saran dokter, karena mereka lebih ahli di bidangnya. Meski telah berbekal info mantan ibu hamil dan penelusuran google, tapi saya sering meyakinkan diri dengan berkonsultasi langsung ke dokter Sp.OG. Mengikuti saran dan petunjuk dokter seputar kehamilan membuat saya lebih tenang menjalani kehamilan pertama.

Menanti kehadiran sang buah hati di trimeseter ketiga membuat saya semakin hati - hati dalam beraktifitas. Saya sempat beberapa kali mengikuti senam hamil di rumah sakit yang menjadi rutinitas pemeriksaan kehamilan. Para instrukturnya sabar dan telaten mengajari posisi dan gerakan senam hamil. Mereka menyarankan untuk lebih sering melakukannya di rumah.

Saya ingat satu posisi yang membutuhkan usaha kesabaran. Posisi senam ini seperti bersujud ketika shalat ( bagi kaum muslim ) dengan sedikit perbedaaan. Jika bersujud saat shalat dengan menyentuhkan kening ke lantai atau alas shalat / sajadah, maka senam hamil lebih dari itu. Kepala dan pipi diusahakan menyentuh lantai selama beberapa saat. Gerakan ini bertujuan untuk menghasilkan posisi bayi normal dan sangat baik untuk janin yang sungsang. Sebagian besar janin yang dinyatakan sungsang berhasil merubah posisinya dengan melakukan  gerakan ini sehingga bisa lahir normal.

Bagi saya, senam hamil ini sangat bermanfaat sebagai persiapan persalinan. Ada ilmu yang didapat untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan ketika persalinan berlangsung. Beberapa gaya melahirkan juga diajarkan agar para ibu hamil punya bayangan seperti apa posisi saat melahirkan. Para instruktur juga menyarankan tidak perlu sering datang untuk senam hamil. Mengingat perut yang sudah membesar dan ruang gerak mulai terbatas serta sangat mudah lelah.  Para pengajar senam berpesan untuk rajin senam mandiri di rumah. Itu lebih baik jika dilakukan lebih konsisten daripada bolak - balik ke rumah sakit. Sungguh nasehat yang bijaksana. Jujur saja, saya bersimpati atas saran dari para pembina senam hamil tersebut. Mereka lebih memikirkan kondisi para ibu hamil yang sudah susah bergerak bebas daripada mempromosikan agar kami selalu datang untuk berlatih senam di rumah sakit. Jarang sekali orang seperti mereka yang seharusnya mendapat keuntungan ketika kami datang untuk senam hamil. Mereka justru menyarankan sebaliknya dan lebih mempedulikan apa yang memang kami rasakan. Saya beruntung bisa bertemu demgan mereka yang murah ilmu dan memberi nasehat yang baik.

Para pelayan masyarakat memang sewajarnya berbuat demikian. Lebih mengutamakan para pengguna jasa mereka dari pada mengambil keuntungan pribadi atau instansi. Saya beruntung bisa bertemu dengan mereka yang mau berbagi ilmu tanpa takut kekurangan. Sesungguhnya ilmu yang dibagikan tidak akan berkurang isinya, tetapi justru semakin bertambah pahala yang diperoleh. Semakin banyak berbagi ilmu yang bermanfaat, maka semakin besar pahala yang akan didapat.



Posting Komentar

Terima kasih sudah main ke Catatan Tirta